6

175 65 0
                                    

#Ari POV

Sungguh jika aku tahu malam ini juga ada Iki, lebih baik aku tidak ikut, tapi yah sudahlah aku sudah terlanjur kemari

"Kau Ari anak 11-mipa1 yah?" Iki memulai pembicaraan denganku

"Iya, kau temennya sekelasnya Rahmakan?" Ucapku

"Iya" ucap Iki mengahiri pembicaraan

Kami terus berjalan mengikuti deretan lampion yang tertata rapi disepanjang jalan.

"Ari... kenapa gandeng tangan aku?" Tanya Rahma sambil menatap kearah Ria

"Ah iya biar kita gak terpencar, disana kayanya rame banget" elakku sambil menunjuk kearah tempat festival itu dirayakan, seraya menggandeng tangan Iki agar aku tidak ketahuan bahwa aku berbohong. Aku hanya ingin membuat Ria cemburu, apalagi tadi aku sempat melihat raut wajahnya seolah dia cemburu , itu membuatku senang.

Eh... Ria kau mau kembang gula gak?" Tanya Iki pada Ria setelah sampai diengah-tengah kermaian festival

"Mau" ucap Ria

Ria kenapasih pake mau, gak tau apa?, kalau aku gak suka kau dekat-dekat sama dia.

"Ya udah bentar yah... "ucap Iki sambil melepaskan gandengan tanganku

Aku mengkikuti langkah Iki dan juga membeli kembang gula

"Nih Ria..." ucap Iki

"Makasih" ucap Ria

Sementara Aku membelikan kembang gula untuk Rahma.

"Rahma aku mau pulang duluan aja deh, kau mau ikut pulang atau nanti aja bareng Ari?" Tanya Ria pada Rahma sepertinya ia benar-benar cemburu melihatku begitu dekat dengan Rahma

"Ehm... nanti aja aku bareng Ari pulangnya, gak papakan Ri?" Ucap Rahma

"Ehm... gimana yah, kayanya aku mau pulang aja deh" ucapku, aku tak ingin pulang berduaan dengan Rahma

"Lah kok cepat amat, kalian pulang sih ini masih jam sepuluh loh" ucap Iki

"Aku dah ngantuk ki, lagian nanti kalo pulangnya nanti-nanti aku takut kemalaman" ucap Ria

"Iya udah deh kalo gitu aku pulang juga, tapi aku boncengan sama Ari ya" ucap Rahma

Aduh.. ngapain sih Rahma pake minta boncengan sama aku segala

"Eh... Ria nanti sendirian masa kau tega ma" ucapku,

"Iya udah gak apa-apa Ari, lagiankan Rahma sama kau rumahnya satu arah" ucap Ria

"Tuh Ria aja gak keberatan" ucap Rahma

Ya ampun Ria kampret banget, emang kau gak cemburu apa kalau aku pulang cuma berdua sama Rahma.

"Ya udah deh kalo kalian mau pulang" ucap Iki

"Gak apa-apakan ki?" Ucap Ria

"Ya gimana lagi" ucap Iki

Aku segera mengambil sepeda motorku, karena orang yang ingin kutemui ingin pulang kerumah.

"Ayo Rahma naik" ucapku pada Rahma

"Eh iya Ri" ucapnya sambil naik kesepeda motorku, aku segera menghidupkan sepeda motorku dan beranjak kerumah, dan apa-apaan ini, mengapa Rahma memelukku, dan bukankah Ria melihatnya

"Rahma lepasin tangan kau dari pinggangku" ucapku sambil mengendarai motorku

"Kenapa sayang?, kamu gak suka?"ucapan Rahma benar benar membuatku kaget

"Apa maksud kata-katamu?" Tanyaku dengan nada sedikit marah

"Bukankah kau menyukaiku?" Tanyanya

"Tentu saja tidak" ucapku dengan cetus

"Lalu apa maksud dari sikapmu tadi?, apa kau ingin mempermainkanku?" Ucapnya dengan nada marah dan enggan melepaskan pelukannya

"Bukan begitu maksudku..

"Kalau bukan begitu maksudmu berarti kau mencintaiku, kau milikku, selama ini aku mencintaimu Ari, tapi sayang temanku lebih dulu dekat denganmu dibandingkan denganku, meskipun rumah kita terbilang cukup dekat, namun aku tak mengenalmu, sebelum Ria mengenalkanku padamu, dan disaat itulah aku mulai menyukaimu, tapi cintaku terhalang olehnya, aku sering berlari sore melewati rumahmu, dan apakah kau tahu?, tujuanku hanya untukku melihat dirimu, aku pikir kau selama ini menyukai Ria, tapi malam ini kau membuktikan bahwa kau mencintaiku bukan dirinya" ucapnya sambil menangis yang mebuatku menjadi tak tega menjelaskan yang sebenarnya kepadanya

"Rahma aku minta maaf" hanya kata itu yang bisa terucap dari bibirku

"Gak perlu minta maaf Ari, yang aku inginkan hubungan kita menjadi pacar sekarang?" Ucapnya

"Apa?" Ucapku

"Apa kau keberatan?" Tanyanya

"Ah.. bukan begitu..

"Yah sudah kalau begitu mulai sekarang kita jadian" potong Rahma sambil memeluk erat tubuhku

"Sudahlah jangan menangis lagi, bukankah sekarang aku menjadi milikkmu" ucapku dengan berat hati mengatakannya karna aku kasihan melihatnya begitu

"Benarkah?, jika begitu aku akan berhenti menangis sekarang" ucapnya gembira

"Ya" ucapku

Ntah bagaiman aku harus menjelaskan ini semua padanya, mengapa semuanya menjadi begini
Aku hanya mencintai Ria bukan Rahma.

Dipagi yang indah ini, matahari tersenyum hangat, dan langit yang menunjukan kegembiraannya ditambah awan putih yang menghiasinya menambah keindahan mata ini memandang. Pagi-pagi begini aku sudah merindukanmu Ria, kupandangi foto Ria yang aku ambil diam-diam tanpa sepengetahuannya.

*Me*
(07:30) Ria
(07:31) Ohayou ^-^
(07:35) Ria...
(07:50) gak biasanya nih anak hari minggu jam segini gak ada on line
(08:02) Ria kemana sih
(08:09) nih anak masih molor kali yah
(08:15) mungkin iya masih tidur
(08:20) nanti kalau bangun baca semua chat aku yah

(09:25) Ria kamprettttt
(09:35) awas aja kalo on line chat aku gak dibaca semua ):

Aku terus menunggu notifikasi pesan darinya sambil bermain game, tapi setelah matahari berhasil melewati ubun-ubunku, aku kembali buka whatsapp-ku dan mengapa Ria hanya membaca chatku, tanpa membalas chatku?, ada apa dengannya, tak biasanya dia begini, apakah aku ada salah kepadanya, kukirim pesan kembali kepadanya namun lagi lagi haya dibaca olehnya

*Me*
(13:10) cuma diread?
(13:15) ngeselin banget yah
(13:21) aku ada salah?
(13:25) bukannya dijawab malah diread doang
(13:25)dari tadi aku nungguin kau on line?
(13:26) tapi apa?, malah dikayaginiin?
(13:27) kalau aku ada salah itu bilang ke aku, jangan diamin aku kaya gini

*Bakpao gosong♥*
(14:28) Maaf yah Ri, cuma aku Read, kau gak ada salah apa-apa kok, cuma emang lagi malas chatingan

*Me*
(14:28) aku dah buat kau kesel kah?

*Bakpao gosong♥*
(14:28) nggak Ri, lagi badmood aja, males chatingan sama siapapun gak cuma ke kau aja

*Me*
(14:29) maaf ganggu

*Bakpao gosong♥*
(14:29) Y

Apakah ini semua karna kejadian tadi malam?, Sungguh aku tak ingin kehilanganmu Ria meskipun kau sangat menyebalkan. Kau adalah wanita selain ibuku yang aku cintai untuk pertama kalinya. Semoga saja mimpi buruk ini segera berakhir dan berganti dengan mimpi yang indah.














Maaf banyak kesalahan dalam kepenulisan, makasih udah baca ceritaku ^-^

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang