"Hei, aku suka padamu!" seorang gadis kecil meneriaki lelaki tampan yang berada di depannya beberapa meter. Hari itu, Lewba berada dalam puncak kepercayaan dirinya, hingga membuatnya berani untuk mengungkapkan apa yang ia rasa selama ini.
Lelaki muda berhidung mancung itu membalikkan badannya untuk melihat Lewba. Terlihatlah tatapan jijik oleh Lewba dari paras lelaki itu. Walaupun begitu, lelaki itu tetap mencoba bersikap sopan, "Terima kasih," katanya.
Lewba tersenyum simpul. Tapi, tak lama dari itu senyumnya menghilang karena perkataan lelaki itu.
"Tapi aku tidak tertarik padamu, kutu buku!"
Diri Lewba mulai merendah. Ia merasa jelek dan tak diinginkan. Akhirnya, ia pun berlari menjauh dari lelaki tampan itu. Hatinya mulai mendoktrin bahwa ia tak akan bisa bersama dengan siapa pun. Bayangan bahwa ia akan disukai seorang lelaki yang ia sukai hanyalah fantasi belaka.
°°°
Please, buat kalian semua yang baca ini, jangan cuma jadi silent reader, beri author semangat dengan cara kasih vote dan komentar kalian sejujur mungkin, karena komentar kalian bisa jadi saran juga buat aku ke depannya.
Bye, xoxo!
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERWALL × Jonah Marais (END)
FanfictionMenjalin hubungan dengannya bukanlah sebuah kepastian. Berhubungan baik dengannya adalah sebuah kepastian. Jonah Marais terlalu sempurna untuk hidupku yang berantakan.