part 1

352 27 1
                                    

Aku terbangun mencium aroma nasi goreng yang sangat menggugah selera, bayangan nasi goreng buatan mama membuatku langsung beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah dapur dan benar saja sesuai dugaanku mama sedang membuat makanan kesukaanku yaitu nasi goreng spesial, cukup simple bukan?

"Morning mama sayang." sapaku sambil memeluknya dari belakang yang sedang menghadap ke arah wajan

"Morning juga sayang duduk sana mama nggak bisa gerak nih." ucap mama membuatku semakin mengeratkan pelukannya

"Ada apa sih?" kali ini mama membalikkan badannya menghadapku, beliau selalu tau saat aku seperti ini pasti ada yang ingin ku ceritakan

"Mama tau nggak?"

"Nggak." jawab mama dengan cepat

"Ih aku kan belum selesai bicaranya." sebalku

"Yaudah iya kamu mau cerita apa hem?" tanya mama sambil mengusap puncak kepala ku lembut

"Aku dapet tiket konser band yang kemarin aku ceritain itu ma, akhirnya setelah sekian lama aku nunggu-nunggu dia manggung akhirnya mimpiku tercapai dong. Ahh aku seneng banget." girangku sambil memeluk mama dengan erat

"Yang Zerus-zerus itu?" tanya mama saat aku melepaskan pelukannya, aku pun hanya mengangguk sebagai jawaban

"Kapan acaranya key? Mama tebak pasti kamu perginya sama Arkan iya kan?"

Oh yah kenalin namaku Keyla Anasya Paula, dan di sebelahku mama tercinta yang merawatku sejak kecil tapi dia sering pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan. Tapi walaupun begitu mama selalu menyempatkan waktu untukku, aku sangat bersyukur memiliki mama yang selalu ada buatku. Soal papa aku tidak tau dia dimana, setiap kali aku menanyakan soal keberadaan papa, mama selalu menghindar. Aku juga tidak tau alasannya.

"Iya lah pasti kalau itu, Yang beli tiket nya juga Arkan." jawabku santai sambil menggigit buah apel

Arkan adalah sahabatku sejak kecil, kita sudah seperti anak kembar yang kemana mana selalu berdua. Bahkan selama sekolah aku selalu satu sekolah dengannya.

Kata orang jika 2 sahabat yang berbeda jenis kelamin suatu saat nanti salah satu di antara mereka akan mempunyai perasaan apakah kalian percaya opini itu?

"Sudah mama duga, kamu kan apa-apa selalu Arkan yang nyiapin. Dulu aja kalau nggak di peluk Arkan pas tidur kamu nangis terus."

Mama sangat mengerti bagaimana kedekatanku dengan Arkan, bahkan mama dan bundanya Arkan dulu adalah sahabat dari smp.

"Emang iya ma?" tanyaku penasaran

"Iya, bahkan nih yah dulu kalau Arkan kemana pun pasti kamu ikutin dari belakang udah kayak magnet."

"Sekarang juga kok ma, dia malah yang ngikutin aku terus sampai aku kadang capek. Masak nih yah aku tuh lagi quality time sama sahabat-sahabatku cewek eh dia tiba-tiba dateng narik tanganku terus marah-marah karena nggak izin sama dia." curhatku membuat mama tertawa melihat tingkah laku Arkan yang sangat possesive

"Bearti tandanya dia sayang sama kamu Key." kata mama yang aku iyakan

Karena memang Arkan pernah bilang bahwa dia sayang padaku maka dari itu dia selalu menjagaku dan melindungiku. Tetapi jangan salah paham sayang yang dia berikan itu hanya sebatas sahabat kok, karena kita tidak pernah mencampuri persahabatan dengan perasaan.

"Iya ma dia juga udah pernah bilang kok sama aku." jawabku santai tetapi membuat mama terkejut bukan main

"Beneran?" tanya mama antusias

"Iya emang kenapa?" tanyaku yang masih tidak mengerti

"Jadi kalian pacaran dong!!"

Uhukk...uhukkk....

Entah kenapa tiba tiba apel yang ku telan jadi menganggu di tenggorokan karena ucapan mama yang sangat tidak masuk akal itu. Aku pun menuangkan air putih ke dalam gelas dan meminumnya tanpa tersisah sedikitpun.

"Yah gak lah, gini yah ma aku sama dia itu sahabat. Oke? Nggak lebih, kita juga nggak akan mencampuri hubungan persahabatan kita dengan perasaan semacam itu." jelasku yang membuat mama sedikit kecewa

"Kita nggak akan ada yang tau nanti key, mungkin kamu bisa aja bilang gitu sekarang belum tentu taun depan atau 2 taun lagi pendapat kamu masih sama, bisa aja kan kalian udah nikah."
Mendengar ucapan mama membuatku membulatkan mata sempurna, apa ini nikah? Untuk pacaran sama dia saja tidak pernah dia bayangkan apalagi menikah dengan seorang Arkan yang sangat menyebalkan. Tidak. Dia tidak akan pernah menjalin hubungan apa pun dengannya kecuali sahabat.

"Nggak usah ngawur deh ma, udah ah aku mau mandi dulu." aku beranjak dari tempat duduk dan berjalan ke arah kamar

"Kamu nggak sarapan?!" teriak mama saat aku sudah menaiki tangga terakhir

"Nanti habis mandi." jawabku sambil teriak

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang