Bab 10 Panjul datang ke rumah

3K 177 9
                                    


          Orangtua Toyib sudah pasrah, hatinya sudah hancur lebur melihat Toyib mabuk dan melawan. Malam itu perasaanku tidak enak, waktu sudah dini hari aku masih duduk, aroma bau harum yang sudah tidak asing aku cium, Panjul datang dan mengejutkan aku.

         "Bunda..., " sapa Panjul.

         "Iya, ada apa?" jawabku lirih.

         "Toyib kecelakaan Bunda, tangannya patah," ucap Panjul.

         "Innalillahi, terus bagaimana keadaannya Panjul?" jawabku terkejut.

         "Tidak tahu Bunda," jawab Panjul.

         "Apa sudah dibawa kerumah sakit?" tanyaku penasaran.

         "Tidak tahu Bunda!" jawab Panjul lantang.

         "Kok tidak tahu, kamu kan ada disana!" ucapku heran.

         "Iya Bunda, saya ikuti Toyib, karena ada jin yang ikut bonceng, Toyib ketakutan dan jatuh," jawab Panjul.

         "Sudah ada yang menolong?" tanyaku kembali.

         "Tidak ada Bunda, gelap Bunda, tidak ada orang!" jawab Panjul.

         "Terus kamu tidak menolong?!" ucapku kesal.

         "Kata Bunda aku tidak boleh ikut campur urusan manusia! aku biarkan saja Bunda!" jawab Panjul lantang.

          Aku terdiam sesaat dan bingung. Serba salah bicara dengan jin, aku takut memberi perintah, akhirnya aku menyuruh Panjul memberitahu Ibunya, kalau Toyib kecelakaan.

         "Panjul, pulanglah, dan beritahu Ibumu ya, kalau Toyib mengalami kecelakaan, Bunda tidak bisa mengabarkan Ibumu, karena sudah malam, lagi pula nanti Ayahmu curiga, kenapa Bunda bisa tahu kecelakaan Toyib," ucapku dengan gamblang.

         "Baik Bunda, aku pergi!" ucap Panjul pamit.

          Tapi rupanya Panjul tidak langsung memberitahu Kejora, Panjul justru bermain ketempat lain. Polisi memberi kabar kerumah Sadi dengan bekal KTP yang ada di dompet Toyib. Setelah Subuh Kejora meneleponku.

          "Assalamu'alaikum Bunda," sapa Kejora.

         "Wa'alaikum salam, ada apa Ra?" jawabku.

        "Bun, kami sedang berduka, Toyib meninggal dalam kecelakaan," ucap Kejora sedih.

        "Tahu darimana?" tanyaku pura-pura tidak tahu.

        "Tadi ada Polisi datang mengabarkan pada kita," jawab Kejora sedih.

        "Panjul dimana?" tanyaku heran.

        "Entahlah Panjul dimana, aku merasa kasihan pada Jujum dan Sadi, mereka sangat terpukul, nanti aku sambung lagi ya, Bun!" ucap Kejora menutup teleponnya.

          Aku merenung sejenak, Toyib sudah pergi dan menerima ganjarannya. Tapi Panjul kenapa pergi? aku menggerutu sendiri dalam hati, "dasar jin! selalu seenaknya saja! sudah tahu darurat malah pergi!" ucapku dalam hati. Tapi aku menyadari, jika tidak ada Panjul, tidak akan terungkap kematian Marina.

          Setelah tujuh hari kematian Toyib, Kejora mencari Ustad untuk meruqyah rumah dan orangtua Marina. Semua pentunjuk yang aku berikan dilaksanakan Kejora dengan baik. Akhirnya orangtua Marina terlepas dari guna-guna Ayahnya Aksay.

          Bayi mungil Marina akhirnya diperbolehkan dibawa pulang Kejora. Orangtua Marina sudah tidak tahan tinggal dirumahnya yang penuh dengan kenangan pahit, mereka memilih mengontrak di tempat yang tidak jauh dari Kiosnya tempat berjualan.

         Orangtua Marina masih trauma dengan penampakan berwujud Marina. Rumah terbengkalai karena tidak ada orang yang mau mengontrak bekas orang bunuh diri. Kejora sudah mengatakan bahwa Marina bukan bunuh diri, tapi nasi sudah menjadi bubur, hanya Allah yang tahu keadaan sebenarnya.

         Oranglain tidak ada yang percaya, karena Kejora tidak mungkin mengatakan bahwa Panjulah saksinya. Orang tidak akan percaya keberadaan Panjul. Saya sering menulis ditiap cerita novel-novelku, bahwa sebab dan akibat dari perbuatan manusia selalu ada ganjarannya, baik di dunia maupun di akherat. Lalu Panjul kemana sebenarnya? kenapa justru menghilang? apakah karena ada pengalaman Panjul yang dilihatnya?

           Inilah kisah singkat penampakan ruh yang gentayangan. Menurut orang-orang yang tidak paham, penampakan itu adalah ruh Marina, padahal penampakan itu adalah perbuatan jin yang sengaja memanfaatkan keadaan. Kiranya ada kekurangan dalam cerita ini, mohon maaf, kekurangan milik saya, kesempurnaan hanya milik Allah.

Selesai

Penampakan Arwah (Panjul Part 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang