°°°
Kring Kring kringHoseok mengerutkan alisnya saat mendengar bunyi nyaring ponsel miliknya.
"Handphone!--ashhh"
Dengan gerakan cepat Hoseok menegakan tubuhnya dari posisi tidurannya dan seketika badannya terasa remuk.
"ouhh.. S-sakit."
Ia menidurkan kembali tubuhnya dan tangannya merambat kearah tas miliknya yang tergeletak di lantai tepat di samping ranjang.
Ponselnya masih berbunyi di sana dan ternyata itu adalah alarm paginya. Huhh sungguh mengganggu.
Hoseok segera mematikan nada alarm yang sangat bising tersebut, otak kecilnya berkerja, berfikir untuk menggunakan handphonenya untuk menghubungi seseorang.
"oh! Jiminie!" ia segera mencari kontak bernama chimin, dan ketemu!.
"ayolah angkat jimin!!"
Tut... Tut... Tut...
Hoseok mengigit kuku jarinya antara panik dan kesal dengan respon jimin yang lama.
"seok?"
Brak
Prang!
Handphone hoseok terlempar jauh, terbentur di tembok dan hancur di lantai.
"k-kalian si-siapa?!" hoseok meringsut mundur saat melihat orang dengan tubuh tegap dan setelan hitam yang baru saja membanting handphonenya hingga hancur.
Orang berbadan tegap itu tak mengubris pertanyaan hoseok, ia malah mengambil ponsel hancur milik hoseok dan menginjak-injaknya hingga lebih hancur.
"hiks jangan! Itu pemberian eommaku!!"
Hoseok menangis histeris saat melihat barang kesayangannya di hancurkan tepat di depan matanya.
Tanpa memperdulikan badannya yang sangat terasa remuk hoseok berdiri dari kasurnya dan melangkah lari ke arah pintu yang di jaga oleh salah satu orang yang berbadan besar juga.
"minggir! Aku ingin keluar!!"
Layaknya tuli lagi-lagi omongan hoseok tak didengar.
"AWAS!!!" hoseok berjinjit, berteriak di samping telinga orang itu dengan suara cemprengnya sambil memukuli tubuh tegapnya dengan kencang dan tak terkendali.
"selesai. Ayo kita pergi." ucap orang yang tadi menghancurkan ponsel hoseok.
Hoseok memberhentikan pukulan brutalnya, ia mendongak dan menatap takut kedua orang berbadan besar itu kini tengah mengapitnya. Ia sangat terasa mungil sekarang.
Yang satunya hanya balas mengangguk dan memegang bahu hoseok, mendorongnya menuju kasur dan meninggalkan hoseok yang mematung.
Hoseok baru tersadar jika dirinya di kurung kembali di sana.
"hey! Tunggu!! Bawa aku keluar juga!!.. Hey!! sialan!"
Hoseok mengusap wajahnya lelah, ia memegang pinggulnya yang sangat terasa pegal.
"apa yang semalam itu nyata? Jika iya berarti aku.. Di setubuhi oleh orang tadi. Yang benar saja?!" hoseok bergidik jijik membayangkan bahwa semalam ia menikmatinya walau ia tak sadarkan diri.
"ohh astaga aku bisa gila?! Sebaiknya aku berendam."
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
sex slave
RomanceHoseok terjebak dalam ruangan yang selalu digunakan untuk bercinta dengan seseorang yang bahkan wujudnya saja ia tak tahu. Warning! °°bottom hoseok°° °°mpreg°° Biasakan baca deskripsi sebelum melanjutkan.