Bab 9 Toyib mabuk berat

2.6K 134 0
                                    


          Liburan  dua hari keinginan Kejora bisa menyelesaikan masalah Marina dengan tuntas. Kejora berniat menyelamatkan bayi Marina dan mengadopsinya. Apalagi Panjul sepertinya sangat senang menjaga bayi Marina.

          Kejora kembali ke rumah Jujum, tapi Kejora sangat terkejut ketika masuk rumah, Kejora sedang melihat Jujum menampar Toyib berkali-kali.

          "Ayo mengaku Toyib! mengakulah! kamu yang sudah menghamili Marina, kan?" bentak Jujum pada Toyib.

          "Tidak Bu! Ibu dengar dari siapa?!" bantah Toyib.

          "Marina sudah menceritakan semuanya pada Uwamu!" hardik Jujum sambil menangis.

          Toyib menatap Kejora dengan sinis dan penuh kemarahan. Toyib langsung keluar dari rumah. Kejora berusaha menenangkan Jujum yang masih terisak. Kejora menenangkan bayi Marina yang tiba-tiba menangis histeris, tiba-tiba Panjul mendekati Kejora.

         "Ibu, simpan saja bayinya dikamar, nanti juga ada yang menyusui, Bu," suara Panjul ditelinga Kejora.

          Kejora mulai masuk kamar Marina dan menyimpan bayi Marina. Kejora melangkah keluar untuk membuatkan susu bayi, tapi sebelum keluar dari pintu kamar langkahnya terhenti karena penasaran bayi Marina tiba-tiba diam. Mata Kejora sempat menoleh ketempat tidur dan melihat jin yang rupanya sangat jelek sedang menyusui bayi.

         "Seeeeeeeee tannnn!," ucap Kejora pelan dan pingsan.

         "Ibu!" teriak Panjul.

          Tapi Panjul tidak bisa berbuat banyak, ketika melihat suami Kejora datang menghampiri, mendengar benda jatuh dari kamar, suami Kejora langsung lari dan terkejut melihat Kejora pingsan.

         Suami Kejora mengangkat tubuh Kejora ke kamar tamu, suami Kejora panik dan berusaha membuat Kejora siuman. Panjul sangat panik dan berada disisi Ibunya. Panjul sudah di amanahkan Ibunya agar tidak menampakkan diri di depan suaminya, dan bertingkah aneh.

         Kejora akhirnya bangun setelah hidungnya dirangsang minyak kayu putih. Suami Kejora menuju dapur membuatkan teh hangat. Panjul langsung mendekati Ibunya.

        "Ibu? kenapa Ibu pingsan? diakan sama saja jin, Bu? kenapa Ibu takut? lihat aku Bu, Ibu tidak takut denganku, kan?" ucap Panjul berbisik.

        "Panjul! itu beda denganmu! kamu dari kecil sudah sering Ibu lihat! tapi mahluk itu sangat menyeramkan, Jul!" bisik Kejora.

        "Tapi dia baik Bu, buktinya bayi itu diam, Bu," ucap Panjul.

        "Usir dia! dan jangan ijinkan dia menyusui bayi Marina, dia itu setan!" teriak Kejora menggerutu sangat pelan.

        "Iya Bu," jawab Panjul.

          Meskipun Kejora sering melihat Panjul dari bangsa jin, Kejora tetap takut dan tidak ingin melihat jin lainnya.

          Beberapa jam Toyib keluar dari rumah, akhirnya pulang dengan membanting pintu dan mabuk berat. Sadi melihat Toyib mabuk sangat marah dan menampar Toyib.

         "Memalukan! sejak kapan kamu mabuk! kamu harusnya taubat! bukan mabuk seperti ini!" bentak Sadi Ayah Toyib.

         "Kalau Bapak tidak suka melihatku mabuk, aku akan pergi dari sini! aku juga sudah bosan melihat setan Marina! hahahaha," teriak Toyib sambil tertawa.

         "Pergi saja! Bapak malu punya anak bejad seperti kamu!" ancam Sadi.

         "Iya! aku pergi! dan tidak akan kembali lagi!" teriak Toyib.

          Toyib tidak main-main dengan gertakannya, malam yang sudah semakin larut, Toyib nekad pergi membawa motor dengan mabuk berat. Suara gas motor sangat kencang dan meluncur dengan cepat.

          Kejora sangat tidak nyaman, kehadiran Kejora membuat orangtua Marina semakin sedih setelah mendengar kejahatan Toyib.

***

Penampakan Arwah (Panjul Part 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang