Bagian 1

9.6K 986 76
                                    

Pagi yang cerah. Jaejoong pun telah siap untuk bekerja pagi ini, sebelumnya ia sendiri sudah merapikan Changwook dan Changmin, bahkan saat ini keduanya asik melahap susu dari botol dot mereka.

"Ingat, saat Umma bekerja kalian tidak boleh nakal, tidak boleh bermain jauh-jauh. Jika kalian pergi jauh, Umma akan sulit menemui kalian, dan nanti Umma akan dimarahi oleh Ajushi. Paham?" Ujar Jaejoong. Keduanya pun mengangguk dengan masih menikmati susu tersebut. Yah beginilah Jaejoong, ia harus mengajak Changwook dan Changmin kemana pun ia pergi termasuk bekerja, ia tak ada pilihan karena tak ada yang bisa ia titipkan.

Jaejoong bekerja di sebuah kedai milik temannya dulu, sebenarnya kedai tersebut adalah milik keluarganya, tetapi karena melihat kondisi Jaejoong, Heechul pun membiarkan Jaejoong untuk bekerja di kedainya.

Jaejoong menuntun tangan kedua anaknya, bahkan mereka akan terus tenang selama botol mereka masih penuh akan susu, tetapi  jangan harap mereka akan melepaskan botol dot tersebut sebelum susu itu habis.

....

Di lain tempat, terlihat Yunho mengunjungi beberapa tempat yang sangat ia rindukan.

"Jae."

"Tsk, aku ini Sunbaemu, tidak adakah hormatmu?!" Ujar Jaejoong dan mencoba mengabaikan Yunho. Ia pun memilih beberapa buku komik.

"Bagaimana aku bisa memanggilmu itu, kau sendiri saja terlihat lebih menggemaskan daripada teman-teman sepantaranku." Jaejoong hanya menatap horor Yunho.

"Menggemaskan? Gila." Ujar Jaejoong.

Yunho terkekeh mengingat hal itu, bagaimana tidak? Jaejoong sendiri sangat manis saat itu, tanpa Jaejoong sadari pipinya memerah ketika Yunho mengatakan  bahwa Jaejoong sangat menggemaskan.

Yunho pun kembali berjalan, ia hanya memiliki waktu singkat di Seoul. Sebelum ia kembali ke Jepang, Yunho hanya ingin bertemu dengan Jaejoong, yah paling tidak Yunho ingin memastikan apakah memang benar-benar tidak ada celah dirinya di hati Jaejoong.

"Hei Yun, kau mencari terus Jaejoong hyung. Kau kan tahu dia tidak mencintaimu. Lebih baik kau mencari yang lain." Ujar Yoochun.

"Entah. Itu sulit. Aku hanya beberapa minggu di Seoul, setelah itu aku kembali ke Jepang. Jika dalam waktu itu aku tidak menemukan Jaejoong, atau Jaejoong sendiri mengatakan dia tidak menyukaiku, aku akan siap untuk melupakan Jaejoong dan menerima pilihan orangtuaku nanti."

Yunho sangat berharap akan bertemu dengan Jaejoong, ia tahu bahwa sepertinya memang sulit bahwa Jaejoong menyukainya. Yunho sudah bersikap bagaimana saja agar Jaejoong membalas cintanya, tetapi tetap saja Jaejoong tak pernah menyukainya.

....

Jaejoong sudah sampai di Kedai.

"Maaa thudai thampai. Wook thama Min ain di thana ne?" Ujar Changwook menunjuk kotak pasir di sebuah taman bermain. Memang biasanya mereka bermain disana saat Jaejoong bekerja. Jaejoong tersenyum.

"Yasudah. Tapi ingat apa pesan Umma jika Umma tak ada?"

"Angan akal, angan au ikut olang athing thoalna olang athing itu pentulik. Angan pelgi temana-mana alau ndak biyang Umma." Ujar kompak keduanya, Jaejoong pun terkekeh. Ia segera mencium gemas wajah kedua anaknya secara bergantian membuat keduanya sebal karena wajah mereka basah.

보석 (Boseok)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang