Pagi ini Yunho sudah berada di depan kediaman Jaejoong. Ia sudah berpakaian dengan rapi dan sangat tampan dengan maksud Jaejoong akan terpesona dengannya, tetapi entahlah.
Yunho mencoba mengetuk pintu rumah Jaejoong, tetapi ternyata pintu tersebut sedikit terbuka. Suasana yang cukup ramai, pikir Yunho.
"Maaaaa thuthu! Thuthu! Min au thuthu." Teriak Changmin.
"Maaaaaaaaaa Wook thudah ga kuat. Pipithna kelual."
"Sabar Changmin, astaga Changwook mengapa tidak buka celanamu? Aish!" Jaejoong mendekati Changwook dan membuka celana Changwook.
"Maaaaaa thuthu!" Teriak Changmin lagi.
"Sabar, umma sedang gantikan celana hyungmu." Ujar Jaejoong. Yunho pun segera masuk karena melihat Jaejoong yang sedang kesusahan. Jaejoong hanya melirik Yunho dan berfokus kepada Changwook.
"Buat susunya sama Appa, dimana susunya. Ayo kita ke dapur." Ujar Yunho, bahkan ia mengangkat tubuh Changmin.
"Di thitu paaa. Thuthu toklat. Dua thendok teluth pake ail panath. Paliiii min ntal mati kelapelan." Yunho pun segera mendudukan Changmin pada sebuah meja. Ia sendiri tidak paham membuat susu, tetapi ia sudah diberitahu Changmin bagaimana cara membuatnya, Yunho pikir itu mudah.
Jaejoong hanya melirik Yunho yang mencoba membuat susu untuk Changmin, Changwook sudah selesai ia gantikan celananya. Ia pun segera berlari menuju Yunho untuk meminta susu juga.
"Wook uga au paaa." Ujar Changwook.
"Ah-ya sabar nak. Changmin ini susunya. Appa yakin ini sangat nikmat." Yunho memberikan susu tersebut kepada Changmin, dengan percaya Changmin langsung melahap susu tersebut, tetapi....
Pletak!
Changmin melemparkan dot tersebut.
"Aaahhhh panath. Huuwweeeeee ummaaaaaa." Jaejoong pun menghelakan nafasnya, ia segera mengambil botol susu tersebut, jelas saja Changmin kepanasan.
"Kau mau membunuh anakmu Yun? Bodoh!" Ujar Jaejoong.
"Kau bicara apa? Aku hanya buat sesuai yang Changmin beritahu." Bela Yunho. Jaejoong pun segera menambahkan air dingin kedalam botol tersebut.
"Ia hanya tahu air panas, seharusnya kau pun berpikir memberikan air dingin sedikit. Bodohmu tak hilang-hilang." Yunho hanya tersenyum, paling tidak Jaejoong masih membiarkan dirinya mendekati Changwook dan Changmin saat ini, dengan begitu ia akan ada kesempatan untuk merebut hati Jaejoong. Changmin pun menerima susu buatan Jaejoong, ia lahap meminumnya. Bahkan saat ini ia membuatkan satu lagi untuk Changwook.
"Apa setiap hari mereka seperti ini? Kau hebat sekali." Ujar Yunho dengan terus menatap Jaejoong. Jaejoong pun memberikan botol susu kepada Changwook.
"Tidak juga. Aku hanya kesiangan pagi ini, jadi mereka sudah terbangun saat pekerjaanku belum selesai." Ujar Jaejoong. Yunho pun tersenyum dan mengangguk. Ia masih setia menatap Jaejoong. Jantung Jaejoong berdegup dengan cepat, bahkan ia sangat yakin pipinya merona saat ini.
"Berhenti menatapku! Aku tak suka!" Kesal Jaejoong, Yunho pun terkekeh, bahkan kekehan Yunho menjadi keras saat Jaejoong pergi menghindarinya. Jaejoong kembali merapikan rumah kecilnya. Changwook dan Changmin memang sangat tenang saat mereka sedang menyusu. Changwook dan Changmin memegang celana Yunho, tangan mereka pun mengulur ke Yunho dengan maksud meminta Yunho menggendongnya.
Yunho segera mengangkat kedua putranya. Mereka berdua hanya menatap Yunho dengan asik meminum susu. Rasanya ingin sekali Yunho membawa si kembar ke rumahnya. Apalagi, ia baru saja mendapat ceramah panjang lebar dari kedua orangtuanya atas si kembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
보석 (Boseok)✔
FanfictionAnak-anak adalah permata bagi kedua orangtuanya, bahkan tahukah jika mereka sendiri dapat menyatukan dua insan yang telah lama berpisah? YunJae/Yaoi/ChibiMinwook