Unpredictable

part 17

Sinar matahari sudah terpancar di jendela rumah sakit, yang saat ini Kayla di rawat. Mata Reven masih terpejam sambil memegangi tangan kanan Kayla.

" ven, aku sayang sama kamu, walaupun nanti takdir berkata lain atau tuhan ingin menjemputku untuk kembali padanya. Tolong tetap seperti Revenku yang selalu ceria dan tersenyum." batin Kayla seraya melihat ke arah Reven yang masih tertidur di sampingnya

" eh sayang kamu udah bangun. Gimana udah baikan? " tanya Reven yang terbangun dari tidurnya

" udah kok, kapan kita akan menemui saudaraku dan mamaku ven?"

" sampai kamu sembuh total dulu
yah."

" reven aku udah sembuh."

" iya tapi kamu harus tetap istirahat total supaya tubuhmu kembali fit."

" reven jadi kapan kita ke London"

" aku ambilin sarapan dulu yah."

" reven jangan mengalihkan pembicaraan."

" Kay, kamu harus izin papamu dulu dan harus dapat izin dari dokter."

" papa masih di luar kota dan soal dokter aku nggak peduli, walaupun dokternya melarang."

" nggak Kay, kita harus minta izin papamu dulu kalau kamu nggak mau biar aku saja yang memberitaunya. Dan soal masalah dokter kita harus konsul dulu. Nggak ada pembatahan Kay, pilihannya hanya kamu mau menurutiku atau tidak jadi kesana ?" tegas Reven

" ven kalau kamu izin ke papa pasti nggak boleh."

" jika papamu tidak memberi izin kita tidak jadi ke London."

" Reven!!! Kalau kamu nggak mau nganterin aku kesana aku bisa kesana sendiri tanpamu."

" Kay, jangan melakukan hal bodoh seperti itu."

" aku akan melakukan apa pun untuk menemui mereka."

" Kay cukup. Jika kamu melakukan itu aku akan-"

" akan apa ven, kamu akan ninggalin aku. Silahkan aku nggak peduli, kamu juga sering pergi secara tiba-tiba dan datang secara tiba-tiba." sela Kay

" kamu tau kan aku harus bekerja."

" kenapa kamu disini ? Kenapa kamu kembali, hanya memberiku sebuah harapan lagi? Atau hanya untuk tempat persinggahan? " teriak Kay

Wahhh di buat putusss aja yah...tpi jangan sedih nanti ada yang gantiin mau gk?