Annyeongg...maaf kemarin lupa pake closing yaaa💜
18.00
Acara pemakaman Bambam telah selesai. Semua orang terasa sangat kehilangan Bambam. Rasanya seperti matahariku telah hilang untuk selamanya. Hatiku sangat terpukul saat Dokter mengatakan Bambam akan meninggal.Sekarang di kamarku, aku hanaya bisa menangis. Aku tidak bisa berbuat apa2 selain menangis dan memikirkan Bambam. Akhirnya, aku mencoba untuk membuka chattingku dengan Bambam di handphoneku yang berbalut case berwarna pink muda.
"Iya, Lalisaa yang manis dan cantik. Bambam akan selalu melindungimu dan berada di sampingmu. Janji💜💜💜" kata-kata itu membuatku tesenyum kembali. Meski selarang Bambam tidak tampak di sebelahku, aku percaya bahwa Bambam selalu di sampingku meski ia tak terlihat. Sekarang aku mencoba memejamkan mataku untuk tidur.
"Lisa-yaaaaaaaa!" Ucap seseorang di belakangku. Sontak itu membuatku menghadap ke belakang. Dan, aku lebih terkejut lagi saat melihat seseorang laki-laki dengan baju putih terang, wajah yg tampan, dan senyumnya menawan sekali. Dan, aku tersadar bahwa dia adalah Bambam.
"B-b-bam-bam apakah itu kamu?" Ucapku tak percaya. Bambam segera menganggukkan kepalany lalu mebuka lebar tanganny untuk memelukku. Aku yang melihat itu segera lari menuju ke pelukannya. Aku menangis karena akhirnya aku bisa bertemunya lagi. Tapi, saat aku ingin memeluknya, aku tak bisa. Bambam seperti tembus pandang. Aku pun sangat bingung.
"Kita sudah beda, Lis" ucap Bambam.
"Oiyaa... Lisa, aku punya pesan-pesan penting untukmuu. Dengarkan yaaa" ucap Bambam padaku. Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Jadi, yang pertama adalah syarat: jangan ceritakan pesan2 ini dan kejadian kita ini. Pesannya adalah aku akan mengenalkanmu kepada seseorang yang akan menggantikan posisiku" ucap Bambam dengan serius.
"Siapa dia????" Tanyaku pada Bambam.
Deng...deng...deng...
"Kau akan bertemunya di sekolah besok. Dia dingin tapi sangat peduli. Lis, waktunya sudah habis aku pergi. Byeee! Sampai bertemu lagii" ucap Bambam sambil melangkahkan kakinya menjauh dariku.
"Bambammmmmm!!!" Teriakku padanya. Tapi seperti ada sesuatu yang telah mengganjal telinganya sehingga ia tidak mendengarku. Aku hanya menangis dan berlutut.
###
05.30
Aku membuka mataku perlahan. Dan melihat sinar matahari menerangi kamarku. Dan, aku mengingat kejadian semalam."Ah cuma mimpi. Emmm tapi apakah pesan Bambam itu benar? Mungkin saja benar..." ucapku pada diri sendiri.
Aku segera mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi. Hari ini aku masuk sekolah untuk memulai pelajaran. Masa MOS sudah selesai. Setelah mandi aku segera turun ke bawah menuju ruang makan. Aku segera memakan sarapanku dan berangkat ke sekolah.
Skippp di sekolah.
"Yeriiiiiiiii!!!", teriakku melihat Yeri. Seketika Yeri langsung berlari ke arahku dan memelukku. Tiba2 Ueri menangis di dalam pelukanku.
"Kenapa, Yer?" Tanyaku bingung. Aku tak tau mengapa Yeri menangis. Dalam perjalanan hidupku bersama Yeri, dia tidak pernah menangis sesedih ini.
"Aku, June, dan Mina harus pindah dari sekolah ini. Karena kami terpilih beasiswa ke Australia. Maaf , Lisa" ucap Yeri sedih.
"Apaaa? Tidak, ini tidak mungkin. Kau bercanda kan?" Tanyaku tak percaya pada Yeri sambil tertawa. Aku bingung. Bingung sekali. Yeri menggeleng.
"Ini benar, Lis. Aku minta maaf" jawab Yeri terisak. Aku pun terkejut dan segera memeluk Yeri dengan erat.
"Ja-ja-jangan, Yer-r. Jjebal. Jangan tinggalkan aku. Aku tidak mau" ucapanku bergetar. Yeri langsung memelukku lebih erat.
"Maaf, Lis. Ini harus terjadi. June dan Mina telah berangkat. Aku berusaha menemuinu pagi ini. Sekarang kau masuklah ke kelas. Aku akan pergi. Aku tak akan melupakanmu. Aku membuatmu bahagia selalu. Mungkin perpisahan ini akan membuatmu semakin sukses atau bahagia. Karena kamu mungkin berteman dengan orang lain selain aku. Karena setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Dan, ini waktunya. Good bye, Lisa. See u later." Ucap Yeri lalu pergi meninggalkanku sambil menahan tangisnya. Yeri tidak tau harus berbuat apalagi. Ia harus buru-buru seperti ini agar ia bisa cepat2 meninggalkan Lisa. Ia tidak mau menangis lagi.
Aku tidak tau harus berbuat apalagi. Lisa sekarang hanya bisa berlutut dan menangis. Ia tidak peduli dengan pikiran orang yang melihatnya sekarang. Tiba-tiba, ada tangan kekar yang menepuk-nepuk pundak Lisa. Ia membantu Lisa berdiri. Setelah Lisa berdiri, Ia mengeluarkan sebuah minuman soda dari sakunya dan memberikannya pada Lisa. Setelah itu dia pergi meninggalkan Lisa. Lisa bingung, mengapa orang itu terlihat sangat dingin, tapi sepertinya dia orang yang peduli.
Kring...kring...kring
Bel masuk berbunyi. Lisa duduk sendiri. Ia memasuki kelas dengan wajah yang sangat lesu. Ia hanya berdiam diri sedari tadi. Tiba-tiba, Bu Yoona memasuki kelas dengan seorang anak cowok di belakangnya. Sepertinya dia anak baru. Dan, Lisa ingat dia adalah anak yang membantunya tadi pagi.
"Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita kedatangan anak baru. Nak, silahkan perkenalkan dirimu." Ucap Bu Yoona sambil menoleh kepada anak baru itu. Anak baru itu mengangguk.
"Hai, namaku...."
Selesaiiiii... sorry updatenya lama banget. Sorry for typo. Votement
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me
Romance"jangan tinggalkan aku sendiri" "maafkan aku. Ini harus terjadi" "please" "aku mempunyai seseorang yang dapat menggantikan posisiku" LISKOOK#blackbangtan