6. Decision-making

5.2K 493 90
                                    

Naruto disclaimer by Masashi Kishimoto

Warning : Cerita ini dibuat hanya untuk kesenangan belaka dan bukan untuk menjatuhkan karakter Masashi Kishimoto maupun untuk dikomersilkan.

Isi cerita berhubungan dengan konten dewasa. Dimohon bagi pembaca yang belum cukup umur atau di bawah 21 tahun tidak mencoba adegan apapun yang ada di dalam cerita.

Minuman keras dan merokok tidak baik bagi kesehatan anda. Sayangi tubuhmu.

*

*

*

"Aku menyukaimu. Berkencanlah denganku."

Senyuman dan anggukan yang diterimanya.

"Naruto, berhentilah memakan ramen cup terlalu banyak. Bisa sakit kau nanti."

Kecupan diberikan di bibirnya.

"Ini kencan kita setelah sekian lama. Ayo bersenang-senang."

Tangan hangat itu menggenggam jemari kecokelatannya dengan lembut disertai senyuman.

"Aku mencintaimu, Naruto."

Ciuman yang diberikan olehnya selalu terasa manis.

"Kau akan melanjutkan ke jenjang universitas untuk meneruskan bisnis ayahmu?"

Telapak tangan lebar selalu membelai rambut pirangnya penuh sayang.

"Ayah menjodohkanku dengan putri dari rekan bisnisnya. Aku sungguh mencintaimu, Naruto."

Senyuman pasrah diberikannya, dan ia tak lagi bisa merasakan sentuhan, senyuman dan kehangatan orang itu.

Dalam ruang temaram Naruto terbangun dari tidurnya. Tak sadar bantalnya telah basah karena air mata. Satu lengan menutup matanya yang terpejam seraya menghela napas.

"Kenapa aku memimpikannya lagi?"

Hening yang menjadi jawabannya.

*

*

*

"Sasuke, gantikan aku saat rapat siang nanti. Ada urusan penting yang harus kuselesaikan."

Begitu pesan dari kakak bodohnya. Dengan terpaksa pemuda berumur 24 tahun itu harus menghadapi rekan bisnis Uchiha.Corp yang telah terjalin sejak lama. Meski ia kesal, Uchiha bungsu tersebut mengerti bahwa hal ini untuk keuntungannya juga.

Pukul 3 sore, barulah rapat mereka selesai.

"Baiklah, terima kasih atas kerjasamanya, Sasuke-san. Aku akan kembali dulu."

"Terima kasih kembali, Shikamaru-san."

Keduanya berjabat tangan sebelum berpisah di lorong gedung. Sasuke segera kembali ke ruang kerjanya. Masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum ia bisa pulang.

Hari kian sore dan Sasuke masih berkutat di kursinya. Terlalu berkonsentrasi dengan layar monitor di depannya hingga tak menyadari suara ketukan pintu ruangannya.

Seorang wanita cantik memasuki ruang kerjanya.

"Sasuke-kun, seperti biasa kau sangat workaholic sehingga tak mendengar ketukan pintu yang kulakukan sejak tadi."

"Sakura."

Sedikitnya si bungsu Uchiha itu terkejut melihat wanita cantik dengan rambut berwarna merah muda yang hadir di hadapannya. Ia melihat jam tangannya dan mendapati jarum pendek berada di angka 6.

Let's Drunk, MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang