- P a r t 3 -

10.3K 357 92
                                    

*Readers under age 21+ dan calon penghuni surga HARAP MENJAUH!! JANGAN BACA story ini jika tangan Anda hanya jail akan mereport. Karena menulis itu nggak gampang meski tulisan ini mengandung konten dewasa!! Jadi tolong hargai karya orang lain!! 😈😈

*Story ini hanya khusus diperuntukkan bagi pembaca di atas umur 21+ dan follower saja!!

.
'Happy Reading'
.

Max mulai melucuti pakaiannya satu demi satu yang tersisa pada tubuhnya. Ia sekarang sedang melihat sang Adik bergumul dengan wanita itu.

Xioa Ve... Mulai malam ini kau akan ku jadikan jalangku!! batin Max menyeringai.

Kemudian setelah semua pakaian ditanggalkan, ia melangkah menuju kedua insan yang sedang bersetubuh.

Max merambat naik ke atas tempat tidur berukuran king size dan mulai membelai tubuh mulus wanita yang dianggap sebagai jalangnya.

"Jalangku, apa kau sudah siap dengan permainan kami?" bisik Max tepat pada daun telinga wanita itu lalu menjilat cuping dan menggigitnya kecil hingga wanitanya merintih.

"Maxxx... Emhh..."

Lex masih menumbuk liang senggama Veve dengan posisi berdiri merapatkan tubuh wanita itu pada dinding kamarnya.

"Please, Lex. Stop!!" teriak Veve sembari mencengkeram lengan laki-laki itu.

Rambut Veve telah basah oleh peluh dan sekujur tubuhnya terlihat begitu basah bermandikan keringat tapi terlihat begitu seksi bagi kedua laki-laki yang akan memberi kenikmatan dunia baru yang Veve belum pernah merasakan.

"Baringkan dia di sofa, Lex!!" titah Max kepada sang Adik.

Lex pun membawa tubuh wanita itu dengan kelamin yang masih menyatu, tubuh Veve sekarang telah berada pada sofa panjang dalam ruangan itu.

Lex dengan kedua tangannya memutar tubuh Veve menjadi berada di atasnya dan seketika batang kemaluannya terlepas.

"Ahh.." erang lemah Veve.

Max menghampiri wanita itu dan berjongkok di hadapan daerah sensitif Veve, ia mulai membelai liang senggama wanita itu, menyesap, memutar lidahnya pada bibir vagina sambil sesekali menyedot klitorisnya.

Tubuh Veve seketika bergetar hebat merasakan hisapan mulut liar Max.

"Ouhh Max..." rintih Veve merasakan rasa geli sekaligus nikmat pada daerah sensitifnya.

Max mengoral vagina wanita itu tanpa memberi jeda, mengobrak-abrik tanpa ampun, mengeluar masukkan tiga jari sekaligus dalam liang senggamanya.

Hanya teriakan dan desahan yang terdengar secara bergantian dalam ruangan itu.

"It's show time, baby!!" ucap Max mencubit nipple payudara Veve.

Max merengkuh tubuh wanita itu dari pangkuan sang Adik.

Dari arah bawah Max menusukkan batang kemaluannya ke dalam liang senggama wanitanya dengan posisi wanita itu membelakanginya.

Sleeepp

"Shake it, honey!!" Max menampar pantat montok wanitanya untuk mulai bergerak.

Veve mulai bergerak ke atas dan ke bawah secara berirama dan tangannya menumpuh pada dada bidang Max.

"Ahh.. Ahh.."

Kedua tangan Max meremas payudara wanita itu.

Setelah puas dengan posisi seperti itu beberapa menit, Max mulai memberi tanda kepada Lex untuk merangsang tubuh wanita tersebut.

🅓🅔🅢🅟🅔🅡🅐🅣🅔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang