Chapter 1

18 5 1
                                    

Melisa Tania anak pertama dari 2 bersaudara . Sayangnya adiknya telah meninggal bersama dengan ibunya . Sekarang dia tinggal bersama papanya dirumah yg cukup besar namun tidak terlalu mewah . Papanya bekerja sebagai seorang dokter di rumah sakit di Jakarta dan termasuk orang yg sangat sibuk , maka dari itu dia tidak pernah dapat perhatian dari papanya . Bahkan dia takut dengan papanya karena selalu menyiksanya dan memperlakukannya dengan kasar .

Kamar....

But she said , where'd you Wannan go
How much you wanna kiss
I'm not looking for somebody
With some superhero gifts
Some superhero
Some fairytale bliss
Just someting i can kiss

I want someting just like you
Doi do do do do
Oh i want someting just like you

Suara musik itu terus berputar bersamaan dengan suara seorang gadis yg terus bernyanyi dengan semangat nya tanpa memperdulikan sekitarnya .
Buhg.   .. .......suara itu menyadarkan gadis itu . "Papa" seketika nama itu yg langsung terlintas di kepalanya . Dia buru2 berlari ke lantai bawah dan melihat sebuah vas yg sudah pecah .
"Kenapa kamu belum masak" terdengar suara dari belakang gadis itu yg membuatnya takut
"Maaf pa tadi Melisa lupa " jawabnya singkat dengan perasaan takut .
Tarrrrr satu tamparan mendarat di pipi putih gadis itu . Sementara yg ditampar hanya bisa menangis dalam diam karena kalau dia melawan pasti makin susah urusannya .
"Lupa kamu bilang , papa sudah capek dan mau makan sekarang jadi biarkan papa makanan cepat" suara bentakan itu membuatnya berlari ke dapur dan menyiapkan makanan untuk papanya . Ya , papa Melisa sangat kejam bahkan dia tidak segan2 menampar anaknya sendiri kalau anaknya melakukan kesalahan.  Sungguh orang tua yg jahat bukan, namaun ini dilakukan papanya karena papanya berfikir Melisa penyebab ibunya meninggal dunia .

Flash back

Duarrrrrr suara dentuman keras membuat seorang pria terbangun dari tidur siangnya . Dia langsung berlari ke arah suara dan betapa terkejutnya dia melihat istri dan anak terakhirnya berlumuran darah sementara anak pertamanya menangis didampingi istrinya . Buru2 dia membawa istrinya dan anaknya ke rumah sakit namun sayang nyawa mereka tidak dapat diselamatkan . Ya mereka berdua meninggal Dunia.  "Apa yg terjadi melisaaaaaa" kata pria itu dengan sangat keras sambil menangis .
"Tadi mama hanya ingin mengambil bolaku yg tak sengaja ku lempar ke tengah jalan pa , dan ternyata ada mobil besar sekali yg mau menabrak mama , adik ingin menyelamatkan mama dan dia juga ikut tertabrak paa......"jawab Melisa dengan menangis .
Papanya hanya bisa pasrah dan menyalahkan melakukan Melisa sebagai sebab meninggal ibunya . Dia selalu menyiksa Melisa . Memukul Melisa dan mengurungnya kalau dia tidak sengaja atau sengaja melakukan kesalahan . Karena bagi papanya Melisa adalah pembunuh dan penyebab mamanya meninggal. Dan mulai saat itu papanya sangat membenci Melisa bahkan dia ingin memasukkan Melisa ke panti asuhan namun karena rencananya di ketahui keluarga mama Melisa, maka keluarga mama Melisa marah dan akan mengambil Melisa bila papanya menaruhnya di panti asuhan . Akhirnya tidak punya pilihan lain papanya mau tidak mau harus merawat Melisa dengan segala perasaan bencinya .








Huaaaaaaa nggak tahan nulis chapter ini😭😭😭😭
Btw kalau ada yg mau kritik atau kasih saran boleh kok atau ada yg mau votte gue persilahkan dan satu lagi maaf ya kalau feel-nya nggak dapat

PROBLEM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang