Aku yakin kamu yang kucari

20 7 2
                                    

Rasanya kejadian kemarin hanya  sebatas mimpi. Sulit ku bayangkan dan kuterima kejadian itu nyata. Hanya sedetik saja semua perkara tentang perasaanku berubah.

Hari ini adalah hari pertamaku di sekolah baru setelah kepindahanku dari jakarta. Aku datang dengan penuh kegembiraan entah karena aku akan mendapatkan teman baru atau karena berharap kamu sekolah ditempat yang sama denganku.
Ahh sudahlah, aku tak ingin berharap lebih kepadamu. Aku takut semua perasaanku mungkin akan membuatku tidak nyaman didekatmu. Tapi tak bisa ku pungkiri keingintahuan diriku tentangmu telah menang telak dari kenyamananku.

"Hai layita"

"Hai juga, hmm..kamu Vira kan?"

" Yups, benar sekali. semoga kita jadi teman baik ya"

"Siap, Vira, boleh aku tanya sesuatu?"

"Tentu, tanya saja"

" Apa kamu kenal seseorang? dia tinggi, putih, dan punya tahi lalat di sekitar matanya sepertinya dia anak populer"

"Hmm Bentar bentar dia tinggi, putih, punya tahi lalat di sekitar matanya dan juga populer? Ohh aku tahu mungkin dia Sammy, Sammy si ketua tim basket dia cukup populer lho"

"Sungguh, dia sekolah disini" jawabku dengan kegirangan

"Iya, kebetulan nanti sore ada turnamen bola basket di lapangan dan dia ada disana, kita juga berencana mau lihat kok, apa kamu juga mau ikut?"

"Tentu, aku akan ikut denganmu terima kasih Vira" jawabku dengan antusias

"Sama2"

~~

Tring, tring, tring ting ting


Suara dari loudspeaker yang menempel didinding itu seketika menghentikan semua aktifitas belajarku. Ini baru pertama kalinya bel pulang menghentikan belajarku. Biasanya aku menunggu beberapa jam di kelas untuk menyelesaikan PR supaya aku bisa leluasa istirahat dirumah. Ternyata hanya karena Dia aku bisa merubah kebiasaanku ini. Hanya dengan hitungan detik, segera aku bergegas merapikan semua alat tulis yang ada di meja, kumasukan buku dan alat tulis satu persatu kedalam tas. Mungkin semua ini karena aku sangat tidak sabaran untuk memastikan bahwa dia benar-benar sekolah disini.

"Vir, ayo" ajakku

"Ayo kemana lay?"

"Kamu lupa, katamu tadi kita mau lihat turnamen bola basket"

"Ohh, ya aku lupa untung kamu ingetin"

"Hehehe, ayo"

"Iya iya bentar ini lagi siap-siap"

" oke"

"Sepertinya kamu tidak sabaran untuk melihat turnamennya ya, apa jangan-jangan karena Sammy"

"Jangan berpikiran aneh-aneh aku cuma ingin memastikan saja"

"Memastikan apa?"

"Hmm, tidak penting kok ayo kita kesana"

" yayaya"

Dari luar lapangan, bisa kudengar dengan jelas sorakan-sorakan yang menyebut namanya. Tidak hanya memberi semangat mereka yang bersorak juga mengatakan "I love you Sammy" kalimat itu ternyata membuat hatiku tiba-tiba panas. Apakah aku cemburu dengan kalimat itu? ini sangat aneh kenapa aku seperti itu padahal aku saja belum memastikan itu benar-benar dia.

Langkah kaki ini menuju kesudut lapangan basket, sedikit terlihat disana ada pemuda yang kucari. Namun aku tak bisa melihatnya dengan jelas karena orang-orang yang ada didepanku tiba-tiba berdiri, ternyata pertandingan telah usai. Vira menarik tanganku dari belakang dan mengajakku untuk pulang. Padahal aku belum memastikan bahwa Sammy adalah orang yang membantuku.

Bukankah jatuh cinta itu mudah? mudah mendeteksi meski hanya sebuah nama dan
Mudah mengubah suatu perasaan menjadi tanda tanya.
~Virtyle~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CoffeelandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang