5

197 119 0
                                    

Seperti bintang bintang
Hilang ditelan malam
Bagai harus melangkah
Tanpa kutahu arah

Lirik lagu yang tengah kudengarkan, semua kejadian tadi malam membuatku enggan melakukan apapun.

"Adeee...kk,  udah jam 10 kok masih tiduran sih, bangun sana mandi habis itu sarapan" ucap ibuku

Hanya perintah ibuku yang mampu menggerakkanku.

"Iya, buuunn" ucapku

Aku segera mandi lalu sarapan, setelah itu aku masuk kamar lagi, dan masih memikirkan tentang Rahma. Mengapa harus kau Rahma, mengapa bukan orang lain. Ku rebahkan tubuhku diatas kasur dan menutup mataku hingga aku benar benar tertidur

"Adeee..kk, bangun!! Dari tadi dipanggilan Bunda malah enak-enakan tidur" gerutu kakakku sambil menggoyang-goyangkan tubuhku

"Iya-iya" ucapku sambil keluar kamar

"Apa Bun?, kata kakak tadi Bunda manggil adek" ucapku

"Ikut pergi kerumah Bibi Yanti gak?" Tanya ibuku yang tengah duduk diruang keluarga

"Gak bun adek mau dirumah aja" ucapku

"Bener nih?, adek sendirian loh dirumah, kalau gak ikut" ucap ibuku memastikan

"Iya" ucapku

"Ya udah, Bunda udah masak tadi, kalau laper tinggal makan aja, tapi kalo adek gak suka sayur yang bunda masakin buat adek, nih uangnya nanti beli diluar aja, cukupkan?" Ucap Ibuku sembari memberikan uang selembar lima puluh ribu lalu pergi menuju keluar rumah

"Cukup kok bun" ucapku

"Ya udah Bunda berangkat dulu yah, hati-hati dirumah" ucap Ibuku sambil memasuki mobil yang didalamnya sudah ada ayahku dan kakakku

aku tutup pintu rumahku, dan kembali kekamarku, kuambil ponselku ada beberapa pesan dari Ari di ponselku, ketika ku hidupkan data di diponselku yang dari tadi hanya kugunakan untuk mendengarkan lagu saja.

*Ari kamret*
(07:30)  Ria
(07:31) Ohayou ^-^
(07:35) Ria...
(07:50) gak biasanya nih anak hari minggu jam segini gak ada on line
(08:02) Ria kemana sih
(08:09) nih anak masih molor kali yah
(08:15) mungkin iya masih tidur
(08:20) nanti kalau bangun baca semua chat aku yah

(09:25) Ria kamprettttt
(09:35)  awas aja kalo on line chat aku gak dibaca semua ):

Apalagi sih ini anak, kuabaikan chat dari Ari, dan beralih kefacebook. Tak lama berselang notifikasi chat dari Ari muncul

*Ari kampret*
(13:10) cuma diread?
(13:15) ngeselin banget yah
(13:21) aku ada salah?
(13:25) bukannya dijawab malah diread doang
(13:25)dari tadi aku nungguin kau on line?
(13:26) tapi apa?, malah dikayaginiin?
(13:27) kalau aku ada salah itu bilang ke aku, jangan diamin aku kaya gini

*Me*
(14:28) Maaf yah Ri, cuma aku Read, kau gak ada salah apa-apa kok, cuma emang lagi malas chatingan

*Ari kampret*
(14:28) aku dah buat kau kesel kah?

*Me*
(14:28) nggak Ri, lagi badmood aja, males chatingan sama siapapun gak cuma ke kau aja

*Ari kampret*
(14:29) maaf ganggu

*Me*
(14:29) Y

"Assalamualaikum" ucap seseorang dari luar rumahku

"Waalaikumsalam, eh Rahma, masuk ma" ucapku mempersilahkannya

Meskipun ada sedikit rasa sakit hati dihatiku kepadanya tapi tetap saja dia itu temanku

"Ria kau gak marahkan soal kejadian tadi malam?" Tanya

"Hah?, maksudnya?" Ucapku pura-pura tidak mengerti

"Ya udah lah lupain aja" ucapnya

"Ya udah, mau aku buatin minuman?" Tanyaku

"Boleh, jus alpukat" ucapnya

"Gak ada alpukat di rumahku" ucapku

"Jadi yang ada apa?" Tanyanya

"Yang ada, tomat, wortel, jeruk, sama semangka" ucapku

"Ya udah tomat aja" ucapnya

"Ok, tunggu sebentar ma" ucapku

Aku segera membuat jus yang dipinta oleh Rahma.

"Nih, mah diminum" ucapku sambil menyodorkan segelas jus tomat

"Ria kau beneran gak ada perasaan apa-apa sama Ari?" Tanyanya

"Kenapa?" Aku menanya balik

"Gak ada, cuma nanya aja" ucapnya

"Oh" ucapku

"Cuma oh?, Ari tadi bilang ke aku katanya kau cuekin dia, kenapa?" Tanyanya lagi

"Gak ada apa-apa Rahma, aku cuma lagi badmood aja" ucapku

Kau tau kenapa aku bersikap seperti itu kepadanya, itu semua karna kau Rahma

"Beneran?, bukan karna aku kan?" Tanya lagi

"Karna kau?, maksudnya?" Tanyaku lagi pura-pura tidak tahu

"Iya takutnya kau marah aja gitu sama aku" ucapnya

"Nggak lah" ucapku

"Oh syukurlah," ucapnya

"By the way, kau dirumah sendirian?"" Tanya Rahma padaku

"Iya ma" ucapku

"Ria, lu suka Iki atau Ari?" Tanya Rahma padaku

"Gak ada yang aku suka" ucapki

"Bener nih?" Tanyanya memastikan

"Mungkin bener" ucapku

"Kok mungkin sih, berarti kau punya perasaan ke Ari ataupun ke Iki" ucapnya

"Ha?, nggak lah" ucapku

"Bohong, tadi bilangnya mungkin, berarti ada yang kau suka, kasih tau aku dong" ucapnya

"Apa sih kau ini" ucapku

"Dasar Ria dari dulu sampe sekarang kalo ada apa-apa gak mau cerita ke aku" gerutunya

"Aku lebih suka manusia yang tau itu cuma aku aja, orang lain gak perlu tau" ucapku

"Tapikan, aku sahabatmu, masa aku gak boleh tau?" Ucapnya

"Nanti, kau bakal tau sendiri kok" ucapku

"Eh Ria gimana kalau diantara mereka ada yang aku suka?" Ucapnya

Pertanyaan Rahma benar-benar membuat jantungku berdebar, apakah dia ingin memberi tahuku, bahwa selama ini ia menyukai Ari?. Semoga saja dugaanku ini salah.

"Siapa?" Ucapku

"Yah diantara merekalah" ucapnya

"Ya siapa?" Tanyaku

"Jawab jujur dulu diantara Ari dan Iki, siapa yang kau suka?" Ucapnya

Mengapa ia malah memberi pertanyaanku seperti ini, apakah ia takut, bahwa pria yang aku cintai adalah pria yang ia cintai juga

"Apaaan sih mah, udah lah gak usah dibahas lagi" ucapku kesal

"Ya udah la Ri kalau kau gak mau cerita, aku pulang dulu yah" ucapnya sambil berjalan keluar rumah

"Iya, hati-hati mah" ucapku

Semoga saja semua dugaanku tentangmu semuanya salah Rahma. Agarku bisa menghapus rasa benci yang meski hanya sedikit dihati ini.








Maaf jika cerita saya kurang memuaskan, dan banyak kesalahan dalam penulisan, Makasih udah baca ceritaku ^-^

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang