part 2

48 4 5
                                    

Setelah bel sekolah berbunyi ,Dira bergegas memakai ranselnya dengan cepat, karena dia tidak ingin bertemu dengan Keylan. Dira berlari menuju gerbang sekolah. Baru beberapa langkah Dira meninggalkan kelas, Dira seperti merasakan ada yang aneh di sampingnya. Dirapun menoleh, betapa terkejutnya dia mandapatkan seseorang yang ingin ia hindari.

"Lo mau kabur, kan?" Betapa terkejutnya Dira saat melihat Keylan ada tepat di sampingnya.

"Hah? Eng...enggak kok!"

"Lah, terus lo ngapain cepet banget jalannya?" Langkah Dira terhenti seketika, saat Keylan mengatakan kalau langkahnya terlalu cepat.

"Ayo, jujur!" Introgasi Keylan pada Dira." Lo, mau kabur , kan?" Lanjutny.

"Sok tau, lo."ucap Dira takut-takut.

"Oo...berarti sekarang lo harus pulang bareng gue!"

"Hah?"teriakan Dira membuat Keylan terkejut.

"Aduh, lo ni jangan jangan ribut napa!nggak malu apa sama orang. Gue sih nggak malu, tapi lonya yang malu,kan?"ucapan Keylan membuat Dira menatap kesekelilingnya. Benar saja, siswa-siswi yang sedang berlalu lalang dihadapannya, menghadap ke arah mereka.

"Gilakkk, lo kenapa , key? Tumben bener lo bareng sama cewek. Biasanya juga sendiri. Lo kenapa?" Evan yang baru datang, langsung heboh dibuat. Keylan yang menyadari jaraknya dengan Dira yang sangat dekat, mundur beberapa langkah. Dan setelah itu Keylan melangkah ke arah Evan dan membisikkan sesuatu ke Evan.setelah selesai membisikkan kata-kata ke Evan, Evan pun mengangguk mengerti.

Evan tersenyum kearah Dira, Dira hanya menyeringit tanda sedang bingung.

"Dir lo pulang sama gue ajak,ya?"
Tawaran Evan membuat Dira semakin bingung.

"Enak ajak, lo. Ini tu jatah gue, kucrik!"sengit Keylan pada Evan.

Dira mencerna perkataan Keylan tadi"ini jatah gue?apa maksud dari perkataan Keylan tadi?"Dira ingin menanyakannya, tapi yasudahlah itu juga bukan urusannya.

"Dir, lo ikut gue pulang , ya!" Ajakan Keylan membuyarkan lamunan Dira. Dira pun hanya menjawab dengan gelengan saja.

"Loh, kenapa?" Tanya Keylan lagi dan saat itu juga mereka melangkahkan kakinyaberjalan menuju gerbang.

"Gue nggak mau!"ucap Dira dengan ekspresi datarnya.

"Emang kenapa? Gue nggak macem-macem kok sama,lo ." Keylan memberikan kepercayaan kepada Dira, agar Dira ikut pulang bersamanya.

"Gue nggak mau!"tegas Dira yang membuat Evan dan Keylan saling tatap. Mereka heran dengan sikap Dira yang seperti ini. Biasanya Dira akan memberikan jawabannya dengan baik dan singkat.

"Lah, ini beneran lo kan , Dir?" Pertanyaan macam apa yang dilontarkan kepada Dira oleh Evan.

"Lo, kira gue apa, hah??!!" Bentakan itu membuat Evan seketika takut dan bersembinyi di balik badan Keylan.

"Oke....oke, kalok lo emnag nggak mau terima tawaran gue, nggak papa! Tapi lo harus jawab ajakan gue tadi pas di kelas. Lo masih inget,kan?" Pernyataan yang dilontarkan oleh Keylan, membuat Dira semakin yakin kalok hidupnya akan seperti ini, sebelum ia menjawab ajakan Keylan tadi di kelas.

"Maaf, gue nggak bisa!" Itulah jawaban yang diberikan olehDira.

Evan yang mulai kepo, menyembulkan kepalanya dari balik badan Keylan.

DIRGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang