Happy Reading💞
When i first met you, i dont know you. But i want you. And now, I will fight to get what I want.
***
Senin di pagi ini, entah kenapa turun hujan begitu mendadak yang menyebabkan banyak kegiatan tertunda. Padahal, hari ini adalah hari Senin dimana semua akan melanjutkan rutinitas harian mereka. Seperti Alexi saat ini, yang masih tetap diam di balkon kamarnya menunggu hujan sedikit reda untuk berangkat ke sekolah.
Di derasnya tetesan hujan itu, bayangan Alexi dipenuhi oleh wajah gadis yang terlihat begitu berantakan, karena dirinya. Ya, Alexi merasa bersalah kepada Alfa karena ia pikir semua yang terjadi pada Alfa berawal pada dirinya. Dan kemarin, sudah Alexi putuskan bahwa ia harus mendapatkan maaf dari Alfa, bagaimanapun caranya.
Alexi melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya, tidak ingin menunggu lebih lama lagi ia kembali masuk ke kamarnya untuk mengambil tas dan kunci mobil yang berada di meja belajar milik Alexi.
Di perjalanan tangan kiri Alexi mengambil ponsel yang berada di saku seragamnya, ponsel itu mengeluarkan suara yang menandakan bahwa seseorang di sebrang sana menelfon dirinya.
"Halo, gimana yan?" Ucap Alexi membuka pembicaraan.
"Kenapa gak sekalian lo suruh gue ngirim karangan bunga aja ke rumah Alfa? Gila lo." Ucap Bryan di sebrang telfon.
Alexi mengerutkan alisnya, "Sembarangan mulut lo gerak ngeluarin kalimat."
Bryan yang sepertinya sedang krasak krusuk di sebrang telfon, "5 menit lagi lo belum sampe sekolah, gue buang ini barang lo di tempat sampah."
Dengan polos Alexi menjawab, "iya sabar, belajar menunggu suatu hal yan."
"Masalahnya hal yang gue tunggu gak bermanfaat banget buat hidup gue, kambing."
"Kenapa enggak bermanfaat? Lo bisa dapet ilmu dari gue, cara mendapatkan maaf gebetan dengan cepat." Ucap Alexi dengan tangan kanannya sibuk memegang setir mobil.
Bryan yang berada di sebrang telfon tampaknya sudah sangat kesal dengan Alexi, "kampret lo, makan tu ilmu. Gak usah kepedean, gue percaya si gebetan lo itu susah luluh sama badboy abal-abal kayak elo gitu." Lalu nada sambung dari telfon itu terputus.
Alexi terdiam, apa caranya mempermainkan perempuan keterlaluan? Alexi membuat hati mereka seperti terbang melayang, lalu di hempaskan begitu saja olehnya.
Jika memang Alexi keterlaluan, lantas apa yang di lakukan oleh seseorang dari masa lalunya dulu terhadapnya? Friska Quenza, orang itu telah membuat rasa kecewa yang begitu dalam di hati Alexi.
Apa salah jika Alexi berfikir bahwa beberapa dari perempuan lainnya memiliki sifat yang sama seperti gadis sialan itu? Tidak, Alexi sangat tahu bahwa dirinya tidak salah karena ia sudah membuktikannya untuk ke sekian kalinya.
Namun tidak kali ini, setelah pertama kalinya ia bertemu dengan gadis bernama Alfaira Kaylani. Gadis itu berbeda, dan hal itu yang membuat Alexi menginginkan gadis yang bernama Alfaira Kaylani menjadi miliknya.
***
Abrion yang melihat Alexi menulis yang lamanya seperti siput berjalan, berdecak kesal. "Cepetan nulisnya ogep. Lama banget dah lo."
Alexi, menghentikan pekerjaannya dan menoleh sinis. "Gue nulis pake hati goblok."
"Dimana-mana orang normal nulis pake tangan." Sahut Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLOWLY FALLING [TERSEDIA DI KUBACA]
Teen FictionSejak awal menginjakan kakinya di SMA Gandhi Jaya, Alfa fikir hidupnya akan tenang hingga ia lulus dari SMA favorit itu tanpa gangguan, ia fikir masa SMA-nya akan berjalan dengan tenang seperti yang di bayangkan, tetapi pikirannya salah. Pertemuanny...