(10)

720 105 3
                                    

“Aku adalah Jin ke- 61, Penguasa bumi, Zagan.”

Yah, itulah yang ingin ku katakan tadi..

Kami -tidak- mereka bertiga terkejut atas penkuan laki-laki biru itu.

“Kau  Zagan?”

“Benar.”

‘Bohong’

“Apa kalian suka dengan kebunku ini?”

“Manusia-manusia ini adalah penduduk desa toran”

“Mereka menjadi hiasan bagi kebun-kebunku.”

“Apa kau bilang?”Ucap Alibaba menatap Zagan.

“Aku bisa menggunkan sihir yang membuat makhluk-makhluk didalam dungeonku memakan manusia, pohon-pohon ini menghisap sihir dari manusia dan terciptalah makhluk-makhluk ini. Bagaimana menurut kalian? Lucu,’kan?” Balas Zagan pada kami sambil tersenyum.

“Mengerikan!”

“Lalu bagaimana dengan orang tua gadis itu...”

Mendengar ucapan Aladin, Hakuryuu ingat dengan anak peremuan yang mmereka temui.

Hakuryuu salah satu pohon dan berusaha menarik tubuh seseorang -perempuan-  yang sudah nyatu dengan pohon itu.

Namun, hasilnya sisa-sia. Pohon itu akan kembali menyatu dengan tubuh orang tersebut.

“Tidak bisa,tidak bisa! Hanya sihir yangbisa menggembalikan mereka kondisi semula.”

“Sihir ini memiliki formula yag sangat rumit. Aku tidak mengerti cara memperbaikinya! Hanya orang yang membuat sihir itu yang bisa melakukannya” Kata Aladin.

“Dan yang membuatnya adalah ZAGAN sendiri!” Timpalku.

“Sialan”Upat Hakuryuu. Dia merasa marah karena kelakuan Zagan begitupun dengan Alibaba dan Morgiana.

“Kenapa Jin melakukanhal sepert ini?” Tanya Alibaba.

“Kenapa? Karena aku benci manusia. Aku lebih baik mati daripada harus memilih raja dan hidup bersamanya!” Jawab Zagan.

“Aku ingin tinggal ditempat ini selamanya, hanya aku dan makhluk-mahluk tidak berdosa ini! Kami akan terus menyiksa manusia-manusia iu. Hahahaha” Lanjutnya.

“Aku mengerti persaanmu Zagan. Tapi, tidak semua  manusia itu kejam dan jahat. Aku tidak bisa menerima perbuatanmu ini. Jika kamu merasa manusia itu kejam dan penuh dosa, berarti kamu sama saja dengan mereka” Ucapku sambil mengepalkan kedua tanganku.

Aku benar-benar tidak bisa menerima ini, Sial.

“He... kau percaya dengan hal itu. Menarik.”

“Apa kau bisa melakukan sesuatu?”

“Lihat apa yang aku punya.” Zagan memperlihatkan sesuatu ditangannya yangternyata anak perempuan yang kami temui tadi.

“Gadis itu.”

“Ahahaha—aku menangkapnya didekat pintu masuk.” Ucapnya memainkan kaki anak perempuan tersebut.

“Hentikan! Lepaskan dia!”

“Baiklah. Dia akan ku lepaskan jika kalian bisa sampai ke ruang harta.” “Sebelu itu-.” Dia menjeda sejenak sebelum sesuatu keluar   dari tanah dan mengikatku serta menarikku ke arah Zagan.

“Anak ini ku ambil”.  “Aku akan memberi kalian petunjuk.” Lanjutnya sebelum kami bertiga (Zagan,Aku dan anak perempuan tersebut) menghilang digntikan dengan muncunya sebuah pintu.

.

.

.

tibanya kami disuatu tempat yang dikelilingi batang pohon yang sangat besar dan sebuah bunga besar yang terlihat seperti sisi tivi(?).'Tempat ini-' aku melihat sekeliling sambil memeluk anak perempuan tadi.

"Mereka juga membawa Amon dan Magi rupanya! Kalian sudah membawa terlalu banyak kekuatan ke tempat ini. Tapi sayang sekali, aku akan membuat dungeon ini lebih sulit untuk kalian"

Aku menatap Zagan yang terlihat senang dengan permainannya ini, aku melihat bunga yang memperlihatkan Alibaba, Aladin, Hakuryuu dan Morgiana.

"Kau ini aneh juga ya~"

"Eh-"

"Mahluk buatan sepertimu mengaku-ngaku sebagai Zagan-" ucap ku pada Zagan palsu itu.

"Hee...Sudah kuduga." "Kau bukan makhluk dunia ini bukan?" Ucap Zagan sambil menatapku.

"Entahlah, sebenarnya kenapa kau sangat membenci manusia sampai kau buat manusia menjadi pohon yang bebuah mahluk entah apa itu?"

"Kau tidak perlu tau, kau hanya mahluk yang entah asal usulnya dimana. Tidak akan mengerti."

"Ya~ terserah kau saja."

.

.

.
Bersambung.....

~537 kata~

Magi (Reader) [No Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang