pertemuan.

4K 223 35
                                    

Terlihat amber tengah duduk dikursi kebanggaannya sebagai seorang ceo. Ya, amber adalah pemilik dari perusahaan terbesar yg berada di LA dan terkenal diseluruh dunia. Liu's group, semua orang pasti kenal dengan nama perusahaan tersebut. Liu's group memiliki banyak cabang di negara-negara besar didunia. Tak salah jika perusahaan itu lebih diincar oleh investor-investor luar. Amber yg memiliki perawakan lembut, penyayang, sabar dan berkharisma menjadi incaran para wanita yg ada disekitarnya. Namun, tidak ada satupun dari wanita tersebut yg dapat menarik perhatian amber, ia hanya masa bodoh dengan semua itu dan memilih menyibukkan diri dengan pekerjaannya sebagai seorang ceo. Terkadang kedua orang tuanya merasa kasihan dan menyuruh amber untuk segera mencari pendamping hidup mengingat amber yg saat ini sudah cukup umur untuk membangun sebuah keluarga.

"Yeoboseo, ada apa appa?" Ucap amber melalui sambungan telepon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yeoboseo, ada apa appa?" Ucap amber melalui sambungan telepon.

"Apa kau tidak bisa mengosongkan jadwalmu selama seminggu kedepan dan pulanglah ke korea besok, ada yg ingin appa bicarakan padamu." Amber yg mendengar itu hanya bisa menghela nafas panjang. Ia tahu appanya menyuruhnya pulang ke korea pasti untuk membicarakan masalah perjodohan dirinya dengan anak dari sahabat appanya.

"Arraso appa, aku akan mencoba mengosongkan jadwalku untuk seminggu kedepan dan pulang ke korea besok."

"Baiklah, appa akan menunggu kabarmu besok. Mianhae, appa mengganggu kerjamu."

"Tidak apa appa, baiklah kalau begitu aku tutup dulu salam pada eomma aku merindukannya." Ucap amber seraya tersenyum kemudian menutup sambungan teleponnya. Amber kemudian menaruh ponselnya diatas meja dan menyandarkan tubuhnya disandaran kursi. Tak lama kemudian seorang pria masuk kedalam ruangan amber dengan membawa beberapa berkas dan menaruhnya diatas meja amber.

"Itu adalah dokumen yg harus kau tanda tangani amber-sshi." Ucap pria itu berdiri disamping meja kerja amber.

"Sudah berapa kali aku katakan padamu seulgi, jangan terlalu formal denganku kau sudah aku anggap seperti adikku sendiri. Panggil saja aku hyung." Ucap amber seraya memposisikan duduknya tegap kembali. Pria yg dipanggil seulgi itu hanya bisa tersenyum dan mengangguk iya.

"Dan satu lagi, tolong kau atur jadwalku untuk besok dan satu minggu kedepan. Aku akan pulang ke korea besok dan kabari aku segera. Jangan lupa pesankan aku tiket untuk ke korea." Ucap amber yg masih fokus pada dokumen yg ia tanda tangani.

"Arraso hyung, aku akan segera mengabarimu." Ucap seulgi seraya tersenyum. Tak lama kemudian amber terlihat memegangi dada kirinya dan meringis sakit. Seulgi yg melihat itu kemudian segera mendekati amber dengan khawatir.

"Hyung gwencana?" Ucap seulgi khawatir.

"To-tolong am-ambilkan obatku d-di sa-saku mantelku." Ucap amber dengan susah payah karena menahan sakit. Seulgi yg mendengar itu segera berlari kearah sofa yg tak jauh dari sana dan mengambil mantel amber kemudian merogoh saku mantel amber.

SARANGHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang