🥀 4

12.3K 1.4K 157
                                    

"nah sekarang putra ayah udah tampan sama hmm harum" goda Hyunjin pada putranya,  setelah memakaikan pakaian dan menyisir rambut Hyun.

"Hyun main dulu ya, ayah mau mandi dulu" Hyun ngangguk semangat terus lari kecil ke ruang keluarga dengan membawa boneka kesayangannya yang bernama 'kyu' pemberian sahabat ayahnya, Changbin.

"Wah cucu nana sangat tampan ya" ucap seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari dapur.

"NANA~" pekik pria cilik itu girang, melihat nenek nya yang jarang sekali datang kerumahnya ah ralat maksudnya rumah ayah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"NANA~" pekik pria cilik itu girang, melihat nenek nya yang jarang sekali datang kerumahnya ah ralat maksudnya rumah ayah nya.

"Duh Hyun udah besar aja sih, dimana ayahmu?" tanya Yoona yang sudah menggendong Hyun dan mengajaknya duduk di sofa setelah menyalakan televisi.

"Ayah mandi, baba mana?"

"Ohh baba tidak bisa datang, dia sangat sibuk kerja untuk membelikan Hyun banyak mainan nanti"

"Wahhh...Hyun suka mainan" kata lelaki kecil itu senang sambil memeluk leher Yoona.

"Iya...iya...Hyun sudah makan?" Hyun mengangguk sambil memainkan rambut nana nya.

"Lho mama, katanya tidak bisa datang" ucap Hyunjin kaget.

lelaki tampan itu berjalan ke sofa sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lelaki tampan itu berjalan ke sofa sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk.

"Kata siapa? mama bilang papa tidak bisa datang, bukannya mama yang tidak bisa datang, sana bersiap kuliah, mama akan menjaga Hyun"

"Baik, nyonya besar" Hyunjin segera melesat ke kamar, sebelum ibunya itu mengomelinya.
.
.
.
.
.

"Nah Ayah pergi dulu ya Hyun. Jangan nakal" ucap Hyunjin sambil mencium kedua pipi chubby putranya. Hyun mengangguk dan balas mencium kedua pipi Hyunjin.

Hyunjin yang gemas malah menggesekkan hidung bangirnya dengan hidung mungil putranya.

"Udah ahh, nanti kamu telat nak" Hyunjin nyengir lalu mencium pipi mamanya.

"aku pergi dulu ma" Yoona dengan Hyun digendongannya mengantar Hyunjin hingga depan gerbang rumah

"dadah ayah" Hyun melambaikan tangan nya ke Hyunjin yang tersenyum dari balik helmnya dan segera menancap gas motor sportnya ke universitas.

"nah, Hyun ayo kita pergi ke taman, kau mau?"

"IYAAA" ucap Hyun riang, membuat Yoona tersenyum lembut, dia sangat bersyukur cucunya dapat bahagia walaupun dia tak didampingi sosok bundanya.

Merekapun segera pergi tak lupa mengunci pintu rumah, diperjalanan menuju taman sesekali mereka bercanda, hingga tawa riang Hyun terdengar.

Di taman, Yoona mendampingi Hyun yang bermain dengan beberapa anak lainnya, Hyun tampak senang, karena dia jarang bermain dengan anak sebayanya.

"Hyun nana angkat telepon dulu ya, Hyun jangan kemana-mana" Hyun mengangguk lucu sambil menyusun istana pasirnya, setelahnya Yonna agak menjauh untuk menerima telepon.

"Hyun...kenapa kok kalau datang ke taman sama ayah atau sama nenekmu terus, ibumu dimana?" tanya salah satu anak gembil sambil memainkan pasir dengan sekop kecil nya.

"Hyun tidak punya ibu ya?"

Hyun hanya diam sambil memandang anak itu bingung, dia punya bunda tapi tidak tau bundanya dimana.

"..."

Anak itu segera lari kearah ibunya saat mulai bosan menunggu Hyun menjawab pertanyaannya.

Dia menunjuk-nunjuk Hyun sambil berceloteh kalau Hyun tak punya ibu kepada ibunya.

Ibu itu segera menggendong anaknya dan menatap tak suka pada Hyun.

"Tak usah bermain dengan anak yang tidak mempunyai ibu itu lagi" itu kalimat yang di dengar Hyun setelahnya ibu dan anak itu menjauh dari kotak pasir yang sedang ditempatinya, untung Nananya sedang sibuk telepon, jika tidak mungkin akan habis rambut ibu itu ditarik olehnya.

Hyun tak peduli dan segera bermain bersama teman lainnya yang tak secerewet anak tadi.

Lagipula masih banyak teman-teman yang bermain dengannya.

Setelah lebih dari satu jam Hyun segera mendekati Yoona yang telah selesai menerima telepon, beberapa anak lainnya mulai berhenti main dan merengek pulang pada orangtuanya.

Yoona segera menggendong Hyun yang mulai tampak sedih saat melihat anak-anak lain bersama sosok ibu mereka.

"Hyun mau apa?" tanya Yoona pada Hyun agar atensinya teralihkan, lelaki cilik itu mengerucutkan bibirnya, tampak berpikir, tetapi matanya berbinar saat melihat truk ice cream lewat didepannya.

"Nana, Hyun mau itu...itu" ucapnya menunjuk truk ice cream tak jauh dari tempatnya sekarang.

"Baiklah, ayo kita beli itu" Yoona segera berjalan menuju truk ice cream itu, sesampainya disana dia segera memesan rasa ice cream kesukaan cucunya.

Sebelum membayar, Yoona menurunkan Hyun dari gendongannya agar dia dapat mengambil uang di tasnya.

"Hyun disamping nana ya, jangan kemana-mana" pesan Yoona yang tidak diperindah oleh Hyun, karena dia lebih memusatkan atensinya pada anjing kecil disampingnya.

Ketika anjing itu mulai pergi bersama pemiliknya, kaki kecil Hyun mengikuti nya hingga lepas dari pengawasan nananya.

"Ini ice cream mu Hyun...lohh...Hyun...Hyun??" Yoona berteriak panik saat cucunya tak ada.

Dia menanyakan sosok cucunya pada beberapa orang disekitarnya, tetapi dibalas oleh gelengan bingung mereka, membuat Yoona semakin panik dan takut cucunya kenapa-kenapa.

_____________________________

-- To Be Continue --

Complicated ; Hwang Hyunjin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang