#bagian10

4K 200 7
                                    

Sekali lagi saya minta maaf untuk masalah publish agak lama dan tidak sesuai dengan yg di harapkan.

Budayakan vote setelah baca!

****

"Iyaa bu terus.. Ayoo buu pasti bisaa!" sahut ku memberikan arahan kepada sang ibu  yang sedang mempertaruhkan hidup dan mati nya.  Rasanya sedikit panik saat ibu tersebut mengeluarkan cairan dari kemaluan nya, lebih tepat nya air ketuban.

Selang beberapa menit..

Dan.....

"Oekk..oekkk"

Suara tangisan bayi sukses membuat ku merasa legah.

"Alhamdulillah..!"

Proses persalinan telah selesai dengan lancar.

Yupss.

Semenjak kepergian kak Yoga bertugas, aku disini kembali menjalani hari-hari ku seperti biasa. Sedikit berbeda dari bulan kemarin. Bulan ini aku sudah bisa bertugas di rumah sakit. Lebih tepat nya membantu Dokter untuk mengurus proses persalinan.

Hari ini adalah  kali ke-9 aku membantu melahirkan dalam waktu 1 minggu. Cukup dikatakan banyak dan aku mulai terbiasa melihat seorang ibu melahirkan anak nya.

Mulai dari proses persalinan normal, sampai cesar.

Setelah selesai membantu persalinan, aku berencana untuk mengunjungi rumah Anisa. Cukup rindu rupa nya setelah 1 bulan tidak bertemu. Maklum lah, dia sibuk dengan kegiatan para ibu persit. Apalagi Anisa masih sangat baru di antara ibu-ibu persit yang lain nya.

Sebelum pergi ke rumah Anisa, aku membeli makanan ringan untuk di jadikan bingkisan.  Anisa selalu bilang 'gak usah bawa apa-apa kalo kesini, kaya kerumah siapa aja' hehe tetap saja aku merasa tidak enak.

Jalanan sangat ramai pada sore hari ini. aku melajukan mobil ku dengan santai dan kecepatan sedang. Biasa lah menikmati suasana kota Bandung pada sore hari.

******

"Hahaha cieee di tinggal sama calon suami. Sebentar lagi juga bertemu dit, tinggal 1 bulan lagi! Sabar aja yah!" tawa Anisa pecah.

"Haha bisa aja kamu Nis!"

"Yaudah bantuin aku masak yuk, biar sekalian kamu juga belajar. Gini-gini aku udah bisa loh masak makanan kesukaan kakak kamu!" kata nya tersipu malu.

"Wah hebat ya, baru juga menikah sebulan tapi sudah mantap jadi istri. Oh iya gimana nih kegiatan kamu selama jadi ibu persit?" tanya ku.

"Pada awal nya aku bener-bener gak ngerti dunia persit, tapi perlahan kak Dion membantuku mengenal dunia persit itu. Mulai dari menghapal NRP kak Dion, kegiatan kak Dion selama dinas, kegiatan ibu persit seperti acara-acara atau kegiatan rutin nya. Aku merasa beruntung banget dit, ibu-ibu persit nya juga baik-baik semua! aku bersyukur banget pokok nya!"  sahut nya panjang lebar. Aku mengangguk pertanda mengerti, di pikir-pikir enak juga yah jadi ibu persit.

"Enak yah dit jadi ibu persit!" sahut ku.

"Tapi....!"

"Kenapa?"

"Gak selama nya enak loh dit. Aku pernah menghadapi 2 orang ibu persit yang berkelahi. Yaa begitu lah sampai main tangan!" aku bergidig ngeri.

"Wah ternyata ngeri juga yaah"

"Makanya dari sekarang kamu harus sudah belajar, kan sebentar lagi bakalan menikah dengan Kak Yoga!"  kata Anisa menggoda. Aah aku jadi malu.

Drttt....drtttt....

The Big Love To CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang