*amber pov.
"Krystal jawab aku? Kau masih disana? Krystal ada apa, jangan buat aku khawatir. KRYSTAL!!!" Ucapku pada sambungan telepon dengan ponsel krystal.
Namun, tidak ada jawaban dari seberang sana. Aku menjadi semakin khawatir dan pikiranku menjadi tidak tenang. Tanpa berpikir lama aku segera mematikan sambungan ponselku dan memasukkannya kedalam saku celanaku. Aku berlari mengambil jas hitamku dan keluar dari ruang kerja ku menuju mobil yg terparkir ditempat parkir. Segera aku masuk kedalam mobil dan mengendarainya menuju kampus krystal.
Tutttt...tutttt....tutttt...
"Ayolah krystal, angkat teleponku. Jangan buat aku khawatir."
Aku mencoba menghubungi ponsel krystal namun tidak jawaban dari sana. Aku menjadi semakin prustasi dan menambah kecepatan agar lebih cepat sampai di SNU.pukul 22.50 at SNU.
Akhirnya aku sampai didepan kampus SNU. Aku segera turun dari dalam mobil dan mencari krystal kedalam kampus. Namun, keadaan kampus terlihat sudah gelap dan sepi.
"Krystal! Kau dimana. Krystal jawab aku!" Teriakku hingga menggema dipenjuru kampus.
"Aku akan mencoba menelponnya lagi." Ucapku seraya mengeluarkan ponselku dari dalam saku celanaku dan mencoba menelpon ponsel krystal.
Tuttt...tuttt...tuttt....
Cukup lama aku menunggu, hingga aku mendengar suara ponsel lain yg berdering. Aku sedikit mengerutkan keningku bingung dan mulai mengikuti arah sumber suara. Aku melihat sebuah ponsel yg tergeletak didepan gerbang dan mengambil ponsel tersebut.
"Bukankah ini ponsel milik krystal." Ucapku kemudian mematikan sambungan telponku. Tak lama kemudian ponselku berdering. Aku melihat sebuah nomer tanpa nama yg tertera pada layar ponselku. Segera aku mengangkatnya dan aku terkejut saat mendengar suara isak tangis krystal dari seberang sana.
"Amber..tolong! Hiks...tolong aku..." dapat aku dengar teriakan minta tolong krystal dari seberang sana.
"Krystal!...katakan kau ada dimana?" Ucapku dengan panik.
Plakk..plakk...
Dapat aku dengar suara tamparan dari seberang sana.
"Hikss...aku mohon jangan sakiti aku..
Diamlah...plakk..."
Aku dengar suara krystal yg tengah ketakutan dan sedetik kemudian aku kembali mendengar suara tamparan dan kali ini cukup kencang. Aku yg mendengar itu menjadi geram dan tidak bisa mengendalikan emosiku.
"Yak! Siapa kalian?! Lepaskan krystal!" Ucapku penuh emosi dengan seseorang diseberang sana.
"Haha...tenanglah. aku tidak akan menyakiti istrimu yg cantik ini. Dia hanya akan menjadi milikku ." Setelah aku mendengar itu sampungan telepon pun terputus. Pikiranku kembali tidak tenang dan emosi semakin menguasai diriku saat ini.
Deg..
"Akrghh..."
"Aish~kenapa disaat seperti ini, kau malah kambuh." Ucapku seraya memegangi dadaku yg sakit dan sesak. Aku segera berjalan kearah mobilku dan mengambil obatku yg berada didalam jas kerjaku yg ada didalam mobil. Segera aku memakan obatku dan berusaha mengatur nafasku agar kembali normal.
"Hufhh~"
Setelah aku merasa lebih baik, segera aku masuk kedalam mobil dan pergi untuk pergi menuju mansionnya.
*author pov.
Saat ini amber sudah berada di mansionnya. Amber terlihat sibuk mondar-mandir diruang tengah seraya terlihat memikirkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARANGHAE
Randompernikahan secara paksa membuat krystal membenci amber. namun, berbeda dengan amber yg berusaha memberikan perhatian dan kasih sayangnya terhadap krystal sehingga ia bisa menerima dan membuka hatinya untuk pernikahan ini.