Short
---
Ting ~
You have 1 message from Jeon💜
Rim lagi sibuk nggak?
Nggak
Kenapa Jeon?Ka apartment aku dong
Temenin makanOke aku otw
.
.Ceklek
"Jeon?"
"Jeon?"
"Kamu dimana sih? Ini kenapa gelap banget apartment kamu?" Gumam Yeri terus menerus, tangannya dengan sabar menelusur kedepan.
"Sakelar nya mana lagi?" Yeri masih terus bergumam sambil tangannya terarah menelusur dinding mencari letak tombol lampu.
And I know, and I know, and I know
She gives you everything but boy I couldn't give it to you ~Unknown number is calling ...
"Siapa sih?" Yeri masih saja bergumam, jemari nya mulai mengangkat panggilan itu.
Halo
Yerim?
Jj-jeon?
Bukan aku Jaehyun
Kenapa Jae?
Kamu bisa ke Seoul Medical Center nggak?
Sekarang? Ngapain?
Jungkook kecelakaan Yer
Apa?!
Tut.. Tut..
Yeri mematikan panggilan sepihak dan segera berbalik hendak keluar.
Brakk
"Aw!" Baru saja ia akan menyentuh gagang pintu yang sedikit terbuka, namun seketika pintu tertutup.
"T-tto-tolong.." Yeri gemetar saat mendengar suara rintihan dari kamar Jungkook.
Entah keberanian dari mana, bukannya membuka pintu, ia justru berbalik ke arah kamar Jungkook. Dengan masih gelap gulita ia menempelkan telinga nya di pintu.
"tolongg..." Suara itu kembali terdengar. Kali ini makin lirih. Yeri belum berniat membuka pintu bahkan sampai suara pintu utama terbuka.
Ceklek
Yeri segera masuk ke kamar Jungkook yang ternyata juga sama gelap nya.
Ia berjalan tanpa suara kearah lemari kayu yang terlihat karena pantulan cermin."Gimana? Yeri belum sampai?"
"Iya sesuai rencana aja. Jangan apa-apain Yeri sampe gue selesai sama Jungkook, dia udah sekarat. Tinggal nunggu beberapa jam juga mati"
Yeri terisak, tangannya menutupi mulut sambil menahan suara. Ia kenal dengan suara lelaki itu.
Blam
Lampu seketika menyala, air mata Yeri makin jatuh saat melihat apa yang ada di kamar Jungkook lewat sedikit celah di pintu lemari.
"Belum mati lo?" Suara lelaki itu terdengar lagi. Yeri benar, ia sangat mengenal lelaki itu, Taeyong kakak sepupu Yeri.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Tangan Yeri semakin gemetar, pandangannya memburam oleh air mata saat melihat Jungkook jatuh tersungkur dengan keadaan mengenaskan, wajah memar bercampur darah, tangan dan kaki terikat menyatu.
"Ternyata lo kuat juga ya Kook. Padahal gue udah sayat tangan lo, eh nggak mati-mati" Taeyong berbicara lagi.
"Kke-kenapa?" Jungkook sebisa mungkin berbicara walau darah segar mengalir disudut bibir nya.
"Kenapa? Bukannya udah jelas? Karena gue suka Yeri, lo harus nya tau itu"
Pandangan Yeri semakin memburam.
"Lo pantes mati Kook. Biar Yeri bahagia sama gue" Yeri terus menangis, bahkan saat dengan mata kepala nya sendiri ia melihat Taeyong mulai menggoreskan pisau kearah leher Jungkook.
Bruk!
Yeri jatuh tanpa sengaja ke arah pintu lemari, pandangannya menggelap dan ia pingsan saat itu juga.
.
."Rim? Yerim? Astaga! Rim bangun!" Yeri dengan berat membuka mata nya, ia bertemu pandang dengan seseorang yang menjadi alasannya menangis.
Pluk
"Hei?"
"Aku takut Jeon" lirih Yeri semakin menenggelamkan wajah nya diceruk leher Jungkook, tangis nya sudah pecah sedari ia bangun.
"Takut apa? Rim?" Tanya Jungkook dengan paksa melepas pelukan Yeri.
"Ak-aku.. tak-kut.."
"Hust! Jangan bikin aku khawatir Rim. Kamu cuma mimpi buruk. Oke? Jangan nangis ya" Yeri hanya mengangguk dan kembali memeluk Jungkook erat.
(517)
Vomment for more stories.
.Hai lagi? Aku kasih judul random karena cerita pendek. Kalo lebih dari 1k word baru nggak aku tulis random.
Btw, apa perlu aku kasih tulisan konten dewasa ya? Karena mulai ada darah, pembunuhan, dll.
Spesial double update karena vote 1k.Danke Dear❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Storyline [jungri]
Short Story[One or Two - Shoot] Alur cerita cinta dari yang biasa ada dikehidupan sehari-hari sampai yang diluar nalar Jeon Jungkook Kim Yerim • No Privated • Mood Only Konten dewasa disini bukan yang berhubungan dengan 'itu', tapi lebih ke ide cerita yang aga...