schatje - chan x seungmin

009.

" pada akhirnya kau membutuhkan kan ku juga. "

Sekitar jam dua siang Chan berada di agensi nya lagi rapat dadakan . Chan yang mimpin rapat itu. Ada jeno di samping nya .

"Kalian ini kalo ada apa apa kabarin dulu saya jangan langsung acc , saya sudah bilang kalo dia belum jadi CEO tetap baru candidat . Terus kalo udah kaya gini siapa yang mau tanggung jawab? Kalian? . Sekali lagi kalo ada apa apa lapor saya jangan main acc , liatkan tanpa persetujuan saya banyak model model yang ingin di agensi ini ."  Chan membolak balikan lembaran biodata model perempuan dan laki laki yang ingin menjadi model ternama di agensinya.

"Pak." Karyawan perempuan angkat tangannya

"Iya?" Chan masih fokus ke lembaran biodata 

"Sebenarnya Mr. Jung ingin menggeser posisi anda . Melalukan kerja sama dengan pihak luar , membuat tambahan yaitu Model jadi produser dan rapper tersingkir . Karena beliau bilang orang orang tidak mau dan tak pantas menjadi rapper." Jelas karyawan perempuan itu

Chan langsung menatap karyawan dengan tatap horor, amarah nya sudah memuncak. Chan pusing . Ia berdiri melewati karyawan yang duduk dengan jantung yang berdegup kencang .

BRAKK !

Chan membanting pintu dengan keras. Karyawan di sana diam memantung . Jeno berdiri buat menyusul Chan

"Rapat selesai. Lanjutkan kerja kalian . Terima kasih." - Jeno

Chan mencari Mr. Jung di ruangannya sedang menyesap kopi nya. Chan datang dengan membuka pintu cukup
keras .

"Kau punya apa bisa menggeser ku? Punya apa ? Tolong ya anda masih candidate jadi jangan berlagak sok."

Mr. Jung hanya memandang remeh.

"Loh saya kan pernah bilang kalo pak chan menanda tanganin berarti setuju . Setuju di sini bukan setuju kerja sama dengan luar tetapi setuju pak chan yang ikut serta menjadi model dan menjadikan Felix sebagai partner tetap model."

Rumit.

Chan makin pusing.

"Liat saja . Saya akan medendang mu dari sini dengan cara tidak terhormat."

18.00

Chan udah pulang , dia butuh penenang . Chan nyampe apartement dengan kondisi lelah . Sepi , karena seungmin belum pulang . Chan membuka kunci pintu balkon , dan duduk di salah satu kursi yang menghadap gedung gedung tinggi di sekitar. Tangan kanannya meregoh saku celana mengambil satu bungkus rokok dan pematik. Bungkus nya ia lempar ke meja.

Chan bukan perokok tapi kalo lagi penat ia merokok untuk menenangkang pikirannya. Chan menghembusan kan asap rokok , batang rokoknya ia simpan di asbak.

"Loh tumben merokok." Tanya seungmin yang duduk di samping chan .

"Pusing." Chan memejam kan matanya.

Seungmin mengampiri chan dan memeluk nya dari belakang. Mengusap dada chan . Chan merasakan ketenangan .

"Seungmin?"