🥀 6

12K 1.5K 53
                                    

"Hhhhhh..."

Hyunjin menghela nafas setelah dua jam lebih dia menenangkan Hyun yang sedari tadi menangis meraung-raung menanyakan 'Bunda'nya yang ditemuinya di minimarket tadi.

Sepulangnya dari minimarket tadi dia langsung di ceramahi oleh ayahnya karena dia pergi tanpa sepengetahuan Nana nya, dan hanya dibalas oleh wajah cemberut lelaki cilik itu.

Yang akhirnya dia memilih bermain bersama Nana nya saja, Hyunjin hanya menggeleng maklum, namanya juga anak kecil harus diajarkan pelan-pelan agar mereka mengerti.

Menjelang sore saat akan dimandikan oleh Yoona dia malah merajuk ingin dimandikan oleh 'Bunda'nya. Dan yah berakhir dengan tangisan keras dari lelaki cilik itu karena keinginannya yang tidak terpenuhi.

Dan sekarang Hyun telah tertidur digendongan ayahnya dengan wajah kusam karena air mata.

Dan sekarang Hyun telah tertidur digendongan ayahnya dengan wajah kusam karena air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah tidur?" tanya Yoona yang muncul dari dapur membawa botol susu.

"Iya ma, aku baringkan dulu Hyun diranjang"

"Ohh iya wajah Hyun tolong diusap pakai handuk basah ya nak" Hyunjin mengangguk dan segera berjalan ke kamar, beberapa saat kemudian dia keluar dengan wajah kelelahan, dia duduk di sebelah mamanya.

"Sebaiknya kau makan lalu beristirahat nak, kau terlihat sangat kelelahan"

"Aku bingung ma, Hyun tidak pernah merengek seperti itu, jika aku tidak bisa memenuhi keinginannya dia pasti hanya kesal dan mengabaikanku selama beberapa menit, tetapi tadi....hhhhhh" Hyunjin mengusap wajahnya kasar.

"Tak apa, dia hanya berada di fase butuh perhatian yang lebih, dulu pun kau juga seperti itu" Yoona memeluk tubuh anaknya sayang, dia tau Hyunjin pasti sangat lelah selama ini, mengurus Hyun tanpa ada istri yang mendampingi, belum lagi dia harus kuliah dan mengurus kantor cabang perusahaan ayahnya.

"Ayo kita makan, mama udah masak makanan favorit kamu" Yoona melepas pelukannya, Hyunjin senyum lirih.

Makan malam kali ini agak sunyi, tentunya tanpa ocehan Hyun seperti biasanya. Biasanya lelaki cilik itu mengomel karena tidak mau makan sayuran atau merengek ingin makan ayam goreng.

Ponsel Yoona berdering menandakan pesan masuk, yang kebetulan bersamaan dengan ditaruhnya peralatan makan yang kotor di wastafel.

"Ohh ayahmu sudah berada didepan, mama pulang dulu ya, jangan lupa cuci piringnya"

"Hati-hati ma, bilang ke papa jangan ngebut" Yoona mengecup kening anaknya dan segera melesat keluar rumah.
.
.
.
.
.

"Heii tenanglah, coba ceritakan ke gue, siapa yang buat lo nangis kayak gini?"

"Gue ketemu sama dia Som...hikss"

"Iya dia siapa? Lo nangis kayak gini gak capek apa?"

Somi yang datang ke apartemen setelah kamu telepon tadi malah makin frustasi ngelihat kamu yang nangis bahkan mata kamu udah bengkak.

"Hyun...jin..." katamu lirih sambil mengusap air matamu.

"HAHH?" bukan itu bukan Somi yang teriak tapi si Lami yang baru masuk ke kamarmu.

Dia emang baru datang karena masih ada kuliah tadi waktu Somi telepon, dia panik banget waktu denger kamu nangis, rencananya dia mau bolos tapi si Somi ngancam dia buat lanjut kelasnya, kalau udah selesai baru boleh ke apartemen.

Hmmm punya sahabat kayak gini rasanya kamu beruntung banget.

Ok balik ke situasi sekarang.

Somi ngambil tisu terus ngusap pipi kamu yang basah karena air mata.

"Kok bisa? Dia marahin lo?" kamu ngegeleng denger pertanyaan Somi, Lami segera mengambil tempat disampingmu, dengan tangannya yang mengelus lembut bahumu.

"Ini kenapa hehh? (Y/n) kenapa nangis gini, terus tadi nyebut Hyunjin juga, apa hubungannya?"

"Heh" Somi ngelirik Lami sinis dan dibalas cengiran Lami.

Keduanya segera mengalihkan perhatiannya ke kamu lagi, meminta penjelasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya segera mengalihkan perhatiannya ke kamu lagi, meminta penjelasan.

"Ceritain ke kita? Dia apain lo?" tanya Somi lembut, ngga mau buat kamu makin tertekan.

"Ngga apa-apain...gue lihat dia sama mamanya...sama Hyun juga" kamu yang udah agak reda nangisnya tadi malah sekarang mulai nangis lagi.

Somi sama Lami yang kaget langsung meluk kamu prihatin.

"Gue ketemu dia....bayi kecil...bayi yang gue tinggalin udah tumbuh besar sekarang...bahkan dia...dia....dia minta gue jadi 'Bunda'nya....Dia manggil gue Bunda...Gue hina banget...gue gak pantas..." kamu nangis kejer, Somi sama Lami makin meluk kamu erat.

Mereka juga bingung harus bereaksi kayak gimana, mungkin dulu kamu jahat, sangat jahat malahan, tapi mereka tau kalau sekarang kamu pasti udah berubah dan merasa sangat bersalah juga tertekan.

_____________________________

-- To Be Continue --

Complicated ; Hwang Hyunjin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang