Ambo Lalo

2 1 1
                                    

Damayanti, penghuni pulau kecil di Utara Selat Banten. Sembari duduk di dermaga pantai, sedikit demi sedikit air matanya menetes. Ia mendapat kabar buruk atas bencana yang menimpa tanah kelahiran Ambo Lalo, lelaki yang ia tunggu kedatangannya. Kabar buruk ini ia terima dari para nelayan yang baru saja pulang melaut.
.
"Pulau di timur sana, terkena Tsunami," seru seorang nelayan.
.
Tidak ada akses informasi yang baik di pulaunya tinggal, Damayanti hanya bisa diam tertegun dengan kabar berita itu. Kisahnya bersama Ambo Lalo, sebenarnya belum dimulai. Hanya saja, pertemuan singkat kala itu, meninggalkan harapan di hati gadis berselendang kain kepala ini.  Ambo Lalo adalah seorang prajurit muda yang pernah ditugaskan untuk datang ke tempat Damayanti tinggal, saat daerahnya terkena wabah penyakit. Seluruh warga termasuk ayah dan ibu Damayanti menjadi salah satu korban dari peristiwa kelam itu.
.
Peristiwa ini telah berlalu selama dua tahun silam. Ketika wabah penyakit yang belum diketahui jenis dan asal mulanya itu datang menyebar di kampung Damayanti. Ketika itu, ia dan Faris, adik kecilnya, tengah ikut nelayan mengambil hasil tangkapan kerang hijau di laut sekitar pulau. Saat Damayanti dan rombongan turun dari perahu kayu, ia melihat banyak kerumunan warga beserta tentara dan beberapa orang mengenakan masker, menutup sebagian wajah mereka. Damayanti berlari menuju kerumunan, hingga ia lupa bahwa Faris, adik kecilnya tengah ditinggal bersama nelayan lain di dermaga.
.
Setibanya ia di rumah, ayah dan ibu Damayanti tengah terkulai lemas dengan bercak merah serta darah dan busa yang keluar dari mulutnya. Ia pun ikut terkulai lemas, melihat jasad kedua orangtuanya yang masih segar di dalam rumah. Detik-detik inilah Ambo Lalo datang ke dalam kehidupan Damayanti. Ambo Lalo adalah orang yang menangani keluarga Damayanti saat peristiwa ini terjadi.
.
Pict: Pexels

Ujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang