vote = dapat pahala
komen = dapat pahala pahala
yakin gamau?
Ruangan luas yang awalnya terasa sesak itu kini menjadi heboh akibat pekikan seluruh siswa di dalamnya. Bel tanda berakhirnya ujian baru saja berbunyi, sontak para siswa yang sudah menyelesaikan ujian mereka berteriak heboh satu sama lain. Bukan karena terjadi sesuatu kejadian di luar nalar, tapi karena mereka menyadari bahwa kehidupan yang baru segera dimulai. Masa depan mereka tergantung dari apa yang mereka lakukan tiga hari yang lalu dan sekarang.
Ekspresi mereka tak bisa direka. Tegang, bahagia, sedih, lega bercampur menjadi satu.
"YA ALLAAAAAAAHHH NILAI GUEEEEE,"
"ANJAY GUE UDAH NGERJAIN BENER-BENER KOK!"
"GUE NGGAK NGAWUR SUMPAH."
"GUE LULUS NGGAK SIIIIIHHH???"
"NILAI WOY NILAI."
"EH NOMOR TIGA PULUH TADI APAAN?"
"KITA BEDA PAKET, GOBS."
"SUBHANALLAH AAAAAAKKK HARI TERAKHIR SEKOLAH!!!"
Dan lain-lain.
Para guru dan server hanya bisa menggelengkan kepala ringan melihat anak didiknya seheboh ini dengan hari terakhir ujian nasional.
Setelah dirasa mereka sudah melog-out akun mereka dari website ujian tersebut, para siswa berbondong keluar ruangan.
Putra dan kawan-kawan merentangkan tangan lebar-lebar sambil memekik nggak jelas. Masih tidak percaya bahwa waktu berjalan secepat ini sampai mereka tiba di hari ujian nasional. Hari terakhir sekolah.
Namira tersenyum, merasa puas dengan hasil jerih payahnya empat hari ini. Dia menghampiri loker tempatnya menaruh tas. Dilihatnya loker tersebut kosong setelah ia mengambil tasnya. Barang-barangnya sudah ia bawa pulang setelah perintah dari pihak sekolah yang menyarankan untuk mengosongkan loker di hari sebelum ujian dimulai.
Alah, Namira jadi rindu. Dia merasa abu-abu. Antara senang karena sebentar lagi dia masuk ke universitas dan sedih karena harus meninggalkan sekolah. Sekolah tempatnya semua emosi Namira tertumpah. Banyak hal berkesan terjadi di sini. Dari yang berkesan kampret sampai yang manis diingat.
Namira nggak boleh dendam. Dia yakin bahwa dia sudah memaafkan siapapun yang bersangkutan di memori kelamnya selama dia bersekolah di sini. Jadi sekarang, Namira bisa dengan lega meninggalkan sekolah.
Namira menghampiri Putra dan kawan-kawan yang nongkrong di kantin setelah mengambil tas tadi. Berbeda dengan biasanya, sekarang mereka terlihat bercanda bersama sambil makan soto.
Lagi nambahin kenangan pasti. Makanya kalau kumpul jangan mabar terus. —Namira julid 2k19.
Namira menepuk pundak mereka satu persatu. Mereka menoleh.
"Gue pulang duluan ya!" kata Namira.
Putra bingung, "Mau kemana?" karena tidak biasanya Namira begini.
"Ada urusan."
"Lah gaikut nongki?" sahut Rafi sok sedih.
Namira bingung juga. "Lah baru tau gue? Kemana emang?"
"Mamanya Reza buka cafe baru, lumayan lah gratisan." jawab Rafly, sedangkan Reza hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
Seketika, Namira agak menyesal setelah menerima ajakan Nate buat hangout bareng. Tapi ya bagaimana lagi, dia sudah janji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dealing With The Disk Jockey • ariirham [✔]
Fanfiction[complete, revisi on going] •• Kalau nggak ketemu Ari Irham, kayaknya hidup Namira bisa lebih tenang. Tapi sebetulnya, jika Namira lahir kembali pun, cewek itu tetap ingin ada Ari dalam hidupnya. Begitu pun sebaliknya. •• Highest rank #5 Ari Irham...