18. Para Gadis

41K 3.9K 157
                                    

Selasa (07.52), 16 Oktober 2018

--------------------------

Tidak ada kesempatan bagi Kanza untuk merasa gugup atau sungkan lagi. Terutama setelah kedatangan dua wanita cantik bernama Jessie dan Carissa. Ah, sebenarnya mereka berdua lebih pantas disebut gadis. Carissa baru duduk di bangku kelas dua SMK. Sementara Jessie sedang berkutat dengan tugas akhir kuliahnya. Hal itu membuat Kanza merasa lebih tenang, seolah berada di antara teman sebayanya.

Jessie dan Carissa tampak sangat antusias mengetahui akan ada anggota baru dalam keluarga mereka. Keduanya bercerita banyak hal pada Kanza, terutama mengenai pesta-pesta kecil yang biasa keluarga mereka adakan.

"Sebenarnya hanya acara makan malam. Tapi keluarga kami menyebutnya pesta," ujar Jessie seraya memperhatikan lukisan wajah Kanza di dinding.

"Tapi sebentar lagi benar-benar akan ada pesta. Pesta pernikahan!" seru Carissa dengan raut berbinar. "Tapi aku masih tidak percaya bahwa si dingin Fachmi yang akan lebih dulu menikah di antara Trio Tampan." Begitulah Carissa dan Jessie biasa menyebut Fachmi, Farrel, dan Juan.

"Kenapa?" refleks, Kanza bertanya penasaran.

"Yah, menurutku dia terlalu kaku dan dingin. Jauh dari bayangan suami yang hangat dan penuh cinta." Lalu Carissa nyengir begitu menyadari ucapannya. "Maaf, Kanza. Aku tidak bermaksud menjelek-jelekkan calon suamimu."

Kanza tersenyum menenangkan sebagai tanggapan.

"Jangan samakan tipe suami idaman wanita lain dengan seleramu, Carissa. Lagipula, seorang lelaki yang tampak kaku dan dingin dari luar biasanya sangat hot di atas ranjang."

Wajah Kanza langsung memerah mendengar ucapan Jessie sementara Carissa berdecak.

"Bisa-bisanya kau membayangkan sepupumu sendiri di atas ranjang."

Jessie memasang tampang sedih. "Andai tidak ada yang namanya dosa, pasti akan langsung kunikahi mereka bertiga."

Kanza terbelalak sedang Carissa terbahak.

"Hentikan ocehanmu, Jess. Kau membuat Kanza ngeri." Carissa berkata di sela tawanya.

Melihat raut wajah Kanza benar-benar tampak ngeri, Jessie turut terbahak. "Kanza, ekspresimu sangat lucu."

Kanza tersenyum malu begitu sadar bahwa kedua wanita itu hanya sedang bercanda. "Kukira kau akan benar-benar menikahi mereka."

"Kalau bisa, kenapa tidak?" Jessie nyengir.

"Beruntungnya aku karena kau tidak bisa," balas Kanza.

"Tapi aku bisa." Carissa tidak mau kalah. "Mungkin aku harus segera melamar mereka. Atau satu saja." Dia terkikik geli.

"Orang tuamu pasti akan terkena serangan jantung jika kau melakukannya." Kanza terkekeh.

"Itu tidak akan terjadi, Kanza." Jessie nyengir. "Carissa tidak memiliki darah yang sama dengan Trio Tampan. Jadi peluangnya untuk bersama mereka sama besarnya dengan peluangmu."

Kening Kanza berkerut tidak mengerti. "Kalian kan masih satu keluarga."

Carissa tersenyum. "Sebenarnya aku dan keluargaku adalah orang luar. Tapi karena orang tua kami bersahabat baik, kami juga dianggap sebagai bagian dari keluarga."

"Karena itu aku ingin memperingatkanmu agar menjaga Fachmi dengan baik di sisimu atau kau akan kehilangannya karena direbut Carissa," goda Jessie.

"Tenang saja, Kanza. Aku tidak akan melakukannya. Dari awal Fachmi itu tidak masuk dalam tipe pria yang cocok jadi suamiku. Jadi aku tidak akan mengincarnya karena targetku hanya Juan dan Farrel."

Is This Love? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang