"Mau es krim yang mana ?"
Lily menatap deretan es krim tanpa minat. Sore ini mereka bertiga sedang belanja bulanan. Hitung-hitung supaya Lily ada kegiatan, begitu kata Jaehyun.
"Kenapa malah diam ?"
"Kakak, aku tidak mau es krim."
"Lalu apa ? Yogurt ?"
"Aku mau coklat, aku mau coklat." Lily menghentak-hentakkan kakinya.
"Aw, lucunya~"
Dua kakak-beradik itu menengok ke arah sumber suara.
"Hai Ka Taeyong, hai Mark!" Lily melirik seseorang di samping Taeyong, "Hai brengsek."
Taeyong dan Mark tertawa, Jaehyun membekap mulut adiknya, "Maaf ya, Jeno."
"Tidak apa-apa. Toh, Jeno memang brengsek." kata Taeyong sambil menepuk punggung Jeno sedikit keras. Jeno melayangkan deathglare pada Taeyong dan Mark yang masih saja tertawa.
Jaehyun menangkup wajah Lily, "Tidak boleh bicara seperti itu lagi, ya ?"
"Iya." Jaehyun melepas wajah Lily dari tangkupannya. "Tapi belikan aku coklat yang tadi."
Jaehyun menggeleng, "Tidak."
"Kenapa tidak dibelikan saja, sih ?" tanya Taeyong.
"Dia tidak bisa makan makanan yang terlalu manis, nanti dia pusing."
Entah itu bisa disebut alergi atau tidak, tapi Lily akan merasakan gelenyar aneh di kepalanya setiap kali makan makanan yang terlalu manis, terutama coklat.
"Sekali ini saja, please."
"Tidak, tidak. Coklat pemberian Jeno dulu saja selalu berakhir di wastafel."
Sekali lagi Mark dan Taeyong tertawa, sementara Jeno terperangah mencerna perkataan Jaehyun.
"Ayyo, what's up, bro!"
Chanwoo datang dari lorong rak makanan ringan sambil membawa sesuatu di tangannya. Lily tersenyum cerah saat melihat apa yang dibawa kakaknya.
"Ka, aku beli ini." katanya sambil meletakkan sebungkus Cadbury berukuran besar di troli.
Lily menggoyang-goyangkan lengan kakaknya, "Aku juga mau."
"Tidak boleh. Itu punya kakak."
"Letakkan kembali." perintah Jaehyun menyodorkan coklat itu pada Chanwoo.
"Kenapa ?" protesnya tanpa mengambil coklat di tangan kakaknya.
Jaehyun mengusap wajahnya, "Kalian berdua itu kenapa sih ? Terprovokasi film semalam ? Kita bertiga kan tidak suka coklat, untuk apa membeli coklat sebesar itu, nanti terbuang percuma," omelnya.
Chanwoo dan Lily diam, kehabisan kata-kata untuk membantah. Begitu juga dengan Taeyong dan Mark selaku penonton drama keluarga ini. Jeno ? Dia sedang memilih es krim di belakang Lily.
Jaehyun menghela napas saat melihat mata Lily yang mulai berkaca-kaca, "Letakkan kembali." Coklatnya masih menunggu untuk diambil, "...ambil yang paling kecil."
"Yeayy!" Lily menyambar coklat di tangan Jaehyun dan segera melesat menuju rak makanan ringan.
Taeyong menggelengkan kepala melihat tingkah laku Lily, ia lalu mengalihkan pandangan ke arah Jaehyun.
"Bagaimana persiapan untuk besok ?"
"Aman. Aku sudah mendapatkan MCnya."
"Kau ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pinch of Your Heart
FanfictionAll we do is think about the feelings that we hide.