pukul sebelas malam...
Aku masih terjaga, saat lantunan rindu mulai membisiki seisi ruangan adalah alasan setiap malamku menahan nyeri di pelupuk mata.Malam ini aku ingin meminta maaf, bahwa melupakanmu aku belum bisa, dan hatiku masih saja menyebut namamu sebagai satu-satunya rasa.
Kini mimpi-mimpiku telah memuai hebat pada ketiadaan, tidak akan pernah ada lagi seseorang datang hanya untuk mengatarkan senyum yang paling kurindukan. Aku hanya bisa berharap dapat bertemu kembali denganmu di dalam mimpi walau hanya sekali.
Padahal tidak sedetik pun malam kulewatkan, sebelum memejamkan mata aku selalu berdoa sambil menyebut namamu. Ya, hanya itu yang bisa kulakukan saat ini menjaga dan memastikanmu selalu dalam keadaan sehat dalam doa panjang saat malam datang.
Tak apa, sikapmu kali ini sudah benar, untuk pelan-pelan melupakanku.
Kau akan terbiasa tanpaku.Tapi tahukah ?
Cinta yang tumbuh merekah indah di palung jantungku ini bukan sebuah permainan. Aku yang hanya bisa mencintaimu dalam bait puisi, adalah kesungguhan hati yang mencintaimu tanpa mengenal kata henti.***
01/10/2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku
Poetry"Senja adalah keindahan sementara yang semesta hadirkan, Sedangkan kamu seperti kembaran senja yang indahnya abadi untukku nikmati"