8. Ayel bertemu teman baru

18.1K 1.1K 117
                                    

Hari ini langit terlihat begitu cerah, sangat sangat cerah secerah hati baby Ayel karena hari ini sang ayah dan sang ibu akan mengajak si kecil Ayel jalan-jalan ke taman kota.

"Inget kata ibu tadi, Ayel tidak boleh nakal, okay?!" peringat Gara pada sang anak yang ada di gendongannya.

"Aaaaaaa Yel tida nakal~" rengek si kecil manja.

"Iya anak ibu ga nakal kok, yang nakal itu ayah," celetuk Alana dengan santainya.

"Um! Yaya nakal ya bubu, ish ish ish yaya nakal sekaliiii," timpal baby Ayel.

"Iya in lah biar cepet, yang ganteng mah ngalah aja," sahut Gara seraya mendelik malas membuat sang istri hanya terkekeh pelan begitu juga anakanya.

Setelah berjalan-jalan menyusuri taman, akhirnya keluarga kecil Gara menemukan tempat duduk yang pas untuk mereka. Bangku yang mereka duduki pas sekali berada di bawah pohon, dan posisinya juga dekat sekali dengan permainan anak-anak.

"Yaya tulun tulun, Yel mu bemain!" rengek si kecil uang sepertinya sudah tidak sabaran.

"Iya sabar cil!"

Gara pun menurunkan sang anak dari gendonganya. Tanpa di komando si kecil Ayel berlari ngacir begitu saja tidak memperdulikan sang ibu yang terus berteriak.

"Ayel tidak boleh lari-lari nanti jatoh! Ish Ayel ga tidak dengar ibu!" seru Alana heboh.

"Biarin aja ay, bocil seumuran Ayel kan emang lagi aktif aktif nya," sahut Gara dengan santainya.

"Ish nanti jatoh gimana coba? Cepet Gara susulin anaknya, temenin anaknya main sana," sahut Alana sedikit kesal.

"Sama lo aja lah, Al. Gue nunggu disini, mager anjir."

"Ih emang Gara mau nanti malam tidur di luar?!" ancam Alana yang membuat sang suami langsung kicep seketika.

"Ehehe ga dong Alana sayang, masa tega biarin suaminya tidur di luar sih," sahut Gara.

"Ya udah tunggu apalagi, cepetan susul anaknya Gara!" galak Alana.

"Iya iya ay, emangnya lo gapapa kalau gue tinggal disini?" tanya Gara.

"Ya gapapa dong, aku mau ngaden disini aja hehe," jawab Alana seraya tersenyum lebar.

"Dasar bocil! Yaudah gue nemenin Ayel main dulu," setelah mengusak surai sang istri gemas, Gara pun melangkahkan tungkainya tergesa menyusul sang anak, meninggalkan sang istri yang duduk dengan santainya seraya menghirup udara segar.

"Ayel tungguin Gara dong!"

Gara mengikuti langkah si kecil Ayel dari belakang, ia harus menahan gemas saat melihat bayi beruangnya itu berjalan dengan lucunya menuju area permainan khusus anak-anak yang ada di taman tersebut.

Kaki kecil Ayel membawanya pada sebuah ayunan khusus untuk anak kecil seumurannya. Si kecil Ayel tak langsung menaiki ayunan tersebut melainkan berdiri di depan ayunan lantaran ada salah satu anak laki-laki yang ukuranya sedikit lebih besar dari dirinya yang kecil tengah menaiki ayunan tersebut.

"Akak, Yel bole ikut bemain?" tanya si kecil seraya menunjukan senyum kotaknya, gemas sekali.

"Whoaaaaa mama liat Alsa Beltemu boneka besal!" seru anak itu membuat si kecil yang yang mendengar pun hanya memiringkan kepalanya tak mengerti.

Anak itu mulai turun dari ayunan, "whoaa lucu sekali, bonekanyaaa bagus! Alsa sukaa," ujarnya seraya mencolek pipi gembil baby Ayel.

"Ih tida bole pegan pegan pipi Yel kata bubu!" galak si kecil Ayel seraya memelototi si anak laki-laki itu. Namun bukannya takut, Ayel malah keliatan semakin gemas.

Baby Karel [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang