"yerin-a, tolong belikan eomma pasta gigi di mini market" teriak ibu yerin karna yerin ada di kamarnya di lantai dua, yerin yang mendengar langsung turun menghampiri ibunya, "nde eomma, mana uangnya?" tanya yerin saat sampai tepat di depan ibunya yang hanya memakai handuk, ibu yerin ingin mandi namun teringat akan pasta gigi yang sudah habis dan belum membelinya lagi, "ambil di dopet eomma di atas meja rias eomma" kata eomma yerin, yerin menganggukkan kepala lalu pergi menuju kamar ibunya yang tepat berada di dekat kamar mandi, segera yerin menuruti perintah ibunya dan keluar rumah, namun sebelum itu "eomma, aku membeli ice cream juga yaa" teriak yerin yang dijawab teriakan juga oleh ibunya.
Yerin berjalan sambil bersenandung ria dengan musik yang teralun melalui headset yang sedang ia gunakan, dia menyanyi sepanjang jalan menuju mini market tanpa peduli tatapan orang-orang padanya,
yerin memang terkenal pemalu namun bukan berarti dia benar-benar bersikap kaku, dia hanya malu mengajak orang yang belum dia kenal untuk berbicara dengannya dan orang yang dia suka, jadilah banyak yang mengatakan bahwa yerin adalah sosok yang sangat pemalu, padahal yerin tidak sepemalu itu menurut dirinya.
Yerin sampai di mini market dan langsung membeli pasta gigi pesanan ibunya, dan membeli ice cream strawberry kesukaannya, saat ingin mengambil ice cream kesukaannya,
tiba-tiba ada yang memanggil nama yerin "kau jung yerin kan?" ujar orang disamping yerin, yerin menoleh dengan santai sebelum matanya terbelalak kaget
"yaa!! Kim yewon-ssi kapan kau kembali ke seoul?" yerin kaget setengah mati melihat adik kelas sekaligus temannya saat SMP telah kembali setelah dua tahun menetap di singapour karna tugas ayahnya, yerin senang karna bisa bertemu dengan yewon lagi, mereka saling berpelukan "satu minggu yang lalu aku sampai, aku sibuk mengurus kepindahanku di sekolahku nanti, aaa yerin eonni aku merindukanmu" ucap yewon tak kalah senang dengan yerin, "nado" balas yerin
"ah aku hampir lupa, aku duluan ya yewon, ibuku menunggu pasta gigi ini" lanjut yerin sambil menunjuk pasta gigi yang berada di tanganya, yewon mengangguk "kapan-kapan kita jalan-jalan bersama sinb eonni ya" ujar yewon sebelum yerin benar-benar pergi, yerin mengangguk semangat "tentu, id line mu tidak berganti kan?, kelak aku akan menghubungimu" kata yerin dan di balas acungan jempol oleh yewon,
yerin pergi untuk membayar belanjaannya lalu pulang, sebelum keluar dari mini market tersebut yerin kembali menoleh pada yewon, dia melambaikan tanganya "yewon-a, aku duluan", yewon menoleh dan melakukan hal yang sama dengan yang yerin lakukan "nde eonni" jawab yewon, dia melihat punggung yerin sampai tak terlihat lagi di pelupuk matanya,
"umji-ya, kau berbicara dengan siapa"seseorang yang mengejutkan yewon sehingga dia menoleh cepat "ah oppa, kau mengagetkanku, itu tadi temanku" kesalnya pada seseorang tadi yang ternyata oppanya sendiri,lelaki itu terkekeh "mian, habis kulihat kau asik sekali dengannya" ujar lelaki itu masih dengan kekehannya, mata yewon kembali berbinar "tentu saja, dia adalah teman baik ku oppa, kalau tidak salah kalian satu sekolah" ingat yewon, lelaki itu sedikit menyeringitkan dahinya "mungkin saja" lalu kembali menoleh pada pintu yang tadi dilewati oleh yerin,
"aku yakin itu tadi yerin" gumamnya dalam hati.
Hari ini yerin sungguh di hantam habis-habisan oleh pelajaran yang sangat tidak ia sukai, bagaimana tidak, selama 2 jam mata pelajaran Matematika, ditambah ulangan harian sejarah, isi otak yerin terkuras habis, tidak jauh berbeda dengan perutnya yang sekarang meminta untuk di isi,
saat bel istirahat berbunyi yerin segera berlari menuju kelas sinb, di depan pintu kelas sinb, dia mengedarkan pandanganya mencari keberadaan sinb, dia menangkap sosok sinb dan langsung memanggilnya "Hwang eunbi" panggilnya, sinb menoleh beserta orang yang sedang berbicara dengan sinb, yerin melihat lawan bicara sinb yang ternyata taehyung,
degup jantung kembali berpacu, membuat kesadarannya sedikit menghilang sampai tak tau bahwa sinb sudah ada di depannya "ada apa?" tanya sinb dan membalikkan kembali kesadarannya "huh" dia menoleh pada sinb dengan muka yang aneh membuat sinb tertawa "ya!! Jangan nampakan muka jelekmu itu, bisa-bisa taehyung tak menyukaimu" goda sinb pelan dengan tawa yang masih setia dia tunjukan untuk sahabatnya itu,yerin sadar sepenuhnya dan mengembalikan raut wajahnya "yaa!!!" sinb lagi lagi tertawa,
"baiklah baiklah ada apa?"tanya sinb, dia tau jika menyangkut taehyung yerin akan lebih sensitif, jadi tak ia lanjutkan godaan nya pada yerin, yerin juga langsung balik ke tujuan awalnya mengajak sinb ke kantin
"bi-yaa, ayo ke kantin, kau tau kan tadi aku pelajaran matematika dan sejarah, kau tau kan kalau otak dan perutku bisa kosong karena dua pelajaran itu" ucap yerin sambil beraegyo yang membuat sinb reflek menoyor kelapa yerin, "ya!! Jangan lakukan itu, menjijikan" dengan menunjukan wajah kesalnya sinb berujar,
yerin pun menunjukan ekspresi sedih yang dibuat-buat olehnya "bi-ya, kau jahat sekali, sebagai hukumannya ayo kekantin" kata yerin sambil menarik sinb paksa, "ya!! Aku belum selesai berbicara dengan taehyung" teriak sinb yang terdengar di kelas sinb, si empunya menoleh mendengar namanya di panggil, "kadang aku iri melihat persahabatan mereka" celetuk salah satu teman sekelas sinb, "benar sekali" ujar teman disampingnya yang menanggapi pernyataan temannya, lagi-lagi ada seorang laki-laki yang tengah tersenyum melihat kepergian mereka berdua.
Di kantin yerin dan sinb asik bercerita tentang yerin yang setengah mati menahan kantuk saat mata pelajaran matematika dan seberapa pusingnya ia saat ulangan harian sejarah tadi, tangannya hampir saja patah karna menulis jawaban seperti menulis sebuah novel,
"hahaha, kau ada ada saja rin-a" sinb tak henti hentinya tertawa karna ulah yerin yang bercerita sambil memperagakan mimik wajahnya "aku bersungguh-sungguh bi-ya, kepalaku rasa ingin pecah bila melihat soal-soal tadi, kau bisa bayangkan, pertanyaannya hanya lima baris sedangkan jawabannya se-",
"permisi boleh aku duduk di sini, di tempat lain penuh" ujar seseorang di hadapan mereka yang membuat ucapan yerin terhenti, baik yerin dan sinb sama-sama menoleh dan terkejut mendapati orang yang di depannya,
"ah taehyung-a kau mengagetkan saja, tentu saja silahkan duduk" itu tadi sinb, mana berani yerin berucap jika itu taehyung, lelaki yang ia sukai, taehyung berterima kasih lalu duduk di hadapan sinb, "apa yang sedang kalian bicarakan, sepertinya lucu sekali" tanya taehyung sambil menyuap makan siangnya, sinb dengan semangat menjawab "yerin, dia sangat-sangat memalukan pada mata pelajaran matematika dan sejarah, masa dia ti—akhhh"reflek sinb menghentikan ceritanya karna kakinya di tinjak oleh yerin, taehyung yang heran melihatnya langsung bertanya "kau kenapa sinb?",
sinb menggeleng "ah itu emm, ah perutku, iya perutku sakit, aku butuh ke toilet, aku duluan ya" ujar sinb sambil berdiri, tiba-tiba saja pikiran itu terlintas di pikiran cerdik sinb, sedangkan yerin yang mendengarnya langsung menoleh "aku ikut" ujar yerin berdiri, "katanya kau lapar, makananmu belum habis, habiskan dulu" kata sinb sambil kembali mendudukan yerin "tapi—",
"aku duluan ya, dah taehyung, dah yerin" setelah berkata seperti itu sinb langsung pergi dengan tawa yang sudah ia tahan, dia tau yerin pasti tengah mati membeku sekarang, dan benar saja, yerin langsung tak bisa berkutik karenanya, ingin menyuap makan siangnya saja terasa begitu berat, dia menoleh pada taehyung yang ternyata tengah melihat kearahnya.
hai hai hai
balik lagi di chap 2, gimana? udah dapat feelnya?
maaf kalo belum dapat ^-^
jangan lupa pencet bintang dan berikan kritik dan saranya di kolom komen
salam dari author, taehyung dan yerin ^-^

YOU ARE READING
he is
Teen Fictionjung yerin wanita dengan seribu perasaan untuk lelaki yang ia cintai dalam hatinya tanpa harus perasaannya terbalaskan kim taehyung lelaki dengan sikap sopan dan ramah pada siapa saja dengan wajah tampannya, siapa yang tidak terpikat, namun bukan ta...