One

7.5K 417 29
                                    


Warning!

°°°

Hoseok mendengus malas saat lagi-lagi atasannya masih memerintahnya untuk memperbaiki berkas-berkas yang sudah dua kali ia perbaiki namun masih saja ada yang salah katanya.

"sajangnim, bisakah saya menyelesaikan berkas ini di rumah? Saya berjanji akan menyerahkannya besok."

Atasannya meliriknya malas dan mengerutkan alisnya, "memangnya kenapa?"

"ini sudah larut malam tuan."

Sang atasan memicingkan matanya menatap arloji yang ia kenakan, seketika matanya terbelalak. "astaga seok ini sudah sangat larut! Kenapa kau tak katakan dari tadi?! Sial, istriku akan marah besar jika seperti ini. Baiklah kau boleh pulang! Tapi ingat besok bawa kembali berkas-berkas tersebut."

Hoseok memberusahakan tetap tersenyum walau dalam hati ia memaki kesal. Dengan sopan ia keluar dari ruangan atasannya dan membereskan berkas-berkas yang akan ia bawa pulang.

"ohhh.. Seok semoga masih ada angkutan umum.." ucapnya asal sambil membereskan barangnya terburu-buru.

.

.

.

Sudah hampir 15 menit hoseok duduk di halte menunggu angkutan umum, namun tak ada yang melintas satupun. Ini sudah tepat jam 11 malam dan hoseok masih saja menunggu di halte yang sangat sepi. Membuatnya sedikit merinding dan mengeluh.

Saat hoseok memutuskan untuk pulang jalan kaki, kebetulan sekali ada taksi yang melintas di depannya.

"ajushi,"

Hoseok melambaikan tangannya di depan mobil taksi tersebut.

Saat mobil itu berhenti, hoseok berucap syukur dan segera masuk kedalam.

"huhh... antarkan saya ke ap--mphhh!"

Sang supir membekapnya membuat hoseok tak sadarkan diri.

.

.

"dia masih belum sadar?"

"mungkin sebentar lagi ia akan terbangun tuan."

"kau..tak membekapnya lama'kan?"

"tentu tidak tuan. Saya melakukan seperti yang anda perintahkan."

"baiklah."

Sayup-sayup hoseok mendengar percakapan seseorang dari luar. Ia membuka matanya dan menatap sekeliling kamar yang bukan miliknya. Dengan panik hoseok berusaha untuk bangun namun tubuhnya terasa lemah.

Ia menatap nakas yang di sampingnya, dan menatap makanan yang terdapat di atasnya. Sangat terlihat nikmat.

Hoseok turun dari ranjangnya dan menengok kanan kiri untuk memastikan tidak ada orang di ruangan ini.

Dengan perlahan tanpa menimbulkan suara hoseok mengambil makanan tersebut dan memakannya tanpa rasa khawatir.

"aishh ini nikmat sekaliii~" girang hoseok. Ia menyuapkan lagi dan lagi makanan itu hingga habis tak tersisa.

"o'oohh! Aku dimana ini!!" pekiknya saat tersadar. Dengan panik hoseok bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu yang ternyata itu adalah pintu kamar mandi.

sex slave Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang