Jaejoong menarik nafasnya dan menatap rumah yang begitu besar dan megah, jujur saja jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Tak lama tangan Yunho pun menggenggam erat tangan Jaejoong. Jaejoong menatap Yunho.
"Tak usah cemas, kedua orangtuaku tidak akan memakanmu." Gurau Yunho membuat Jaejoong kesal, disaat seperti ini masih saja Yunho bercanda? Jaejoong pun mencubit keras tangan Yunho membuat Yunho menjerit sakit.
"Yak! Sakit Jae!"
"Salah kau kenapa malah bercanda? Panggil aku hyung, aku lebih tua darimu."
"Tidak akan, karena sebentar lagi kau menjadi istriku, ah panggil aku dengan panggilan sayang, bagaimana?" Jaejoong hanya tertawa sebentar dan setelahnya menatap tajam Yunho.
"Tidak akan pernah."
"Ith! Belithik! Tapan au telualna? Dali tadi min tuma dengal Appa thama Umma belantem." Kesal Changmin.
"Ne! Tetanak-tanakan alau ata hitul ajuthi. Paliii Wook thudah au beltemu moniiiiiii." Sambung Changwook. Yunho dan Jaejoong hanya malu mendengar omelan kedua anaknya.
"Baiklah. Ayo kita turun." Yunho segera membuka pintu mobilnya. Hari ini ia pulang bersama Jaejoong dan kedua anaknya. Semalam Yunho tidak pulang dan bermalam di kediaman Jaejoong. Bukan karena Yunho yang ingin tetapi Jaejoong sendirilah yang ingin Yunho tidak pergi.
Jaejoong tersadar dan malu akan ciuman tersebut. Ia pun mendorong Yunho dan memegang bibirnya.
"Eum-.. Katanya mau pulang." Tanya Jaejoong.
"Ah iya, sudah sangat malam. Jadi kita resmi menjadi kekasih kan Jae?" Tanya Yunho meledek. Jaejoong hanya berdecak.
"Terserahmu saja." Yunho pun tertawa mendengar ucapan Jaejoong.
"Yasudah aku pulang ya." Jaejoong hanya diam, Jaejoong pikir Yunho akan menolak pulang dan menginap, ternyata ia salah.
"Hei kenapa diam? Ah kau ingin aku disini kan?" Jaejoong membulatkan matanya, bagaimana Yunho tahu apa yang ia pikirkan?
"Ah? Tidak! Pulang sana!" Ujar Jaejoong membuat Yunho mendesis sebal, masih saja.
"Ya ya ya!" Ujar Yunho dan segera melangkahkan kakinya keluar, tetapi Jaejoong segera menahan baju Yunho, ia menggigit bibirnya dan melihat ke seluruh penjuru dan menghindari tatapan dengan Yunho.
"Kau disini saja, sudah malam. Aku khawatir." Ujar pelan Jaejoong sukses membuat Yunho sangat senang. Yunho pun segera memeluk erat Jaejoong.
"Dengan senang hati."
.
Yunho menuntun Jaejoong memasuki rumahnya, berbeda dengan si kembar yang sudah merasa leluasa masuk kedalam rumah tersebut, keduanya berlari dengan sangat riang.
"Moooniiiiiiiiii wook/min thudah thampaiiii." Teriak kompak keduanya. Soo yeon pun hanya melirik kedua keponakannya yang kini berlari.
"Hei tidak merindukan imo? Jahat kalian." Ujar Soo yeon, Changwook dan Changmin hanya terkekeh, ia pun segera berlari kearah Soo yeon dan memeluk Soo yeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
보석 (Boseok)✔
FanfictionAnak-anak adalah permata bagi kedua orangtuanya, bahkan tahukah jika mereka sendiri dapat menyatukan dua insan yang telah lama berpisah? YunJae/Yaoi/ChibiMinwook