Malam sudah semakin larut, tetapi Jaejoong sendiri belum mampu memejamkan matanya. Ia hanya melamunkan sesuatu dan mengusap lembut kepala kedua anaknya. Ucapan Heechul akan Yunho sangat membuat Jaejoong pusing akan keadaan saat ini.
"Changwook dan Changmin tadi sempat bertemu seseorang, kau tahu? Dia Yunho." Ujar Heechul sempat menghentikan aktivitas Jaejoong.
"Tetapi dia tidak tahu bukan dimana aku, hyung?"
"Tidak. Tapi mau sampai kapan kau begini. Aku tidak mengerti denganmu Jae. Setiap membahas Yunho pasti moodmu kacau. Aku pun tidak mengerti, kau tidak menyukai Yunho tetapi kau malah hamil anak-anak Yunho. Aneh!" Ujar Heechul yang memang pada dasarnya berbicara apa yang sebenarnya terjadi.
Jaejoong mencium kening kedua anaknya.
"Maaf karena Umma tidak bisa memberitahu Appa kalian. Umma tahu Appa kalian orang baik. Umma tahu Umma yang bodoh akan hal ini, Umma selalu bersikap acuh ketika Appa kalian mendekati Umma, tetapi Umma tidak suka Appa kalian berdekatan dengan orang-orang lain yang mampu membuat Umma kesal. Entahlah. Lalu saat Umma tahu kalian hadir dalam perut Umma, Umma tak mungkin memberitahunya, Appa kalian masih sekolah, Umma tak mungkin menghancurkan masa depannya. Dan kalian tahu, ternyata Appa kalian pergi. Ada perasaaan ingin mengejar, tetapi rasanya sangat malu. Umma bertahan dan menyembunyikan kehamilan Umma saat itu, untung saja Umma lulus tanpa mereka tahu bahwa ada kalian." Jaejoong terkekeh pelan dan kembali mencium kedua putranya.
"Bukan membenci, hanya saja Umma benar-benar merasa tidak pantas. Appa kalian sangat kaya, sementara Umma? Umma hanya anak yang dibesarkan disebuah panti. Suatu saat pasti Appa kalian melupakan Umma, mungkin tidak saat ini." Lanjut Jaejoong. Ia pun segera merapikan selimut Changwook dan Changmin.
...
Waktu berlalu, pagi pun tiba. Yunho pun sudah berpakaian rapi seperti biasanya, ia pun duduk di sebuah meja makan dengan hidangan yang sudah disiapkan.
"Mau pergi lagi hn?" Tanya wanita paruh baya kepada Yunho.
"Pastinya Umma, Oppa akan tetap mencari sang pujaan selalu." Ujar wanita Cantik yang tepat berada di samping Yunho. Yunho hanya terkekeh dan memukul pelan sang adik dengan sumpit yang ia pegang.
"Aw! Sakit Oppa!" Keluh gadis cantik tersebut.
"Kan sudah Yunho katakan Umma, selama liburan Yunho akan mencari dimana Jaejoong, jika tidak bertemu dan juga dia masih tetap menolak. Yunho menyerah, Yunho terima jika kalian mencarikan pendamping. Ahaha." Nyonya Jung hanya mampu menggelengkan kepala, Yunho sangatlah keras kepala. Entah seperti apa Jaejoong sampai membuat Yunho menjadi tergila-gila. Tetapi, Nyonya Jung sendiri yakin, Jaejoong adalah anak baik. Saat Yunho sering menyebut namanya, sikap Yunho sedikit berubah menjadi mudah untuk diatur. Tidak ada kenakalan yang dibuat oleh Yunho.
"Sudah cepat makan, kau harus berjanji. Kalau sampai tidak bertemu, kau harus mau Umma perkenalkan dengan orang lain." Ujar Taehee, sang Ibu dari Yunho. Yunho pun mengangguk. Ia masih tetap berharap agar ia bertemu dengan Jaejoong.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
보석 (Boseok)✔
Fiksi PenggemarAnak-anak adalah permata bagi kedua orangtuanya, bahkan tahukah jika mereka sendiri dapat menyatukan dua insan yang telah lama berpisah? YunJae/Yaoi/ChibiMinwook