EYES [[JIN]] 👀

09

Sebulan berlalu setelah Jin kembali dari Paris. Dia disibukkan lagi oleh kegiatan kuliah dan syuting dengan Bangtan.

Dan tepat di hari ini, Seoji kembali ke Seoul. Kedua sahabatnya datang menjemput lalu mengajaknya untuk makan siang bersama.

"mana oleh-oleh?" sela Chae.

"ish, kamu ini..." tambah Eun. "jangan dengerin dia, makan dulu yuk. Aku tahu kamu masih jet lag, kan?"

Seoji hanya mengangguk, setelah melihat kedua sahabatnya yang tidak berubah.

"teh herbal?" tanya Chae.

Seoji mengangguk lagi.

"lu gak senang pulang lagi ke Seoul? Atau, masih takut dengan berita rumor itu?"

Chae memang suka begitu, spontan tapi menusuk.

"sedikit." jawab Seoji. "apa sudah reda?"

Eun dan Chae mengangguk kompak sambil tersenyum ke arah Seoji. Chae memberikan teh herbal untuk sahabatnya itu.

"Eonnie...!!! Tega banget. Bisa-bisanya kabur ke Paris! Terus, gue ditinggal gitu aja, nyebelin."

"Seori??"

Seoji heran yang melihat Seori adiknya, yang juga berada disana dengan mereka.

"ya! Bukannya kamu masih sekolah?! Kenapa kesini ah?! Cepat sana, balik lagi!" seru Seoji, tiba-tiba.

"wae?! Kenapa dengan gaya bahasa lu yang baku gitu, ah?! Apa ini gara-gara Worldwide Handsome itu?!" ledek Seori, sambil tertawa cekikikan.

Sontak mereka tertawa setelah mendengar celetuk Seori. Dirangkulnya Seori dengan erat. Lalu Seoji memberikan hadiah oleh-oleh untuk mereka bertiga.

"ini suap?! Biar gue gak marah lagi sama lu, gitu???"

"udahlah Seori..." kata Chae. "bahasa lu lebih kacau ya. Apakah ini yang dinamakan masa puber? Masa pemberontak, hey Seori." ledek Chae. "jangan-jangan, lu kesini di anterin sama..."

"eonniieee...!" seru Seori.

"aish... gue baru datang, kalian udah bikin kuping gue makin panas! Gue pergi dulu kalau gitu."

"hey! Ji geum eo di ya?!" teriak Chae.

"kalian sih." sela Eun.

"kok kita?!" jawab Chae dan Seori, kompak.