Teruntuk rindu, ku lepas kau untuk terakhir kalinya.
Entah engkau akan sampai atau tidak, aku mulai ikhlas.
Menyadari satu hal, bahwa rasa ini hanya sendirian.
Tidak terbalas dan telah terabaikan.Untuk rindu, jika kau lagi-lagi tidak sampai. Ku mohon jangan kembali.
Biarkan aku membiasakan hatiku tanpa rindu yang terus mengiris.
Biarkan aku bernafas lega saat rindu tidak lagi membelit hatiku.
Biarkan aku tertawa tanpa sesak yang terus menghimpit dadaku.Untuk rindu, ku titipkan kau bersama hembusan angin bersama dengan kenangan tentangnya. Ku harap kau terselip di antara hirupan nafasnya dan lagi lagi berharap dia sedikit merasakan.
Dengan ini aku ikhlas melepasnya.
Memang tidak mudah, memang sakit. tapi ini akan jauh lebih sakit jika aku terus mengikatnya di dalam hatiku.
Terus memaksa hatiku untuk terus menunggu.
Terus membohongi hatiku bahwa dia juga akan punya rasa yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tidak Terucap
Non-FictionCurahan dari hati yang tak sanggup bicara lewat suara. Cover by @Riana0710