"Berlarian dan berteriak. Mengganggu para murid yang sedang belajar!" Suara berat nan tegas Lan Qiren memenuhi aula leluhur. Di depannya seorang bocah berusia dua belas tahun tengah berlutut mendapatkan ceramah, "berapa kali teligamu mendengar bahwa semua itu dilarang di dalam Cloud Recesses?"
Mata Lan Qiren menatap tidak suka bocah itu. Walau berlutut dengan benar namun wajahnya tidak menampakkan rasa bersalah dan jera. Bocah itu akan membuat masalah setiap kali ia harus menyalin salah satu peraturan sekte Lan. Setelah telapak tangan dan kakinya mendapatkan pukulan dari penggaris kedisiplinan, ia akan berdalih tidak mungkin dapat menyalin. Lan Qiren sudah amat lelah dengan sikap bocah itu. Namun jika Lan Qiren melepaskan sedikit saja cengkeramannya, ia tidak akan tahu akan jadi seperti apa bocah itu. Seburuk orang yang melahirkannya mungkin? Setidaknya itu yang ada di dalam pikiran Lan Qiren. Semua orang tahu betapa buruknya Wei Wuxian. Walau Lan Qiren tidak yakin jika Wei Wuxian adalah ibunya.
"Lan Mingyu!"
Bocah itu, Lan Mingyu masih tetap diam. Jari-jari kecilnya mencengkeram ujung baju yang tersampir di pahanya. Lan Qiren amat sangat membenci Lan Mingyu. Selama hidupnya, Lan Qiren tidak mau mengakui bayi yang dibawa oleh Lan Wangji memasuki Cloud Recesses sebagai bagian dari Klan Lan. Namun jika Lan Qiren sudah memanggil Wei Weiyuan dengan nama Lan Mingyu, itu berarti Lan Qiren benar-benar marah.
Lan Mingyu akan selalu menjadi pengingat untuk suatu hal yang bahkan tidak pernah terpikirkan akan dilakukan oleh Lan Qiren. Mungkin ia tidak muda lagi namun ingatannya cukup kuat hingga hanya dengan mendengar nama Wei Weiyuan disebut, kejadian hari itu akan memenuhi isi kepalanya kembali.
Ketika itu keponakannya tidak pulang dengan Wei Wuxian, membuat Lan Qiren nampak sedikit tenang. Namun Lan Wangji tidak pulang sendirian. Di dekapannya nampak seorang bayi yang tidak kunjung berhenti menangis. Dengan suara dingin Wangji berkata jika bayi dalam dekapannya adalah anaknya.
"Dia adalah Wei Weiyuan dan sekarang namanya adalah Lan Mingyu."
Mendengar nama Wei disebut Lan Qiren marah besar. Ketenangan yang ia junjung tinggi lenyap seketika. Ia teringat akan percakapannya dengan Wei Wuxian. Membuat Lan Qiren menyambar cambuk kedisplinan. Lan Qiren meminta Lan Wangji untuk menarik kata-katanya itu dengan sisa kesabarannya. Namun Lan Wangji tidak pernah melakukan itu. Dengan hati kokoh Lan Wangji berlutut. Siap menerima hukuman atas perbuatannya. Tentu saja hal tersebut semakin membuat Lan Qiren murka. Dengan sekuat tenaga ia melayangkan cambukan di punggung Lan Wangji. Tak terhitung jumlahnya hingga baju putih Lan Wangji yang membungkus punggungnya terlihat memerah di beberapa bagian. Lan Wangji tetap tidak menarik ucapannya dan memeluk erat bayinya. Tidak membiarkan siapapun untuk menyentuhnya. Hingga cambukan itu berhenti ketika Lan Qiren mendengar suara tangis Lan Mingyu semakin keras.
Lan Qiren tersadar. Mata tuanya menatap wajah Lan Mingyu sebelum akhirnya ia melangkah keluar dari Aula Leluhur.
Lan Mingyu terlahir dengan wajah rupawan. Kulitnya putih bersih seperti kebanyakan orang Gusu Lan. Rambut panjangnya hitam berkilau. Tidak jauh berbeda dengan Lan Wangji, namun matanya terlihat lebih hidup. Bibirnya didapat dari Wei Wuxian. Seperti namanya, ia terlihat bagai batu giok yang cerah. Hanya saja tingkah laku yang tidak seharusnya itu seolah mengaburkan keindahan sang giok. Tubuhnya terbalut baju abu-abu cerah dan agak gelap di bagian pinggiran. Serta dilapisi Zhaoshan berwarna hitam dengan garis berwarna merah di setiap sisi potongannya. Lan Wangji mengikatkan pita merah di ikatan rambut Lan Mingyu. Itu akan selalu mengingatkan akan Wei Wuxian dan juga sebagai bentuk teriakan Lan Wangji jika Lan Mingyu adalah putranya dengan Wei Wuxian.
***
"A-Yuan ..."
Lan Mingyu meringkuk. Ia tidak kembali ke Jingshi atau pun sekedar keluar dari Aula Leluhur. Seperti tahun-tahun yang berlalu ketika ayahnya, Lan Wangji lebih banyak menghabiskan waktu untuk perburuan malam, Lan Mingyu akan membuat masalah. Membawa salah satu kelinci milik Lan Wangji dan melepaskannya di sekitar Cloud Recesses. Ia akan berteriak dan berlari mengejar kelinci itu. Terkadang menggangu pada murid tua yang sedang berlatih pedang. Dan kemudian Lan Qiren akan menyeretnya ke Aula Leluhur untuk mendapatkan hukuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
I wanna Grow Old with You (WangXian - MDZS)
FantasyLan Wangji tidak pernah tahu kapan ia mulai jatuh cinta kepada Wei Wuxian. Yang Lan Wangji tahu, ia selalu merasa khawatir setiap kali tidak mendengar kabar dari Wei Wuxian. Dan ketika Lan Wangji menatap bungkusan di dekapannya, Lan Wangji pun meny...