rainy heart on rainy day

15 0 0
                                    

jangan dibaca jika anda sedang sedih

.

.

.

bagian 1 dari 1

Hujan! dulu aku tak begitu benci dengan hujan. aku malah teramat sangat menyukainya. hujan adalah sebuah anugerahNya, masih kuingat umma sering mengatakannya. Bagaimana tidak? karena hujan, tumbuhan bisa tumbuh dan bukankah dari tumbuhan yang tumbuh itulah kita bisa makan? aku juga suka udara sejuk yang ditimbulkannya, aku benci panas. selain itu juga aku suka harum tanah sehabis hujan. Hmmmmm menyegarkan untuk dihirup.

dulu kalau hujan tiba, aku akan menghampiri jendela, membukanya lebar. menikmati setiap rintikannya yang mengenai atap rumah. menikmati tamparan gerimisnya yang menyejukkan tentu saja kecuali kalau hujannya sudah sangat deras plus diiringi dengan guntur dan petir. aku tetap meikmatinya meski jendelanya terpaksa kututup rapat.

Kenapa dulu kukatakan berulang - ulang, karena sekarang aku benci! sangat benci pada hujan. dan bila hujan turun aku akan bersembunyi di sudut tempat tidurku. menutupi seluruh tubuhku dengan selimut tebal. menyumpal telinganku dengan kapas. aku benci suara rintik, aku benci rasa dingin, aku benci bau hujan. aku benci. aku benci. AKU BENCI!

.

.

.

.

.

.

flash back

Seperti biasa kuhabiskan waktuku disini. aku tak punya teman, tapi aku tak bisa bilang pada umma dan appa kalau aku tak punya teman. maka sepulang sekolah aku akan bersembunyi disini, pura - pura asyik bermain bersama teman - teman, dan pulang ketika sore menjelang. apa yang kulakukan dibawah jembatan seperti ini. Aku melakukan apapun untuk membunuh waktu. Mengambar, belajar, dan paling sering menyanyi. Suara kendaraan diatas jembatan akan menyamarkan nyanyianku. Kadang aku menciptakan lagu disini. Tentu saja tidak terlalu bagus.

Kenapa aku tidak punya teman? Jangan tanya itu, karena aku juga tidak tahu. Mungkin karena kependiamanku atau aku tak menarik untuk dijadikan sebagai teman. aku tidak terlalu pintar dan juga tidak terlalu bodoh. Aku benar - benar anak yang sangat biasa. Ya ada beberapa sih yang sering menyapaku atau hanya sekedar mengobrol, tapi itu tidak sampai ketahap mereka mengajakku pulang bersama, bermain bersama, ataupun belajar bersama. Tapi tidak apa-apa, aku juga suka kesunyian dan kesendirian seperti ini, meski kadang-kadang aku juga membencinya.

Hari ini aku harus lebih lama tinggal dibawah jembatan ini, aku mengerjakan tugas menggambarku. Dan di sini benar-benar tempat strategis untuk menggambar. pemandangannya banyak yang bisa jadi inspirasi. tiba-tiba terdengar suara gemerisik dan sesok tubuh muncul dihadapanku, kami sama-sama berteriak kaget.

Rainy Heart On Rainy Day

Presented by

Caution! MaleXMale

cerita ini baru dibuat karena author baru terinspirasi dar sebuah novel loving you. dan cerita ini author baru mendapatkan dari sebuah lagu rainy day.

I hope you guys like this story

rainy heart on rainy day, chapter 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang