Pemuda itu adalah Mo Xuanyu, satu-satunya anak tidak sah Jin GuangShan yang dibawa ke Lanling Jin ketika berusia sepuluh tahun. Dia cukup tampan seperti kebanyakan anak yang dihasilkan Jin GuangShan. Namun tingkat kultivasinya rendah. Dia dikucilkan dan menjadi bahan cibiran diantara para murid di sekte Jin. Mo Xuanyu secara perlahan menjadi pribadi tertutup. Tidak ada yang berharap akan gagal dalam menjalani kultivasi. Tapi dia bisa apa jika itu adalah kenyataan yang harus dia terima.
Hidup Mo Xuanyu kurang beruntung. Dia terlahir dari garis keturunan yang tidak layak dianggap. Diperlukan dengan cara tidak baik oleh keluarga ibunya. Dan ketika menginjak rumah ayahnya, hanya hinaan yang dia terima. Lebih dari itu, dia mendapatkan fitnah menjijikan dan berakhir di penjara bawah tanah.
"Kamu, bagaimana bisa disini?"
Jin Ling, pewaris tahta selanjutnya menatap Mo Xuanyu dengan geram. Banyak hal yang membuat dirinya menaruh dendam terhadap saudara ayahnya yang termuda. Di mata Jin Ling, Mo Xuanyu adalah pemuda paling hina yang pernah dia temui.
Ayahnya telah menerima Mo Xuanyu dengan baik. Ibunya bahkan mengurusnya seperti adiknya sendiri. Tapi Mo Xuanyu terlalu tidak tahu malu. Berani mencuri buku-buku milik Patriak Yiling yang disimpan pamannya dan berusaha melecehkan Jin GuangYao. Dia lengan memotong yang tidak bisa dibiarkan. Karena tidak bisa berkembang lebih jauh, dia menyerah dan berusaha mempelajari ilmu aliran sesat hingga berakhir dengan tidak waras.
Jin Zixuan terlalu baik. Dia tidak cukup tega membuang adik seayahnya. Karena dorongan dari para tetua Klan, akhirnya Mo Xuanyu ditendang ke dalam penjara. Menghabiskan waktu bertahun-tahun di tempat yang gelap dan sunyi.
Mo Xuanyu masih di sana, duduk dengan santai dan berusaha menghabiskan Biji bunga teratai yang masih tersisa. Seolah tidak terpengaruh akan makian dan teriakan dari Jin Ling. Dia terlihat ceria walau banyak lebam di wajah tampannya. Tidak hanya terisolasi di penjara bawah tanah, dia juga diperlakukan seperti tahanan yang melakukan kejahatan besar. Dia akan dipukuli seseorang di beberapa bagian tubuhnya. Terkadang tidak mendapatkan jatah makan selama beberapa hari. Dengan begitu dia akan mati secara perlahan. Mo Xuanyu hanya bisa diam dengan memendam kebencian dalam hatinya.
Dengan sikap acuh tak acuh Mo Xuanyu, Jin Ling telah sampai pada batas kesabarannya. Jika tidak dalam acara besar, dia akan menarik pedangnya dan merobek tubuh Mo Xuanyu, melupakan kenyataan tentang bagaimana ibunya membesarkan orang gila itu. Namun Jin Ling masih bisa mengendalikan kewarasannya, dia berjalan cepat menghampiri meja ayahnya. Mata penuh amarah miliknya jatuh pada tubuh Mo Xuanyu.
"Siapa kamu berani datang kesini?" Jin Ling masih terlihat marah. Dia mengangkat tangannya berniat menarik baju Mo Xuanyu. Namun reaksi dari lawan bicaranya diluar dugaan.
Tubuh Mo Xuanyu terlihat menegang. Hanya sesaat sebelum akhirnya ekspresi kebahagian di wajahnya sirna. Dia buru-buru beringsut ke belakang. Dengan kepala menunduk, dia menarik kedua tangannya dan menutupi kepalanya, "tidak lagi. Jangan pukul lagi." Suara Mo Xuanyu bergetar.
Para tamu saling berbisik, melihat tingkah Tuan Muda Jin. Apa yang mereka lihat beberapa saat lalu membuat mereka berpikir tentang apa yang terjadi kepada adik termuda ketua Sekte Jin. Mereka berasumsi jika Mo Xuanyu gila karena terlalu sering disiksa Jin Ling.
Jin Ling semakin murka mendapati tatapan mencibir dari tamu ayahnya, "bagaimana kamu bisa membuatku terlihat jahat?" Jin Ling berteriak. Tidak terima jika terlihat seperti keponakan yang kejam. Sikap nona mudanya semakin menjadi setelah pamannya memanjakan dirinya.
Mo Xuanyu bergerak cepat, bangkit dan berlari menjauh dari Jin Ling, "kamu tidak jahat. Dia yang jahat!" Mo Xuanyu memandang Jin Lin dengan ekspresi sedikit ketakutan namun tangannya jelas-jelas menunjuk dimana Jin GuangYao berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I wanna Grow Old with You (WangXian - MDZS)
FantasyLan Wangji tidak pernah tahu kapan ia mulai jatuh cinta kepada Wei Wuxian. Yang Lan Wangji tahu, ia selalu merasa khawatir setiap kali tidak mendengar kabar dari Wei Wuxian. Dan ketika Lan Wangji menatap bungkusan di dekapannya, Lan Wangji pun meny...