Bagian 11

4.6K 398 66
                                    

Jimin kembali harus berurusan dengan alat-alat medis. Tapi kali ini Hyun woo menyulap salah satu kamar di rumahnya menjadi kamar perawatan. Keamanan Jimin no satu, setelah penculikan Jungkook sahabat Jimin, membuat sifat protective Hyun woo berkali-kali lipat untuk adik sepupunya. Keadaan Taehyung jauh dari kata baik membawa pulang Jimin yang tak sadarkan diri karena proyektil peluru yang bersarang di perutnya, juga kejadian penculikan Jungkook akibat kebodohannya, membuat namja itu syok berat. Hyun woo bahkan menelpon Namjoon untuk membantu menenangkan Taehyung.

Hari yang sangat mengejutkan untuk pemuda 22 tahun itu. Kejutan selanjutnya adalah kepulangan Park Junso dan Park Taejin ke rumahnya. Hyun woo yang memberitahukan kalau Jimin dan kedua sahabatnya tinggal di rumahnya. Hanya untuk berjaga-jaga karena mansion Park sudah di hafal oleh paman Shin.

" Woo~ah.... Apa yang terjadi?". Taejin menghampiri keponakannya. Sedangkan Junso menghampiri Taehyung.

" Maafkan aku Imo, aku tak bisa menjaganya". Sesal Hyun woo.

" Aniya.... Ini karena aku yang tak ada di sampingnya". Taejin menyalahkan diri.

" Imo.... Tenanglah... Dokter Kim akan segera datang, beliau yang menangani Jimin langsung". Hyun woo mencoba menenangkan Taejin.

" Kau Taehyung kan, putra Kim Baek ah ". Junso menghampiri Taehyung.

" Nde.... Ajushi....". Taehyung mengiyakan.

" Bersihkan dirimu, aku akan membuat coklat hangat untukmu". Pinta Junso.

" Tapi....

" Tak ada bantahan, atau ku larang kau bertemu putraku". Tegas Junso.

Taehyung segera berlari ke kamarnya dan membersihkan diri. Larangan bertemu Jimin, Taehyung tak bisa membayangkan itu.

" Apa yang Baek ah lakukan pada putranya, jika Serin tau dia pasti marah besar". Gerutu Junso.
" Taejin~ah bagaimana keadaan Jimin?". Junso melihat kedatangan istrinya.

" Stabil... Apa Baek ah belum datang?". Lesu Taerin.

" Jika Serin masih ada, mungkin dia akan marah besar". Ucap Junso.

" Apa ada masalah?"

" Lebih mementingkan karir daripada putra semata wayangnya ". Gerutu Junso.

" Bagaimana dengan kita... Mungkin Baek ah melakukannya untuk hidup putranya. Juga untuk menghibur karena kehilangan Serin. Kita bahkan meninggalkan Jimin sendirian, bahkan saat Jimin sekarat kita tak ada disampingnya". Setetes air mata mengalir di pipi Taerin. Junso menunduk menyesal.

"Hyung .... Kapan kau datang?". Seorang berjas Dokter masuk ke rumah Hyun wo.

" Berikan peralatanmu... Aku yang akan menangani putraku, pergilah temui putramu, dia syok berat.". Junso menarik paksa tad dokter Baek ah.

" Taejin minta Hyun woo bersiap, kami yang akan melakukan operasinya". Pinta Junso.
" Baek... Hibur putramu". Tegas Junso sebelum ke kamar Jimin.

Golden Room

Baek ah masuk ke kamar Taehyung dkk, di lihatnya putra semata wayangnya tengah tertunduk lemas. Wajah pucat, jangan lupakan baju yang masih bernoda darah karena sang pemakai belum membersihkan diri.

" Tae.... ". Panggil Baek ah lembut.

" Appa.... Appa.....

Greep

" Mianhe.... Jeongmal mianhe.... Taehyung~ie". Baek ah memeluk putranya erat.

" Appa .... Nan paboya.... Jinja pabo... ". Isak Taehyung.

Genius Bad Boy (maknae Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang