Part 1

48.8K 1.1K 27
                                    


Senja menyeruak di ufuk barat, mengintip kemerahan dikaki langit. Membuat siapa saja terpesona karenanya. Tak urung juga gadis berkerudung biru yang tengah asyik menatap senja sambil menunggu temannya. Gadis itu bernama Aira yang tengah menunggu Nabila sahabatnya untuk segera pulang sambil menenteng tas dipunngung. Tak lama kemudian, orang yang ditunggunya pun akhirnya keluar dengan membawa tas dipunggung juga tapi lebih gedembul.

"Banyak banget yang kamu bawa Bil"

"Iya Ra, soalnya ini baju-baju yang udah gak muat, mau dibawa pulang. Oh iya kamu jadi gak nginep di rumahku?" Nabila teringat lagi akan ucapan Aira yang katanya akan ikut menginap dirumahnya karena orang tuanya dan adiknya yang lagi berta'ziah kerumah kerabat. Jadi dari pada ia dirumah sendiri mending ikut nginep dirumah Nabila sehari, baru kemudian pulang. Lagi pula dia juga sudah izin, kalau setelah pulang dari pondok ia akan menginap dirumah Nabila sehari. Benar sekali, mereka berdua memang anak pesantren yang notabennya adalah Mahasiswa, jadi kuliah sambil nyantri. mereka baru semester 7 yang nanti setelah liburan baru naik kesemester 8.

"Jadi dong Bil. Ayok!"

Nabila menangguk kemudian menyetop kendaraan untuk mengantarkan mereka tempat tujuan.

Sesampainya dirumah Nabila, Aira ikut menyalami kedua orang tua Nabila, yang tengah menunggu anaknya pulang.

"Izin nginep ya Om, Tante" Aira meminta izin ke dua orang tua nabila setelah mencium punggung tangan dua orang paruh baya tersebut.

"Iya Nak Aira. biasa aja, anggap kaya rumah sendiri ya. Mau nginap berapa hari?"

"Sehari Tan"

"Lho kok cuma sebentar, gak mau nambah?" Ibu Nabila mencoba menawarkan.

"Nggak Tan, terima kasih." Tolak Aira halus.

"Ya sudah ayo masuk"

Mereka pun akhirnya masuk kedalam rumah. Dan Aira pun mengikuti Nabila untuk memasuki kamarnya. Dan setelah sampai didepan pintu kamarnya Nabila kaget karena ada kelambu didepan pintunya. 'tumben? gak kaya biasanya' Batin Nabila dihati. Setelah disibak dia terkejut ternyata pintu kamarnya rusak. Engselnya yang atas copot, dan pintu hanya terbuka setengah. Mancet. Tidak bisa digerakkan. Walau begitu ia masih bisa masuk.

"Pah! Ini pintu kamar aku kenapa?!" Teriak Nabila pada Papanya.

Sedangkan Papanya yang tengah asyik menonton tv diruang tengah segera menghampiri putrinya karena mendengar teriakannya.

"Apa sih Bil teriak-teriak. Ada tamu juga"

"Ini kenapa?" Nabila menunjuk pintu kamarnya yang rusak.

"Oh itu, adikmu yang ngrusakin"

"Kok bisa?" Nabila masih penasaran dan gemas pada Papanya karena gak lansung to the point aja.

"Tadi pagi dia buru-buru kesekolah, katanya ada Try Out. Gara-gara gugup dia nabrak pintu kamarmu sampai copot begitu, terus Papa belum sempat benerin sampai kamu pulang"

"Kok Bisa sih Pa?"

"Iya bisa, buktinya udah copot gitu"

"Papa!" Nabila gemas sendiri. "Kenapa bisa sampai copot dan gak bisa dibuka gitu, emang gak di kunci?"

"Ya kan biasanya emang gak pernah dikunci. Ya sudahlah, besok biar Papa panggilkan orang untuk benerin pintu"

Nabila akhirnya hanya bisa mendengus sebal dan masuk kedalam kamarnya. Tapi kemudian menyembulkan kepalanya lagi.

"Oh iya Pa, ntar bilangin tuh sama Rayhan dicariin Kakaknya"

"Iya ntar Papa bilangin kalau gak lupa"

Accident With Berondong [Udah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang