BAB 10

63 8 2
                                    

ini dilanjut, walau lanjut nya udah gak update sekian lama nya wkwk. Jadi disini Edden dan leine sudah mau lulus SMP, alias kelas 9 ya readers !.

"Leine, sini deh !" Ucap Grena

"Kenapa?"

"Itu muka lu pucet banget leine!, Kambuh leine? Lu gak minum obat ya tadi sebelum berangkat?" Jawab Grena

"Minum, pucet banget emang?"

"Iya leine, sini duduk dah. Gue takut lu pingsan."

Leine duduk disebelah kiri nya Grena.
Sambil memegang kepala, karna pusing yang dirasakan belum hilang juga.

"Ne, sini !" Panggil Edden

"Iya tunggu" jawab Leine

Brakkkk

"ADELEINEEE !" Teriak dengan spontan Edden dan Kiyah

"Eh, tolongin. Yovie pegang kaki nya. Rizkiyah pegang badan kiri, Rena Lo pegang badan kanan nya, dan Lo clara ikut pegang kaki bantu Yovie. Gua pegang kepalanya." Perintah Edden

"Ruang UKS, jauh amat si ah dari kelas.!" Gerutu Kiyah

"Astagaa, siapa yang pingsan?!" Tanya Bu Irene

"Leine Bu!" Serentak menjawab

"Pak Soleh ! Pak Soleh !, Tolong bawa leine ini dia pingsan. Saya nyiapin kasur di UKS" perintah Bu Irene

"Sini sini, udah awas kalian kembali ke kelas ya.!" Perintah pak Soleh

"Pak, saya yang menemani Leine!" Ucap Rena

"Oh yaudah kamu temani Leine, yang lain ke kelas"

Di uks~

"Leine, nak. Bangun sayang ini Bu irene!"
"Rena, kamu tau nomor hp nya orang tua leine gak? Kalau tau telfon ni pakai hp ibu."

"Iya Bu tau"

Drtt drttt drttt

Hallo, assalamualaikum ?

Iya, walaikumsalam. Maaf ini siapa ya?

Ini guru nya leine ibu, apa benar ini ibu nya adeleine?

Oh, iya saya sendiri. Kenapa memangnya ya Bu? Ada apa?

Leine pingsan disekolah ibu, belum sadar juga. Bisa kesekolah ibu?

Astagfirullah, iya Bu bisa. Saya langsung ke sekolah Bu !

Adeleine, dijemput ayah dan ibu nya. Lalu di izin kan pulang oleh sekolahnya.

"Istirahat ya, jangan main hp" perintah ibu.

"Njeh bu,"

3 hari leine tidak kesekolah, karna diharuskan istirahat dulu. Selepas itu leine boleh kembali kesekolah

"Eh leine, udah sembuh?" Tanya Clara

"Udah, biasa lah itu mah kambuhan" jawab Leine santai

Bel masuk berbunyi~

"Oke, ibu mau beritahukan ni. Kalau unbk tinggal menghitung hari lagi. Jaga kesehatan ya. Untuk seminggu ini gaada kegiatan belajar mengajar untuk kelas 9 karna refreshing otak dan menyegarkan otak kembali supaya tidak jenuh atau bebel lah istilah nya buat menghadapi unbk." Tegas Bu Irene

"YEAY OMG, GAK BELAJAR!" Sorak Sorai didalam kelas

"Leine, gue duduk sini ya. Kan Rena gaada tu, sekarang gue yg mau duduk disamping Lo. Boleh kan?" Tanya Edden

"Boleh Edden, siapa bilang gaboleh" jawabnya sambil membaca novel

"Ish, gua didiemin Ama bidadari" gerutu edden

"Eh apa Lo bilang? bidadari? Mana ada bidadari? Ngigo lu ya den?"

"Gak, gua gak ngigo Edeleine. Buktinya bidadari nya samping gue lagi baca novel yang sedari tadi ngediemin gue. Tanpa sepatah kata pun."

Skakmat gue -batin leine

"Ish, iya iya.  Mau ngomong apa Edden?"

"Judes amat lu ah, okey ne. Jadi gua mau ehmm"

"Mau apa?" Jawab Leine

"Mau apa ya? Gajadi deh hahaha" jawab Edden

Dan dibalas dengan tatapan sinis mata Leine.

"Nanti pulang dijemput gak? Kalau gak bareng gue aja." Tawaran Edden

"Ya enggak lah, kan lu tukang ojek pribadi gue hahaha."

"Jadi gue bucin nya Lo dong? Jahat Ine."

"Eh enggak den, ya Allah gua gak bermaksud. Edden jangan ngambek." Rengek leine

"Siapa juga yang bisa ngambek sama anak se imut lo, walau udah kelas 9 udah tua. Tetep aja muka lo tu kaya anak kelas 4 SD." Jawab Edden sambil memegang hidung leine yang mancung

"Ish Edden lepas, gabisa nafas gue."

"Iya ni dilepas."

Leine mengobrol dan melupakan buku novel nya sampai jam pulang pun tiba

"Leine, ayok naik" suruhan Edden

"Iyaa, bentar"

"Leine, ini buku novel Lo ketinggalan !" Teriak Clara

"Eh iya, makasi Ra !"

"Edel, buruan naik. Atau gue tinggal?" Tanya Edden tegas
"I-ii iya Edden, maaf"

Dimotori hening, hanya terdengar suara motor tiba-tiba ada polisi tidur dan Edden tidak melihatnya
"Aduh !, Edden yg bener jangan bengong!!" Teriak Edeleine

"Eh maaf Del, hahaha maaf ya. Muka lo lucu ya kalau panik" Edden bicara dengan menahan tawa nya

"Sudah dari lahir, dapet muka kayak gini hahaha"

Hanya dibalas senyum, cengingisan Edden si tepatnya

"Leine, udah sampe."

"Iya, gue turun ya. Makasi Edden !" Jawab Leine

"Sama-sama say- eh leine"

"Say? Sayton?"

"Bukan dodol, maksudnya sayang"

"Hah? Sayang?"

"Iya sayang"

"ish Edden, udah ah. Pulang sana nanti dicari bunda" jawab Leine dengan pipi yg merona merah

"Hahaha iya, itu pipi nya merah. Kaya abis dicubit aja. Udah ya aku pulang. Salam buat ibu nanti ya!"

"Iya Edden, sekali lagi makasih yaa!" Jawab Leine dengan senyum yang tulus

.
.
.
Hallo!. Sudah lama sekali tidak update. Because author bimbang antara berenti apa lanjut, dan ternyata lanjut aja wkwkw. Jangan lupa vote and coment !. Urutan 16 rankingnya. Itu yg buat semangat lagi. Terimakasih semua !
Maaf bila ada typo :3

Aku Ini BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang