Prolog

221 21 16
                                    

  Langit kelabu nan luas menghiasi malam ini. Ku terus pandangi deburan air laut menghantam besi yang bergerak ini.

  Sunyi.

  Waktu yang ku tunggu sedari tadi. Ku tanggahkan kepalaku menghadap langit kelam, napas penderitaan terus mengiriku dalam setiap detik kehidupan.

  Waktu terus berjalan, semua orang terus maju. Namun seakan-akan waktu mengunciku dan mengikatku. Membuatku tak dapat bergerak sedikit pun.

  Cinta. Satu hal penuh kebohongan, satu hal penuh pengkhianatan dan satu hal berujung penderitaan.

  Mengapa manusia sangat memerlukan cinta?

  Saat aku mencoba tidak memedulikannya, saat aku mencoba melupakannya, saat aku mencoba menghapusnya, saat aku mencoba menghancurkannya, saat aku mencoba menghindar darinya. Semua pasti gagal karena berakhir pada kesepian yang tak berujung.

  Ya, aku benci cinta! Tapi saat aku benar-benar melupakannya, aku merasa kosong. Aku merasa hampa. Dan aku malah merindukannya.

  Persetan dengan cinta.

  Kebahagiaan? Aku bahkan lupa bagaimana cara melakukannya. Cara bersenang-senang, cara tersenyum, cara tertawa. Aku tak tahu bagaimana cara melakukannya.

   Dan sekarang disinilah aku. Berdiri tegak hendak menghampiri kebahagiaan abadi. Menghilangkan cinta dan menghilangkan kesepian. Ku tatap dalamnya laut degan kosong. Dan perlahan berjalan untuk menyatu dengannya. Dan,

  "Hei, sir! Wha-what are you doing?!"

Teriak seorang wanita dengan sedikit gagap.

  "Coffee! Do you like coffee? I have two apple in my arms."

   Apa yang ku dengar itu salah? Dia menanyakan aku suka kopi atau tidak. Tapi yang di pegang adalah apel.

  "What?" Ucapnya sedikit pelan namun bisa terdengar olehku. Sepertinya dia menyadari apa yang dia katakan.

  "I mean emm.. I - I will give you a coffee if  you like."

  Aku menoleh ke belakang begitu penasaran dengan manusia aneh di belakangku ini dan tiba-tiba suatu benda menghantamku dengan keras dan membuatku terjatuh.

  Tidak. Bukan aku saja yang terjatuh, tapi seorang wanita pula. Dia terjatuh di sampingku. Tapi sejak kapan ada wanita di sampingku? Sejak tadi aku berdiri sendirian.

  Dia menatapku dan nyengir tak jelas, mungkinkah senyuman malu?

  Dia memakai jeans dan kaos kelabu panjang, rambutnya membentuk kuncir kuda dan syal rajutan berwarna merah maroon bertengger manis di lehernya.

  "Hmm.. this apple for you." Ucapnya dengan senyum kebingungan.

  Baik, dengan ini aku menyimpulkan bahwa sesuatu yang ku sebut benda yang menghantamku adalah manusia . Dan satu lagi, manusia itu adalah wanita aneh yang menawarkan aku kopi.

______________________________________

Hi all! This is my first fanfiction story. Maka dari tolong kritik dan sarannya ya 😋
Buat kamu yang suka One Ok Rock mari merapat, apalagi penggemar Toru kayak acuu 😚😂// author alay *plak

Let's halu guys 😂
Don't forget voment 😉

EPHEMERAL [Toru Yamashita]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang