Chapter 6

13 2 0
                                    

    Lanjut yg semalam.......

Brugggggggg.......
"Ahhhhhh , sakit anjay , bangsat , sialan " semua sumpah serapan gue ucapkan karna jatuh dari tempat tidur sialan ini .

"Tunggu tempat tidur ? " Berarti gue cuma mimpi dong . Sialan padahal gue berharap itu terjadi . Ehhhhhmmmmm... Kok gue malah berharap ya harus nya gue malu kalau sampai itu terjadi .
Tau ah... Gue kaga mau mikir itu lagi pala gue pusing ngingatnya .

Author POV

Sekarang Brian memutuskan untuk keluar dari base camp itu dan mencari udara segar di atas atap sekolah .
Pada saat serius menaiki tangga (  di sekolahnya ada lift tapi Brian nya milih naik tangga ) , dia mendengar suara orang menangis .

"Tunggu ada suara nangis , siapa ya?"

Dia berjalan ke arah sumber  suara dan melihat wanita yg dimimpikannya sedang menangis sendirian .

"Ada apa ini ? Kenapa wanita itu menangis sendirian ?" Rasa ibanya pun muncul dan dia memutuskan untuk menemuinya .

"Lu kenapa ? Kok nangis " tanya si cowok dengan antusias .
Sementara yg ditanya hanya diam saja sambil sengugukan .

"Lu nggak punya mulut ya buat jawab ?" Tanya si cowok geram .

Wanita itu pun akhirnya menatap cowok itu .
"Aku lagi sedih " balas si wanita singkat .

"Sedih?,Napa lu sedih gue kira orang kaya lu kaga bisa sedih " Brian pun duduk di samping Melisa si wanita yg sedang menangis tadi untuk mendengarkan ceritanya .

"Kamu nggak bakal pernah tahu apa yg udah aku hadapi selama 10 tahun  ini " Melisa memalingkan muka dari Brian karena sebentar lagi air matanya akan menetes .

"Maksud lu , gue kaga ngerti ? " Tanya si Brian dengan serius

"Aku akan menceritakan sebagian kisah hidupku yg sudah ku alami kepada mu " akhirnya Melisa memutuskan membagi kisah suram yg dia simpan sendiri tanpa ada yg tahu dan anehnya dia membaginya dengan orang yg baru dia kenal .

Skipp..... Ceritanya .....

"Wahhhh, tega amat papa lu sama lu ,kalau gue jadi lu gue pasti udah kabur dari rumah " balas Brian setelah mendengar cerita melisa .

Sementara Melisa hanya tersenyum menanggapi apa yg Brian sampaikan . Memang benar kata Brian lebih baik kabur dari rumah dari pada harus disiksa sama papanya . Tapi , apakah Melisa sanggup meninggalkan papanya? Apakah Melisa bisa membiarkan papanya hidup sendiri ? Apakah Melisa bisa hidup tanpa papanya ? Jawaban dari semua itu adalah tidak. Melisa tidak bisa meninggalkan papanya . Melisa tdk bisa hidup tanpa papanya . Dan Melisa tidak sanggup meninggalkan papanya . Karena Melisa sangat sayang pada papanya . Karena diotak Melisa hanya ada kasih sayang bukan kebencian kepada papanya . Dia tidak peduli walaupun papanya memukul dia , memarahi dia , menampar dia . Yang dia tahu papanya melakukan itu karena memang dia yg salah . Jadi , tidak ada dan tidak akan pernah ada terlintas dikepalainya untuk kabur  dari rumah .

Skip......Sore...

Akhirnya setelah melalui siang yg panjang Melisa kembali ke rumahnya diantar oleh Brian dengan mobilnya . Sebenarnya Melisa tidak mau tapi Brian tetap memaksa dan kalian pasti tahu bagaimana Melisa dia tidak mampu menolak dan akhirnya dia menyetujuinya walaupun nanti dia tahu apa yg akan dia hadapi.

"Huuuuuh , akhirnya jadi juga rendangnya , pasti papa akan senang kalau aku masak rendang untuknya " sambil membereskan peralatan memasak Melisa tersenyum bahagia dengan yg sudah dia lakukan .

"Akhirnya .....aku bisa mandi juga dan berendam dengan air panas ini . Ahhhhhh , sepertinya tubuhku lelah sekali hari ini karena terlalu banyak yg ku kerjakan " guman Melisa sambil berendam dia air panas yg membuat tubuhnya kembali segar .

Melisa POV

" Aku pakai baju ini saja deh "  aku memilih baju dress dengan motif bunga yg pernah papa belikan padaku dan berjalan menuruni tangga.

Brummm....brummm...brummm..

"Itu suara mobil papa , akhirnya papa pulang " aku berlari untuk membukakan pintu pada papa.

Ckleek....

"Papa udah pulang !" Sapa ku
Sementara papa hanya berjalan masuk tanpa menghiraukan ku . Dia berjalan ke arah meja makan dan langsung mengambil makanannya . Sementara aku hanya melihat reaksi papa untuk masakanku.

"Siapa yg mengantarmu pulang tadi ?" Tiba2 papa menyadarkan lamunanku dengan pertanyaan itu .

"Yg mana pa , aku lupa" balasku singkat yg memang aku tidak ingat siapa yg papa maksud .

Tuaaaaaaarrrrrrrrrr.......
Papa mencampakkan piring nasinya dan.....

Hallo gue balik lagi . Sorry ya lama update soalnya sekarang lagi sibuk sama tugas sekolah .

Oh...ya, sorry kalau makin lama ceritanya makin kaga jelas karena gue juga kurang mood sebenarnya buat nulis .

Btw kok dari tadi gue ngetik sorry mulut ya ? Gue uga kagak tahu kenapa gue ngetik sorry mulut apa gue kangen sama lagunya  Justin Bieber yg sorry ????.

Wkwkwkw  gabut ya gue uga kagak tahu gue ngetik apaan sekarang . Gue cuma ngetik apa yg ada di otak gue . Jadi kalau kalian ada saran tulis di komentar ya

Byeeeeeeeeee .........
Salam author

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PROBLEM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang