9

73 26 0
                                    

Aku mencari-cari powerbang di tas merah ku, tetapi aku tidak menemukan nya juga.

"Nyari apa Sa?" tanya Naufan.

"Powerbang!"

"Pake punya gue aja Sa!" tawar Naufan.

"Di mana?"

"Di tas!"

Aku pun mendapatkan powerbang gold milik Naufan di tas hitam miliknya.

Aku melihat ada apel hijau ke sukaan ku.

"Nnn-aufan!" panggil ku gugup dan berniat untuk meminta apel hijau nya.

"Ambil aja!" ucapnya, tanpa ragu aku pun mengambil apel hijau nya.

Tak terasa mobil milik Naufan sudah terparkir di sebuah kantor pemotretan.

"Apa yg ingin dilakukan dengan Naufan?" batin ku.

Kami pun keluar dari mobil, Naufan menggandeng tangan ku dan berjalan sejajar.

Kami memasuki ruang pemotretan.

Ternyata Naufan menjadi model di salah satu majalah.

"Tunggu di sini!" titah Naufan.

"Untuk apa? Lo jadi model? Kan bokap lo bukanya pengusaha?" tanya ku berturut-turut.

"Cuma buang ngisi kekosongan waktu aja, lo mau kan temenin gue?"

"Ok!" jawab ku malas sambil memainkan handphone ku.

Tak lama Naufan pun menghampiri ku.

"Udah selesai?" tanya ku.

"Udah, ayo pulang! Lo mau nginep disini?"

"Ogah! Gak betah gue di sini!"

Kami pun berjalan melewati beberapa studio pemotretan untuk menuju ke parkiran.

Autor Pov

Naufan memarkirkan mobil nya di halaman rumah Salsa.

Sesampainya didalam rumah Salsa pun mempersilakan Naufan untuk duduk di sofa ruang tamu.

Mereka pun berbincang-bincang sampai tak terasa hari pun sudah larut malam Naufan pun berniat untuk pulang dan beristirahat.

"Sa! gue mau pamit pulang ya udah malem!" ujar Naufan.

"Oh yaudah ayo gue anter ke depan!"

Mereka pun berjalan ke halaman rumah Salsa sambil sesekali Naufan menggoda Salsa.

"Yaudah ya gua pamit pulang!" pamit Naufan

"Iya hati-hati!"

Naufan tersenyum sebagai tanda jawabannya, dan ia pun mulai menjalankan mobil miliknya.

***
Naufan sampai di rumah megahnya yg begitu sepi.

Namun ada mobil hitam milik ayahnya yg terparkir dihalaman rumahnya.

Tidak seperti Biasanya ayah nya pulang lebih cepat.

Naufan akhirnya pun memasuki rumahnya.

"Naufan, sini nak! ujar pak Bramasta.

Tanpa berbicara Naufan pun menghampiri ayahnya dengan malas.

"Kenalin ini tante Diana!" Ucap pak Bramasta sambil mengenalkan wanita yg sedang di rangkul mesra.

"Gue Naufan!" Ujar Naufan dingin.

"Kok ngomong nya gitu sih Naufan!" gumam tante Diana.

"Terserah gue lah!"

"Naufan bicara yg sopan sama tante Diana! Dia itu tamu di sini!" tegas pak Bramasta.

Naufan memasukan kedua tangan ke dalam saku celana nya dan langsung berjalan santai seakan menantang ayahnya.


Jangan lupa kasih vomen nya...thanks you

TBC.....

SALFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang