Bagian 5

294 10 0
                                    

Malam pun telah tiba bintang-bintang bertaburan menghiasi langit malam, bulan pun menebar cahaya dalam kegelapan, aku bersyukur karena aku masih diberi nafas untuk menikmati keindahan dunia yang tak mungkin bisa kunikmati lagi entah itu sakarang, nanti, esok ataupun lusa, seperti biasa aku selalu menatap bintang malam dengan penuh harapan aku ingin sesekali bisa menghabiskan waktu bersama keluarga kecil ku , namun itu semua hanya akan menjadi angan-angan ku saja, ya tuhan dengarlah suara rintihan hatiku ini,

"Indah". Panggil Andre mengagetkan ku

" apa-apaan sih lo, ngagettin orang aja".

" loh ndah , lu kenapa lu nangis"

"Ha..!! Gue nangis hahaha, ya enggaklah mata gue cuma kelilipan doang , mana ada gue nangis". Bantah indah sambil mengusap air mata yang sudah membasahi pipinya,

" udah deh ndah lu tinggal jujur aja kenapa sih, kita itu udah temenan dari kita masih dalam kandungan sampek segede gini, gue paham betul lu orangnya kayak gimana, cerita sama gue ada apa".

"Apaan sih lo ndre nggak usah lebay deh gue nggak apa-apa".

" lu bohong gue tau lu pasti ada masalah iya kan, udah cerita aja gue siap dengerin keluh kesah lu, tatap mata gue lu nggak sendiri ndah, gue slalu ada di samping elo jadi jangan pernah lu merasa sendiri".

Tiba-tiba Indah memeluk Andre dengan erat , air matanya pecah seketika

"Biarkan gue menangis dipelukan lo ndre, gue nggak tau harus ke siapa lagi mencurahkan segala isi hati gue".

" menangislah jika itu memang bisa membuatmu tenang, Lu harus tau ndah gue nggak bakal ninggalin elo walaupun sedetik, gue akan selalu ada disamping elo". Tangannya meraih rambut indah dan membelainya dengan penuh kasih sayang.

Entah rasa apa ini begitu sangat aneh seakan-akan aku tidak ingin indah melepaskan pelukannya, aku ingin dia slalu berada dalam pelukan ku, entah kenapa saat aku melihat air matanya jatuh, hati ini serasa disayat hebat, tetapi saat melihat senyumnya aku merasa dunia ini begitu indah dunia yang penuh warna kebahagiaan, ya tuhann.  perasaan apa ini, apa aku suka sama indah, aduhhh sadar andre sadar ini cuma rasa iba lo aja bukan perasaan cinta atau apapun, (gumamnya dalam hati).

"Ndre gue boleh nggak malam ini nginep dirumah lu". Melepas pelukannya mengusap pipinya yang basah karna mata

" apa..!! Lu mau nginep kerumah gue", tanyanya kaget

"Biasa aja kali, nggak usah ngegas gitu, iya gue mau nginep ke rumah lu boleh ya plisss..!! Ucapnya memohon sambil mengedipkan mata genitnya.

" nggak nggak gue nggak mau, apaan lu main nginep-nginep aja dirumah orang, lagian lu nggak inget apa dulu lo pernah kabur dan lo kaburnya kerumah gue dan akhirnya gue hampir babak belur karna dipukuli sama bokap lo". ucapnya dengan nada sewot

" Hehehe, iya maaf gue salah, emb.. kalau gitu lu temenin gue ke taman ya ", menatap Andre dan berharap mendengar kata Iya dari andre

" hemh (menarik nafas panjang), tangannya meraih pipi mulus indah dan mencubitnya, sambil tersenyum tipis dan mengatakan "sahabat gue yang manis , lu pergi sendiri aja ya". 

" ihh andre sakit tau". Mengusap pipinya yang memerah karena cubitan andre

"Pokok nya gue nggak mau tau lu harus nemenin gue jalan ke taman, kalau enggak gue nangis lagi nih". Rengekannya seperti anak kecil sambil menarik-narik tangan andre dan akhirnya andre mengiyakan permintaan sahabatnya itu

" aduh duh iya ya ndah iyaaa,,, tangan gue jangan ditarik-tarik dong, gila lu, tangan gue bisa-bisa copot nih dasar cewek tenaga kuda". Tangannya melayang bebas Keudara dan melesat tepat diatas kepalaku dan bagus Andre mengacak acak rambut ku.

Mereka berdua berjalan menuju ke arah mobil dan memasukinya agar aman dan selamat mereka selalu memakai sabuk pengaman, setelah semua siap andre menjalankan mobilnya dan bergegas pergi meninggalkan rumah indah menuju tempat favorit yaitu taman.

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang