part 4

16 2 1
                                    

Setelah semalaman memikirkan Galang yang nggak jelas, Dira sekarang di pertemukan dengan Keylan. Mana Dira masih malu dengan kejadian yang kemarin di depan pintu kelas. Aduuhhhh!!

Dira berjalan sambil menunduk ketika, ia meliha Kaylan berjalan berlawanan arah dengannya. Dira yang membawa buku- buku tebal, membuatnya kualahan.

Disaat langkahnya setara, Dira tidak tau kalau Kaylan daritadi memperharikannya.

"Lan, lo udah jadi belum tugas fisika yang kemarin, tuuu?" Tanya Evan yang berjalan di sebelahnya.

Keylan masih saja memandang Dira yang semakin jauh, kepala Keylan mau tak mau harus menengok kebelakang, agar dapat melihat Dira.

Tepet saat Dira berbelok menuju kelas, bahu Keylan ditepuk oleh Evan, karena tidak menghiraukannya saat bertanya tadi.

"Anjirr, gue kaget teynom! Lo, nggak tau apa, kalok gue lagi liatin Dira cantik,guee, hahh???" Keylan yang panas langsung ngegas nggak pake rim, karena remnya sudah blong.

"Lo ,ngatain gue monyet, emang lo, nggak nyadar apa kalok lo itu ibab!!" Kata-kata Evan refleks membuat Keylan menoyor kepalanya sampai Dika kejeduk kepala Dika yang sedari tadi fokus terhadap ponselnya.

Dika menoleh dan akan bersuara, tapi ia tahan. Karena, kalau ia bersuara, ia tau apa yang akan dilakukan kedua manusia yang seperti serigala itu( kata Dika sihh).

Tapi bener sih yang dibilang Dika itu, kalok Galang sudah bareng sama Evan, ataupun sebaliknya, mereka akan berubah kayak serigala cari mangsa.

"Kalian bisa nggak jangan kayak orang yang ada di atas ring basket, dong!" Perkataan itu membuat ketiga cogan tersebut menoleh berbarengan.

"Emngnya, kita berdua bisa cukup apa, di ring?"perlawanan Galang terhadap ucapan teman sekelas mereka, Jessy.

"Ya, bisalah, kalok kalian mau! Tapi kalok kalian nggak mau, ya, gue mau bilang apa, selain ya udah??"kata Jessy, yang tidak bisa diam. Jessy pasti akan memainkan rambutnya yang panjangnya sampai pinggang, dengan cara melilitkannya di jari telunjuknya, dengan gaya centilnya.

"Kalok kita pada jatuh gimana,  sayang!"nada bicara Evan dibuat selembut mungkin. Karena, Evan sering kali membuat anak perempuan menjadi baperan dengan suaranya yang selembut ulat sutra.

"Aduh, jangan gitu, dong, yang-"balas Jessy dengan gaya malu-malu meong." Akunya, nanti baperan! Emang kamu mau tanggung jawabbbb!" Yaelah, ni Jessy kok centil amat,yaa!!

"Alah, makan tuhh sayang-sayang!" Keylan meraupkan tangannya ke muka Evan. Dan setelahnya pergi meninggalkan Jessy dan Evan bersama dengan Dika

Keylan yang baru teringat akan sesuatu, menepuk jidatnya.

Keylan berbalik arah menuju jalan ke kelasnya, dan menemukan Dira yang sedang asyik dengan ponselnya.

Kenapa gue jadi gini ya? Padahal tadi tujuan gue kesini mau ngambil buku buat di balikin ke perpus! Alah, masa bodolah!

Keylan berjalan memasuki kelas dan tanpa sengaja melihat Dira yang menggigit kukunyadan memejamkan matanya. Keylan dapat menyimpulkan kalau Dira sedang ketakutan.

Keylan mendekati Dira dan melihat apa yang sebenarnya dilihat oleh gadis itu. Baru saja Keylan melirik ponsel Dira tanpa sepengetahuan pemiliknya, Keylan dikagetkan dengan wajah hantu yang sedang ditonton oleh Dira.

Refleks Keylan berteriak kecil, dan itu membuat Dira menyadari adanya Keylan di belakangnya.

"Innalillah!! Lo, nonton apaan sih, Dir? Mukanya serem banget!" Keylan menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

DIRGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang