"aa...aaku..." Tsukuyo tergagap setelah mendengar beberapa kali pengakuan dari seorang shiroyasha didepannya itu, ia masih tidak percaya apalagi kata-kata yang diungkapkannya itu di keluarkannya dengan wajah malas ciri khasnya.Wajahnya bersemu merah, tangannya masih di dada tegap pria itu dan digenggaman hangat tangan lebarnya yang membuat aliran darahnya semakin berdesir.
"aku apa Tsukuyo?" desak Gintoki mendekatkan wajahnya menuntut jawaban dengan seringaian menggodanya.
Melihat senyuman miring konyol dari wajah Gintoki, Tsukuyo berubah kesal, awalnya ia sudah jatuh ke pesona pria itu tapi melihat raut wajahnya membuatnya dongkol.
"pria idiot!!" bentaknya dengan melempar kunai ke kepala uban Gintoki yang lengah dan ambruk di tempat.
"khsatriya!!" teriak Gintoki setelah merasakan tusukan kunai dari Tsukuyo.
Tsukuyo bergegas meninggalkan 'mayat' Gintoki tergeletak di kedai tanpa menoleh lagi, hatinya berkecamuk, dia memang memiliki perasaan terhadap Gintoki tapi ia tidak bisa percaya begitu saja dengan pengakuan mendadaknya, selama ini ia membiarkan rasa itu terpendam didalam hatinya tanpa ada seorang pun yang tahu, ia cukup nyaman menikmati berada disamping pria itu tanpa harus mengakui dan menunjukkan secara terus terang perasaannya.
Wanita mana yang bisa menolak dengan ketulusan dan ketangguhan pria bernama Sakata Gintoki, dengan keberaniannya dan ketidak gentarannya dalam menolong orang-orang terdekatnya itu sudah cukup membuat setiap wanita jatuh hati padanya dan tersihir dengan penampilannya walaupun raut wajah ketampanannya yang terkesan pemalas dengan mata bernetra crimson ikan matinya dan hobinya yang selalu menggali emas di hidungnya pun merupakan salah satu daya tariknya :v. Tsukuyo adalah satu dari sekian wanita yang mulai merasakan perasaan yang sering dirasakan setiap wanita disaat tertarik terhadap lawan jenis, yang biasa disebut cinta diakibatkan karena pria itu sendiri. Awalnya Tsukuyo menepis semua rasa yang ada dihatinya tapi debaran itu sering muncul ketika pria itu berada disampingnya, godaan konyol dari white demon itu bahkan bisa membuat seorang boss Hyakka yang terkenal dengan kehebatannya itu merona karena ulahnya.
Tsukuyo menyalakan kiserunya lagi sebelum kembali berpatroli malam dan menepis semua pikirannya yang menghantuinya tentang pria itu.
---
"Tsukuyo-neee....!!" panggil suara anak kecil seraya menggedor shoji Tsukuyo.
Dengan wajah deadpan dan mengantuk wanita bersurai pirang itu membuka pintu kamarnya.
"Tsukuyo-neee cepat keluar, terus dandan yang cantik ya!?" suruhnya dengan nada riang dan berlari meninggalkan Tsukuyo yang masih mencerna kata-kata yang keluar dari bocah itu.
Wanita itu berjalan menuju tempat riasnya dan menatap datar perlengkapan make upnya yang seadanya.
"kenapa aku harus dandan segala" keluhnya malas dan menata rambut kembali seperti biasa.
Tsukuyo menuruti perintah anak kecil itu untuk keluar dari kamarnya, jam masih menunjukkan jam 9 pagi, banyak waktu yang bisa ia gunakan sebelum kembali menjalankan aktifitasnya berpatroli.
Langkah kakinya terhenti saat mengenali sosok pria duduk di depan toko Hinowa bersama Seita.
Pria itu tersenyum lebar, Tsukuyo gelagapan ia tidak siap bertemu dengannya sekarang setelah peristiwa kemarin malam.
"yo..!" sapanya mengangkat sebelah tangannya yang tidak ia selipkan di yukatanya.
Tsukuyo tersenyum canggung dan membeku ditempatnya. Gintoki mengernyitkan keningnya dengan mata sayunya saat mendekati wanita itu.

YOU ARE READING
Still (Hiatus)
Hayran Kurguyour scent still affected on me... GinTsu after Love potion Arc.. "jadilah wanitaku Tsukuyo" Mata Tsukuyo melebar, kaget tidak cukup menggambarkan perasaannya dengan ucapan yang baru saja keluar dari mulut pria itu. "kau sepertinya masih terpengaruh...