Yang Jeongin

9.5K 788 82
                                    

Senin. Hari dimana semua orang sibuk, mau itu sekolah, kuliah ataupun kerja. Termasuk kamu.

Kamu itu udah pusing daritadi. Semua pekerjaan rumah kamu yang kerjakan, mulai dari nyuci baju+piring, beres-beres rumah terus nyiapin sarapan. Belum lagi kamu harus ngurusin dua bayi kamu.

Bayi kecil sama bayi besar. Yang Jeonghan sama Yang Jeongin. Ayah dan anak ini kompak dibangunin bagaimana pun caranya tetep gak bangun-bangun. Padahal hari sudah mulai siang.

"Jeonghan sayang bangun. Ayo. Jangan males kayak papih kamu."

"Nghhh apaan sih kak. Bawa-bawa aku." sahut Jeongin.

Gue ngomong sama Jeonghan kok yang nyahut dia heran_- batinmu.

"Ngapain kakak bawa-bawa kamu. Berat." katamu. "Jeonghan sayang ayo bangun. Udah siang loh."

Jeonghan menggeliat karena kamu terus nganggu dia.

Perlahan mata Jeonghan terbuka. "Akhirnya anak mamih bangun juga. Ayo kita mandi terus sarapan ya sayang." katamu pada Jeonghan––bayimu yang baru berumur 2 bulan.

Kamu mulai membuka baju Jeonghan. "Jeonghan harus mandi biar wangi. Gak kaya papih."

Kamu pun mengangkat Jeonghan dan berjalan menuju kamar mandi.

Tiga puluh menit kamu dikamar mandi akhirnya beres mandiin Jeonghan. Kamu meletakkan kembali Jeonghan di atas kasur samping Jeongin. Lalu kamu menyiapkan baju yang akan dipakai Jeonghan.

Setelah selesai kamu mengangkat Jeonghan lalu menciumnya. "Anak mamih udah wangi, udah ganteng."

Saat kamu sedang asik dengan Jeonghan, tak sengaja matamu melirik ke arah Jeongin yang masih pulas tidur sambil menutup tubuh nya dengan selimut.

Ck! Ini anak katanya ada kuliah pagi, tapi masih betah aja dikasur gerutumu.

"Jeong."

"Jeong."

"Jeongiiin."

Karena kesal kamu pun menjewer telinga Jeongin. "A––aw aw kak sakit aduhhh!!!"

"Makanya kalo dibangunin tuh bangun! Cepet mandi katanya ada kuliah pagi."

Jeongin mempoutkan bibirnya. "Mandiin~" rengeknya padamu.

Kamu memutar bola mata malas. "Gak. Apaan udah gede juga!"

"Yaudah nanti aja." sahutnya sambil menutup dirinya dengan selimut.

"Yaudah yang kesiangan kamu ini. Oh ya, ngasih tau aja ini udah hampir jam tujuh." katamu sebelum meninggalkan kamar.

Seketika Jeongin melotot. "IH! KAKAK BUKAN NYA BANGUNIN AKU DARITADI!"

"SALAH SENDIRI, DIBANGUNIN GAK BANGUN-BANGUN!"

Jeongin langsung bergegas ke kamar mandi. Walaupun cuman gosok gigi sama cuci muka, toh gue tetep ganteng batin Jeongin.

Setelah selesai Jeongin buru-buru ke lantai bawah. Tapi, sebelum dia berangkat gak lupa dia datengin kamu dulu.

"Dek papih berangkat ya. Jagain mamih oke."

Chup

Kamu tersenyum. Lalu Jeongin melirikmu, terus dia ngesmirk.

Chupp

Kamu melotot, Jeongin cium kamu tepat dibibir, terus habis itu dia lari. "JEONGGIIIIINNNNN!!"

"MORNING KISS KAK! OH YA JANGAN TERIAK, UDAH MUHRIM JUGA. AKU BERANGKAT, MAKASIH. ASSALAMUALAIKUM."

"Waalaikumsalam."

Kamu megang bibir kamu. Kelakuan kayak bayi gede, tapi berani nyium bibir gue. Astagfirullah untung suami kalo bukan udah gue timpuk si Jeongin. Gerutumu.

"ITU BARU AWALAN KAK. YANG ASLINYA NANTI MALEM YA. ASSALAMUALAIKUM."

"JEONGIIIIIIINNNNNN!!!!"

.

.

.

.

.

.

Tbc ... Gimana yang part jeongin😁. Votement ya karena itu merupakan bentuk dukungan kalian buat aku. So, makasih buat kalian yang dukung ff StrayKids as Daddy ini.

StrayKids As Daddy✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang